Chapter 77: Visitor

16.8K 1.4K 60
                                    

Lisa POV

"Gelembung gelembung gelembung." Daehan bernyanyi, ia menyiramkan air di sudut bak mandi.

"Oke, kamu siap untuk berendam di bak mandi. Ini dia." Kataku riang ketika aku menaruh V di bak mandi dengan Daehan.

Kami sedang mempersiapkan diri untuk pulang hari ini. Jennie sudah selesai mandi jadi aku bersikeras untuk membawa keduanya untuk mandi. Syukurlah mereka semua ikut denganku karena biasanya keduanya hanya ingin mandi dengan ibu mereka.

"Apakah kita akan pulang ke rumah?" Daehan bertanya.

"Ya, apakah kamu suka?" Aku bertanya kepadanya dan menyiramkan air ke wajahnya.

"Ya. Akhirnya aku bisa melihat nenek dan kakek!!" Kata Daehan dengan penuh semangat. Aku menaruh beberapa gelembung di sekitar mulut Daehan.

"Ho ho ho!" Daehan terkikik.

Aku menaruh sabun cair pada tubuh V dan menggosoknya, dia sangat benci mandi. Dia selalu mengeluh dan mengoceh tentang mandi.

"Dada tidaaaaak" V merengek ketika aku memakai shampo di rambutnya. "Hanya sedikit!" Dia merintih yang membuatku tertawa.

"Yah, tutup saja matamu saat aku menuangkan air, oke?" Kataku tapi dia mencengkeram lenganku.

"Hentikan hentikaaaaaan." Dia menangis, aku berhenti menggosok kepalanya lalu Daehan menyiramkan air ke wajah V yang membuatnya menangis dengan keras.

"Daehaniiee~" Aku menghentikannya memercikkan air. Gelembung di kepala V turun ke wajahnya yang membuat matanya perih.

"Mataku Dadaaaa." Teriaknya, masih menutup matanya. Aku mencuci wajahnya dan mengeluarkannya dari bak mandi karena aku tahu begitu dia merasa lebih baik dia akan memukul kakaknya. Aku pikir hari kami tidak lengkap jika keduanya tidak berkelahi minimal dua kali sehari.

"Maafkan aku, maafkan aku sayang." Kataku, aku terus menuangkan air ke tubuh V sampai tidak ada lagi gelembung sabun di tubuhnya. Aku memakaikan bathrobe di tubuhnya dan menggendongnya. "Daehan, jangan melakukan apa-apa, aku akan segera kembali." Kataku dan dia mengangguk.

Aku berjalan keluar dari kamar mandi dan masuk ke kamar kami di mana tunanganku yang cantik berada. Dia merias wajahnya jadi aku meletakkan V di tempat tidur.

"Kamu tidak harus memakai make up, kamu akan selalu cantik di mataku." Kataku sambil menyeka tubuh V.

"Ini masih pagi, tapi kamu sudah melemparkan gombalan murahan padaku." Dia terkekeh, aku memakaikan pampers dan pakaian pada V.

"Karena kamu pantas dipuji setiap menit dan setiap detik. Kamu pantas mendapatkan yang terbaik." Kataku, aku meletakkan V di atas ranjang dan pergi ke arah Jennie untuk memberinya ciuman.

"Kamu sangat mencintaiku, huh?" Dia terkekeh, aku membelai bahunya dan mencubit pipinya.

"Apakah kamu ingin melihat kejutanku hari ini?" Aku bertanya kepadanya, aku melihat bayangannya di cermin dan aku bersyukur kepada Tuhan karena memberiku wanita cantik ini yang akan merawatku dan anak-anakku.

"Ya. Pastikan saja aku akan terkejut karenanya." Dia berbalik dan menatapku, aku memberinya kecupan di bibirnya.

"Aku janji." Aku memberinya kecupan lagi.

"Aku akan memeriksa Daehan dulu jadi kita semua bisa pergi sekarang." Kataku dan dia mengangguk. Aku berjalan menuju kamar sebelah dan memeriksa Daehan apakah dia sudah selesai.

"Daehanieee~" Aku memanggilnya tetapi dia tidak menjawab. Aku menginjak permukaan yang basah jadi aku melihat ke bawah dan aku melihat gelembung-gelembung berserakan di lantai, keluar dari ruangan sehingga aku segera mengikutinya dan tebak? Aku melihat Daehan di dapur memanjat meja untuk mengambil cokelat.

Until I Reach Your Star - JENLISA (ID) GxG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang