03

3.5K 252 1
                                    

Sebelumnya maaf banget klo nanti banyak typonya.

Di kediaman minji, saat ini minji dan keluarganya sedang makan malam.

Setelah 15 menit minji menyelesaikan makan malamnya lalu beranjak pergi untuk ke kamar.

Langkah minji terhenti saat oppa nya yang memanggilnya, "Dek, oppa pengen ngomong, oppa tunggu dikamar oppa" Perintah oppa minji.

Minji berdecak lalu membalikkan tubuhnya menuju kamar oppa nya.

Cklek.

Minji membuka kamar oppa nya yang sangat rapi bahkan jika dibandingkan dengan kamar minji 10 berbanding 3.

"Oppa ingin bicara apa?" Tanya minji yang masih berdiri didekat pintu.

"Oppa ingin bertanya"

Minji mengangkat alisnya seakan memberi jawaban 'ingin bertanya apa?'.

"Apakah kau mempunyai teman baru yang beragama muslim?"

"Ne, lalu?"

"Siapa namanya?" Tanya oppa minji to the poin

"Yya! Jimin oppa jangan bilang kau menyukainya, ingat oppa kita itu sangat-sangat bertolak belakang dengan dia" Ucap minji memperingati Jimin

"Aniyo, aku hanya menanyakan namanya, a-aku tidak menyukainya" Ucap jimin .

"Sulistiani panggil saja Sulis, jadi kau memanggilku hanya untuk ini? Ck, tidak berguna" Gumam minji diakhir kalimat.

Jimin mengangguk mengerti.

"Minji-ah jika aku ingin berteman dengannya apakah boleh?" Tanya Jimin.

"Mengapa kau meminta persetujuan dariku? Bertemanlah dengan siapapun, tapi ingat oppa jangan sampai kau menyukai Sulis nanti appa dan eomma akan marah apalagi sampai ke jenjang yang lebih serius" Minji memberi peringatan kepada Jimin.

Raut wajah Jimin berubah menjadi flat, apa yang dikatakan minji benar Sulis dan Jimin sangat-sangat bertolak belakang, tapi jujur Jimin tertarik dengan wanita berjilbab itu.

"Oppa...." Panggil minji yang menyadarkan Jimin dari lamunannya.

Jimin segera sadar dari lamunannya, "Mwoya?"

"Kau sedang memikirkan apa?" Tanya minji, yang dibalas gelengan oleh Jimin.

"Aku ingin kembali kekamar" Pamit minji lalu melenggang dari kamar Jimin.

••°••

Sudah pukul 00.00 tapi Jimin masih bergelut dengan laptopnya dengan kacamata yang bertengger di hidungnya dan secangkir kopi.

Yah Jimin bekerja sebagai manajer keuangan di PK Financial yang mana perusahaan tersebut milik appanya.

Jimin mematikan laptopnya saat matanya sudah merasa penat, ia melepaskan kacamatanya lalu memijat pelan keningnya, tak lama Jimin beranjak dari meja kerjanya menuju kasurnya.

••°••

Jimin membuka matanya saat ada cahaya masuk dari cela-cela tirainya lalu meminum segelas air putih yang berada di atas nakasnya.

Cinta Dilangit Namsan {✔}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang