Chapter 29: Mommy's Duty (1)

21.4K 1.6K 154
                                    

Lisa POV

Riinnggg~

Aku melihat jam tanganku dan sudah jam 10:00 pagi. Aku selesai mengerjakan tugasku hari ini karena ini adalah mata pelajaran akuntansi yang membuatku kacau, jadi aku benar-benar harus mengejar ketinggalan.

Aku merentangkan tangan dan menguap keras keluar dari mulutku.

"Dari mana kau menyalin ini?" Kata Seulgi sambil memeriksa lembar jawabanku.

"Kau benar-benar berpikir aku tidak punya otak untuk berpikir sendiri?" Aku mendengus.

"Apakah kau yakin ini benar?" Jisoo unnie berkata, dia mengambil kertas itu dari Seulgi dan segera menyalinnya.

"Tentu saja itu benar! Jennie mengajariku segalanya." Kataku dengan marah, lalu mereka mengangguk sebagai jawaban sambil menyalinnya.

Wendy menatapku dengan curiga. "Jika aku mendapat nol dari tugas ini, kau bukan temanku lagi." Katanya, kemudian dia melanjutkan penyalinannya.

Aku meletakkan tasku di bahuku kemudian aku berjalan ke mereka dan mengambil kertasku.

"Kalau begitu jangan menyalin jawabanku, idiot." Kataku, lalu seseorang mengambil kertas dari tanganku.

Itu jennie.

Cintaku.

Ibu dari anak-anakku.

Ratu di kerajaanku.

Belahan jiwa ku.

Dia melihat kertasku untuk memeriksanya kemudian dia mengembalikannya kepada mereka bertiga.

"Kerja bagus. Kamu akan mendapat nilai sempurna dari tugas ini." Katanya lalu dia menepuk kepalaku seperti anak kecil.

Aku tersenyum lebar padanya, lalu melihat ke sekeliling. "Di mana Hanbin?" Aku bertanya.

Yah, aku melihatnya sebelumnya menempel pada princessku dan itu benar-benar membuatku jengkel.

"Dia dengan Rosie, mereka menuju ke kafetaria." Dia tersenyum padaku.

"Kenapa kau membiarkan Chaeyoung-ku dengan Hanbin sendirian??" Jisoo unnie membanting kursi yang membuat kami kaget.

"Chaeyoung-ku? Kau bukan pemiliknya, Jisoo." Kata Wendy, dia cepat-cepat mengambil kertasku dan berjalan menuju kursi lain untuk terus menyalin.

"Tunggu saja Wendy, oke? Tidak seperti kau. Vaginamu akan busuk sampai kau mati karena tidak ada yang akan berani menyentuh milikmu." Kata Jisoo unnie lalu dia menampar wajah Wendy dengan kertas di tangannya. "Selesaikan ini tepat waktu"

Jisoo unnie meninggalkan kelas lalu aku dan Seulgi tertawa terbahak-bahak. Wendy masih kaget dengan apa yang terjadi kemudian dia mengusap pipinya sambil cemberut.

"Yah, kau pantas mendapatkannya. Kurasa vaginamu dikutuk jadi jika aku adalah kau, aku akan menemukan seorang wanita untuk dinikahi." Ucap Seulgi bercanda, lalu dia meletakkan kertasnya di atas kertas Wendy.

"Jangan bicara padaku seperti itu Seulgi, seolah-olah kau punya pacar." Desis Wendy.

Wendy dan Seulgi mulai bertengkar satu sama lain.

Aku menguap lagi, jadi aku cepat-cepat menutupinya dengan tanganku.

"Kamu terlihat lelah. Apakah kamu belajar terlalu keras tadi malam?" Jennie bertanya.

"Tidak. Maksudku ya! Ya, Jennie ya." Kataku lalu aku membuang muka.

Daehan sakit. Dia sakit karena aku dan aku tidak ingin Jennie tahu tentang ini. Itu adalah perintah Jennie yang tidak pernah membiarkan Daehan lelah bermain dan membiarkan keringat mengering di tubuhnya. Dia demam tinggi, jadi aku memanggil dokter swasta untuk memeriksanya dan dia perlu istirahat. Dia merengek dan mencari Jennie.

Until I Reach Your Star - JENLISA (ID) GxG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang