Chapter 34: Favor

15.9K 1.6K 171
                                    

Sudah seminggu sejak kejadian itu, kelas kembali normal.

Kelas psikologi akan dimulai dan semua mahasiswa duduk di kursi masing-masing.

CL masuk ke dalam kelas dan mengeluarkan kartu indeks untuk kehadiran. Mereka semua diam karena profesor yang ketat di depan mereka. CL mulai memanggil beberapa nama untuk mengabsennya.

"Ms. Kang." Panggil CL.

"Hadiiiirrr." Kata Seulgi riang yang membuat kelas tertawa.

"Mr. Kim"

"Hadir." Kata Hanbin sambil menyilangkan tangan dan duduk seperti anjing malas.

"Duduklah dengan benar, Hanbin." Kata CL lembut, tetapi Hanbin tidak mau bergerak sedikitpun.

"Hanbin. Meskipun kamu adalah putra dari pemilik kampus ini, kamu harus mengikuti aturan." Kata CL.

"Aku bisa memecatmu." Kata Hanbin yang membuat teman-temannya tertawa.

Kelas tiba-tiba terdiam, CL meletakkan kartu indeks di atas meja.

"Kalau begitu pecat aku. Aku di sini bukan untuk mendapatkan uangmu, aku di sini untuk mendidik kalian semua. Tapi sebelum aku dipecat di sini, aku akan memastikan bahwa kamu memiliki nilai yang gagal, mari kita lihat apakah ayahmu akan senang tentang itu." Kata CL kemudian dia mulai memanggil beberapa nama lagi.

Hanbin duduk dengan benar dan dia mengepalkan rahangnya. Jennie menenangkan Hanbin dengan mengelus punggungnya. Hanbin hanya tersenyum dan mencium tangan Jennie.

"Ms. Manoban?" CL memanggil sambil melihat kartu indeks.

Kelas menjadi hening sehingga CL melihat kelas dan mengerutkan kening.

"Di mana Ms. Manoban? Dia absen selama seminggu penuh. Apa yang terjadi padanya?" Tanya CL dengan kesal.

Para mahasiswa saling melirik mencari jawaban.

"Ms. Kang? Ms. Kim dan Ms. Son?" CL bertanya kepada mereka bertiga.

"Maaf, Ms. CL tapi kami tidak tahu apa-apa." Jawab Jisoo.

"Katakan saja padanya untuk menemuiku dan kita akan membicarakan sesuatu." Kata CL, lalu dia terus memanggil nama-nama lainnya.

---------------

Jennie POV

Sudah seminggu sejak aku terakhir melihat Lisa di sini, di kampus kami. Aku khawatir tentang dia, aku bertanya kepada Wendy tentang itu tetapi dia juga tidak tahu. Mereka pergi ke unit Lisa tetapi tidak ada orang di sana.

Hanbin pergi ke kafetaria bersama teman-temannya setelah kelas berakhir, aku mengatakan kepadanya bahwa aku akan menyusulnya ketika aku menyelesaikan perkuliahanku. Yah, aku bohong padanya, aku hanya ingin bertanya pada mereka bertiga tentang Lisa.

"Wendy.." Aku memanggilnya, mereka berjalan ke luar kelas kami ketika aku memanggilnya. Keduanya melihat ke belakang dan mereka menatapku tanpa ekspresi.

"Hei, Jennie. Apa yang bisa aku bantu?" Dia bertanya lalu dia tersenyum padaku dengan cerah.

Aku pergi ke arah mereka dan Rosé ada di belakangku diam-diam.

"Bagaimana kabarmu? Maksudku, kau sakit beberapa hari yang lalu. Apakah kau baik-baik saja sekarang?" Wendy bertanya.

Wendy dan aku selalu bertingkah seolah kami tidak banyak bicara. Kami berbicara setiap hari melalui pesan teks ketika dia melaporkan sesuatu tentang Lisa. Tapi kali ini dia tidak tahu apa-apa tentang Lisa.

"Aku baik-baik saja sekarang." Jawabku.

Aku melihat Jisoo unnie dan Seulgi yang sekarang menatapku dengan tatapan kosong. Rosé berada di samping Jisoo berbicara tentang sesuatu. Aku tahu bahwa mereka marah kepadaku tentang apa yang terjadi. Aku tidak bisa menyalahkan mereka, aku pantas dibenci.

Until I Reach Your Star - JENLISA (ID) GxG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang