Saya minta maaf jika Cerita ini penuh dengan kesalahan dan kekurangan dalam menulis. Tolong di arahkan.
--
-
5 tahun kemudian.
.
.
."Aku sangat lelah, tapi tidak. Aku tidak bisa istirahat saat ini, aku bisa di pecat nanti. Tuhan ku mohon jangan beri masalah hari ini karena aku sangat membutuhkan uang"ucapnya sambil membasuh keringat yang berada di pelipisnya.
Sehun tidak pernah lupa untuk memanjakan doa, meminta skenario dan hari yang baik kepada Tuhan yang mengatur segalanya, berharap doa-doanya bisa di dengar oleh Tuhan. Dia berdoa bukan sebagai hamba yang baik, namun dia berdoa sebagai umatnya yang membutuhkan pertolongan dan balas kasih atas kehidupan yang bergitu semakin berat.
"Sehun Hyung, buka mulut mu"ucap salah satu pria yang sama berkerja bersama Sehun.
"Gomaweo Daniel-ssi"
"Hyung istirahatlah, dari siang kau belum mengisi perut mu. Biar aku yang mencuci semua piring kotor ini"
"Tidak... Tidak..., Biarkan aku melakukan semua ini aku membutuhkan uang"tolak Sehun kembali mengambil sepon yang berisi busa itu dari tangan Daniel.
"Tidak apa, lagian boss gendut itu sedang pergi keluar"
"Lebih baik kau membantu Hyunjae, sepertinya dia kesulitan membawa banyak pesanan"
Daniel melihat ke depan, dan benar. Sepertinya Hyunjae membutuhkan bantuannya karena semakin malam restoran ini semakin ramai.
Ngomong-ngomong soal Sehun, sekarang Sehun berkerja di sebuah kafe yang terletak di ujung kota. Kafe ini dekat dengan pantai, dan karyawan yang berkerja di sini hanya berjumlah lima orang terhitung dengannya.
Sehun menjadi waiters karena hanya pekerjaan ini yang ia dapat, dia bergitu keras dan lelah melamar pekerjaan-perkerjan di perusahaan besar. Dan Sehun bersyukur karena kafe ini mau menerimanya, walaupun dengan gaji yang tak besar.
"Hyung biar aku yang mencuci semua ini, aku sangat lelah meladeni semua orang di sana"ucap Hyunjae.
"Baiklah"ucap Sehun sambil meletakan piring-piring itu, dan melepas sarung tangannya.
"Pelayan"ucap salah satu pembeli yang memangil penggawa di kafe ini.
Sehun dan Hyunjae melihat dari arah dapur."cih... Dia pikir dia saja apa yang memesan makanan di sini"ucap Hyunjae kesal.
"Sudahlah, aku yang akan melayaninya"ucap Sehun dengan menepuk-nepuk punggung lebar Hyunjae.
Sehun dengan setelan seperti pelayanan dengan buku dan pulpen mendekat ke arah meja yang memanggilnya tadi.
"Permisi tuan, nona. Bisa yang saya bantu"Sehun membungkuk hormat sebagai pelayan yang baik.
"Kami ingin memesan Creamy Croissant at Paris baguette, dan satu kopi latte. Sayang minum mu apa?"tanya pria itu menawari kekasihnya.
"Green tea latte"wanita tersebut sambil melihat ke arah Sehun.
"I-irene"ucap Sehun terkejut. Bagaimana tidak, wanita ini sudah menghilang sejak melahirkan anak mereka."kau"
KAMU SEDANG MEMBACA
HARD
Teen Fiction"apakah cinta akan menunjukkan jalannya? dengan sebuah ketulusan. apakah cinta akan menunjukkan kesetiaannya? ketika takdir mulai memainkan perasaannya. dan apakah cinta akan menyatukan mereka berdua atau mungkin cinta akan memisahkan mereka dengan...