Tring.....tring...tring.....
Tidur gracio sedikit terusik dengan bunyi yang ditimbulkan jam wekernya, tangannya bergerak menggapai gapai meja mencari sumber keberisikan yang mengganggu tidur nyenyaknya, setelah dapat langsung dimatikannya jam weker tersebut dan kembali memejamkan matanya sembari mengeratkan selimut pada badannya.
"Yori...bangunin abang kamu gih di kamarnya, jam weker pasti udah di matiin sama dia"sembari menata sarapan pagi di meja makan, shania menyuruh yori yang baru masuk ke dapur untuk membangunkan gracio.
"Lho...hari ini kan hari sabtu ma, abang ngga ada kelas dan biasanya kan abang emang selalu kebo kalau sabtu sama minggu"
"Hari ini abang kamu janji mau nemenin shani pemotretan, jam set 8..ini udah mau jam 7, udah bangunin dulu ya dek" dengan misuh misuh yori pun pasrah untuk membangunkan gracio. Pintu kamar gracio memang tidak pernah dikunci kalau tidur, karena dia sadar kalau tidak dibangunkan jadwal kegiatannya sehari hari akan berantakan. Gracio memang orang yang susah untuk bisa bangun sendiri, itulah yang membuatnya sering telat sekolah maupun kuliahnya sekarang.
Yori langsung masuk ke kamar gracio, melihat gracio yang masih dalam alam mimpi yori berdecak sebal.
"Huft....gimana mau dapat pacar kalo bangun cepet aja susah, jam weker aja ngga mempan. Ya ampuunn" sembari meletakkan kembali jam weker ke atas meja.
"Bang...bangun, di suruh mama cepat mandi terus sarapan bareng"yori mencoba membangunkan gracio dengan menggoyang goyangkan tubuh gracio, namun hanya dapat deheman dari gracio.
"Bang...bangun ih,, kata mama udah mau jam 7 nih"
" apa sih dek...abang masih ngantuk, kalian makan aja duluan, hari libur juga " sahut gracio dengan mata masih terpejam.
"Oh...libur ya,, terus ngga jadi nemenin ci shani pemotretan dong" mendengar penuturan yori barusan, gracio langsung membuka selimutnya bangun dengan sekejap.
"Kok....ngga bilang dari tadi sih dek"sungut gracio bergegas ke kamar mandi, dan sebagai adik yang baik terpaksa yori merapikan tempat tidur abangnya yang berantakan.setelah beres yori kembali ke dapur menemui shania dan boby untuk sarapan.
"Abang kamu sudah bangun dek"tanya boby pada anak bungsunya,yang di jawab dengan anggukan oleh yori.
"Abang itu aneh ya ma..pa.. susah banget di banguninya, tapi pas yori nyebut nama ci shani ngga sampai 2 detik udah gercep aja bangunnya. Emang ci shani sampai segitu berpengaruhnya ya sama abang, pacar juga bukan, kan abang sekarang masih jomblo" shania dan boby hanya tertawa mendengar celotehan yori, sampai akhirmya tidak lama gracio datang dengan tergesa ke meja makan. Meminum segelas susu dengan terburu dan langsung mencomot sepotong roti.
"Maaf ya ma..pa...cio buru buru nih, ngga sempat sarapan bareng. Dah..cio pamit berangkat" Gracio sedikit berlari ke luar rumah, setelah mendapat pesan hati hati dari mamanya.
****
"Wiih...pagi bang,,hari ini jadi ojol lagi bang?hehehe" sapa zein yang baru saja keluar dari garasi, melihat cio sudah siap dengan pakaian perginya baru keluar dari mobil.
"Serah deh...mau bilang ojol,sopir taksi kek, bodo amat...yang penting abang bisa terus dekat sama ci shani..huhuy"sahut gracio dengan tengilnya, membuat zein tertawa keras.
"Hahaha...iya deh, tau yang bucin...wkwkwk" sahut zein langsung ngacir masuk ke dalam rumah, gracio melotot tidak percaya dengan ledekan zein barusan.
"Heih...kalau bukan calon adik ipar, gue lempar juga loe"
"Ngga tau aja dia, kalo cinta bakalan hadir karena seringnya bersama...nah aku percaya itu,,"gracio menggerutu sepanjang langkah kakinya menuju pintu utama rumah shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENANTI
Romance"Aku tau aku adalah orang yang paling bodoh, selalu mensugesti diri dalam hening dan diam bahwasanya kamu akan kembali dan kita akan bersama lagi" SHANI VENAL TANUMIHARDJA "Maafkan atas kesalahan dan kebodohan yang aku buat, meninggalkan mu begitu s...