08

1.6K 151 2
                                    

"Sulis-ah!!!" Teriak Minji dari pintu kelas.

  Sulis yang sedang membaca buku pun seketika terkesiap dan menoleh kearah Minji, lalu kembali fokus dengan bukunya.

"Kau sedang membaca apa?" Tanya Minji sedikit mengintip apa yang Sulis baca.

  Sulis menghela nafas menutup bukunya, "Kau ingin bicara apa?" Tanya Sulis yang to the point, yah Sulis sudah paham jika Minji mengganggu dirinya sedang membaca buku itu tandanya ada yang pengen disampaikan.

"Kemarin apa kau bersama oppa?" Tanya Minji mengintrogasi.

  Sulis terkesiap bagaimana temannya bisa tau kalau kemarin dirinya bersama dengan oppa nya.

"Kau tau tidak kemarin oppaku memakan apa? Pasalnya kemarin saat dia berbicara dengan ku mulutnya sangat bau! Bahkan aku saja hampir mengeluarkan semua yang ada didalam perutku" Rutuk Minji, Sulis hanya menahan tawa apa yang diucapkan oleh Minji.

"Mollaseo" Jawab Sulis berbohong.

  Minji hanya menghela nafas jengah, "Baiklah".

  Sulis mengangguk mengerti dan kembali membaca buku yang sempat ia baca.

"Tadi pagi oppa bilang kepadaku, kau suruh menemuinya ditempat makan kemarin" Ucap Minji.

"Mwo?! Again?! Aish Jinjja" Rutuk Sulis.

  Minji mendekatkan wajahnya ke Sulis, "Oppa ku tidak menerima penolakan" Ucap Minji sedikit merendahkan volume suaranya, "Aku tidak ingin! Bilang ke oppa mu aku tidak akan kesana" Tolak Sulis, "Kau yakin? Lagipula aku rasa oppa menyukaimu, dia tampan dan hidupnya mapan, bahkan dia mempunyai beberapa rumah makan di Daegu, tapi kau harus ingat hanya aku yang mengetahui nya dan berhubung kau sudah mengetahui nya aku harap kau menjaga rahasia ini"
Ucap Minji yang berbisik tepat ditelinga Minji.

Sulis menghela nafas jengah, "Sekalipun itu benar jika oppa mu menyukaiku aku tidak peduli, kita berbeda dan kehidupan kita sangat bertolak belakang, dan tentang rahasia, seharusnya jika itu rahasia kau tidak seharusnya mengumbar rahasia itu ke orang asing sepertiku" Entah kenapa saat ini emosi Sulis sangat memuncak, mungkin karena mendekati siklus bulanannya.

"Kau sahabatku, dan aku yakin kau akan menjadi... Ah sudah lupakan, aku mohon temui oppa ku aku tidak ingin dia seperti dulu lagi" Ucap Minji.

"You mean? Seperti dulu? Memangnya dulu pernah ada apa?" Tanya Sulis yang penasaran.

  Minji merutuki dirinya sendiri kenapa dirinya sangat bodoh? Sampai bisa kelepasan seperti ini?, "Suatu saat oppa akan menceritakan semuanya kepadamu" Ucap Minji.

••°••

  Sulis berjalan menelusuri myeongdong menuju tempat kemarin, Sulis masuk ke rumah makan tersebut, "Selamat datang dirumah makan kami" Sapa salah satu pelayan dengan menggunakan bahasa Indonesia.

"Terimakasih" Ucap Sulis ramah dengan senyuman manis yang tak pernah absen setiap menyapa orang.

  Sulis melihat seluruh penjuru tempat dan akhirnya menemukan yang ia cari, Sulis melangkah menghampiri nya, "Maaf sudah membuat tuan menunggu lama" Sulis membungkukkan tubuhnya.

Jimin hanya menjawabnya dengan anggukan lalu mempersilahkan Sulis untuk duduk, "Tuan sudah memesan makanan?" Tanya Sulis, Jimin menjawab dengan gelengan.

  Saat Jimin hendak memanggil salah satu pelayan dengan cepat Sulis mencegahnya, "Biar aku yang memesan" Ucap Sulis.

  Setelah Sulis memesan makanan ia merasa canggung karena sedari tadi Jimin tidak membuka suaranya sama sekali, "Ekhem,,, tuan,, apa kau ada masalah?" Tanya Sulis yang memecah keheningan.

Cinta Dilangit Namsan {✔}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang