part 4

1.6K 180 59
                                    

Haters.

Banyak orang terlalu pintar menilai orang lain, tapi sayang dia terlalu bodoh menilai dirinya sendiri.

Saya tidak masalah anda mengomentari hal buruk tentang cerita saya, namun anda juga harus pintar dalam mengetik sesuatu dengan bahasa yang baik.

Dan anda menyuruh saya mencontoh cerita-cerita dari senior ff yang lain, bukankah saya pernah bilang, jika Cerita yang saya buat tidak sebagus cerita mereka, saya juga berusaha untuk membuat cerita semenarik mereka (senior ff hunhan), tapi sekali lagi. Saya tidak bisa seperti mereka, kemampuan setiap orang berbeda-beda asal anda tau, jika anda menuntut saya seperti mereka. Maaf saya tidak bisa, coba anda berada di posisi saya. Bagaimana perasaan anda melihat komentar seperti itu.

Jika anda berkomentar seperti itu, cobalah anda membuat cerita sendiri yang lebih bagus dari saya. Dan jika karya anda itu lebih bagus dari karya saya, berarti komentar anda saya terima.

Menulis komentar lebih gampang dari pada membuat cerita, semoga anda mengerti

********

-

-

-










































































Maaf mungkin kalimat di atas menggaggu pembaca, tapi sekali lagi jika kalian memberi masukan tentang kekurangan ff yang saya buat, tolong gunakan bahasa yang baik dan sopan. Jujur saya suka dengan orang-orang yang bisa berlaku sopan kepada orang lain, karena saya juga menghormati kalian.

-

-

-

************

-

-

Dunia tak berhenti berputar, waktu tak berhenti berlalu, matahari dan bulan tak lelah berganti tempat untuk mengisi kehidupan. Peristiwa yang terjadi membuat manusia belajar untuk menjadi  dewasa menghadapi masalah-masalah yang akan datang ke esok harinya.

Di bawa naungan langit biru, terhampar luas aroma embun pagi. Tersenyum bersama lembutnya belahan angin, terlihat seorang pemuda tampan dan gagah sedang menatap tajam ke arah matahari. Dari pancaran matanya terdapat suatu makna yang tersembunyi di wajahnya.

"Aku seperti kaktus di gurun pasir, berusaha tegar menunggu cintanya"

"Tuan ma-hao dong"ucap salah satu sekertaris yang bernama Dae-ho.

Ma-hao dong yang sedang duduk sendiri di taman apartemennya menoleh ke arah Dae-ho yang sedang berjalan kearahnya.

"Ada apa?"

"Kita sudah terlambat. Semua orang pasti sudah menunggu mu"

Ma-hao dong kembali menatap tanaman hias yang bergitu segar di lihat mata, apa lagi kondisi hatinya sedang kacau karena kejadian kemarin.

"Yo..... Bro"Chanyeol merangkul pundak ma-hao dong yang baru datang.

"Bagaimana kabar mu?"tanya Kris dengan gaya yang masih sama.

HARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang