Chapter 19: Kiss

25K 2.1K 174
                                    

Lisa POV

Aku terbangun merasakan sakit kepala yang menyakitkan. Aku membuka mataku dan melihat langit-langit hitam lalu mataku menelusuri seluruh ruangan, aku kebingungan dan berhenti sejenak.

'Ini bukan kamarku.' Pikirku.

Apa-apaan?!!!

"Sialan!" Aku bergumam. Aku dengan cepat duduk dari tempat tidur dan melihat ke dalam selimut.

Aku menghela nafas panjang. "Adakah yang terjadi antara aku dan Dahyun? Tapi ini pakaian yang kupakai tadi malam"

Aku melihat jam dinding dan jam 3:30 pagi. Sialan, aku harus pergi ke unit Jennie sekarang. Apa yang kamu lakukan Lisa!

"Tidak apa-apa sayang"

Aku mendengar seseorang di luar dan itu sangat familiar. Aku pergi ke pintu dan membukanya.

Aku melihat seorang malaikat cantik duduk di sofa bersama anakku. Ya Tuhan, Lisa pemandangan yang bagus pagi-pagi begini.

"Apakah kami membangunkanmu?" Jennie berkata ketika dia melihatku berdiri di depan pintu kamarnya. Daehan menangis lagi, dan Jennie menggendongnya dan mengayunkan tubuhnya agar Daehan tidur.

Jadi bagaimana aku bisa sampai di sini? Fuck, aku tidak bisa mengingat apapun.

"A-aniya. Aku bangun karena kepalaku.. Bagaimana aku sampai di sini?" Aku bertanya lalu aku bergerak maju ke ruang tamu

"Hmm. S-seseorang mengantarmu ke sini dan kamu mabuk Lisa jadi aku membaringkanmu ke tempat tidur." Ucapnya tersenyum lalu dia memandangi Daehan yang sedang menangis. "Tidak apa-apa sayang. Mommy di sini dan Dada-mu juga di sini"

Aku tersenyum ketika melihatnya melakukan itu. Rasanya seperti kami adalah keluarga dan aku berharap itu akan terjadi.

"Apakah aku melakukan sesuatu? Atau aku mengatakan sesuatu?" Aku bertanya. Aku benar-benar orang yang ceroboh ketika aku mabuk dan aku takut bahwa aku melukai perasaan Jennie.

"Tidak. Kamu.. Jatuh tertidur begitu aku menempatkanmu di tempat tidur." Katanya.

"Apa yang terjadi dengan Daehan?" Aku bertanya lalu aku pergi ke arahnya dan membelai rambut lembut Daehan.

"Kupikir dia mimpi buruk sebelumnya. Aku membawanya keluar dari kamar karena kamu mungkin akan bangun, kamu tidak membawa susunya, Lisa." Katanya. Aku benar-benar lupa membawanya karena aku sedang terburu-buru sebelumnya.

"Biarkan aku yang menjaga Daehan dan kamu istirahat Jennie. Kamu kelihatan lelah dan kita ada kelas nanti." Desakku karena dia terlihat sangat lelah, tapi dia mendorong tanganku.

"Tidak. Aku akan menjaganya, Lisa dan kamulah yang harus beristirahat karena aku tahu kamu mabuk semalam. Apa yang ada dalam pikiranmu untuk mabuk seperti itu, huh? Dan ini hari Sabtu." Katanya dengan marah. Sudah hari Sabtu? Hmm.

"Aku tidak mau, tapi Dahyun dan Jisoo unnie memaksaku untuk pergi ke sana dan aku tidak punya pilihan selain mengatakan YA pada mereka dan mereka bilang kami tidak akan lama disana dan aku tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya." Aku membela. Ya, aku mengatakan yang sebenarnya, aku tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya.

"Mabuk itu jauh lebih penting daripada anakmu, Lisa? Dia menunggumu." Teriaknya.

Aku tersenyum tanpa sadar. "Maafkan aku"

"Kenapa kamu tersenyum, Lisa? Kamu pikir itu lucu?!!" Dia bertanya. Aku bisa melihat kobaran api pada setiap kata yang diucapkannya.

"Yah.. Kita seperti keluarga di sini, kamu memarahiku karena aku pulang terlambat." Aku terkekeh. "Tapi aku mengatakan yang sebenarnya, Honey."

Until I Reach Your Star - JENLISA (ID) GxG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang