1 hari....
2 hari....
Bahkan hingga hari ke-7 semenjak kejadian itu Changseol tidak membalas pesan permohonan maaf dari Sulis, hatinya sempat berkecamuk memikirkan apakah temannya itu marah? Kenapa tidak membalas pesan nya? Bodoh! Sulis akui dirinya bodoh, jelas-jelas Changseol marah dengannya karena sudah membuat sepupunya tidak jadi menikah dan harus menanggung malu, tidak jarang Sulis mempunyai pikiran apakah dirinya harus mundur dan menyuruh Jimin kembali dengan Sohee seperti saat ini ia memiliki pikiran untuk mundur dari Jimin.
Lamunan Sulis buyar saat ada pesan masuk dari nomor yang tidak dikenal.
xxxx-5643-9907-5421
xxxx-5643-9907-5421;
Dasar wanita jalang! Sudah berapa banyak kau dipakai dengan dia?! Oh atau jangan-jangan kau sedang mengandung anaknya karena dia lupa menggunakan pengaman saat bermain denganmu?Sudah cukup kebal Sulis mendapatkan pesan seperti itu dari banyak nomor setiap harinya. Hingga saat Jimin mengetahui bahwa Sulis sering menerima pesan seperti itu dia memutuskan untuk menyelidiki nomor tersebut tapi Sulis mencegahnya ntah karena alasan apa.
Mata Sulis yang merah menahan tangis melihat kearah pintu apartement nya yang mendapatkan Jimin sedang berdiri diambang pintu, ah hampir saja lupa beberapa saat yang lalu Jimin meminta kode pasword apartement Sulis katanya untuk berjaga-jaga takut Sulis kenapa-kenapa.
“Menangis lagi? Dia bilang apalagi sekarang hm?” Karena Sulis tak kunjung menjawab Jimin mengambil alih ponsel Sulis dan melihatnya, “Sepertinya kau harus kembali ke Indonesia, aku tidak bisa melihatmu terus-terusan mengeluarkan air mata.”
“Tidak ada yang merubah keadaan jika aku kembali ke Indonesia.” Suara Sulis mulai parau.
“Disana kau harus mengganti nomor ponsel, semua apapun itu kau harus menggantinya bahkan media sosialmu.” Jimin memberikan dua tiket pesawat ke Indonesia. “Besok aku akan mengantarmu ke Indonesia sampai depan rumahmu.”
“Aku ingin mundur, aku ingin kau kembali dengan Eonni Sohee, besok aku akan tetap kembali ke Indonesia, mulai sekarang anggap kita tidak pernah kenal, mungkin memang kita tidak berjodoh.”
Jimin menggeleng lemah tangannya mau tidak mau menangkup kedua pipi Sulis, “Kita berjuang bersama, aku tidak akan menyerah begitu saja, kita sudah ada di tengah-tengah jalan. Kau mau kita muter balik lagi kembali seperti dulu? Aku tidak akan melepaskanmu sampai kapanpun itu tolong percayalah.”
Jimin menarik Sulis ke dalam pelukannya membuat Sulis merasa nyaman.
••°••
Akhirnya mereka berdua tiba di Indonesia setelah enam jam lamanya di pesawat, Sulis sedang menunggu Jimin yang sedang mengambil koper mereka berdua, “Ayok kita cari taksi online” Ucap Jimin saat tiba di hadapan Sulis.
Mereka berdua baru saja akan memesan taksi, “Dimana alamatmu?” Tanya Jimin saat membuka aplikasi berwarna hijau dan terdapat tulisannya.
“Komplek mawar no/406H”.
Setelahnya tak lama taksi yang dipesan Jimin lewat aplikasi tiba di hadapan mereka, “Pemesanan atas nama tuan Jimin dengan alamat komplek mawar no/406H?” Tanya sang pengemudi saat menurunkan kaca mobilnya, Jimin hanya mengangguk lalu masuk dikursi bersebelahan dengan pengemudi sedangkan Sulis duduk dikursi penumpang seorang diri, “Loh? Istrinya ndak ditemenin pak?” Tanya pengemudi dengan bahasa Indonesia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dilangit Namsan {✔}
Random[COMPLETED] Konflik cinta perbedaan agama yang dialami oleh Sulis dan Jimin. "Aku jatuh cinta kepadamu" "Kau tau bukan bahwa aku seorang muslim? Bagaimana caranya kita bisa bersatu?" "Maka dari itu buatlah aku jatuh cinta kepada muslim sama seperti...