Present
Sasha dan Tedi makan bersama di restoran tempat biasa mereka istirahat siang.
Tak ada yang berubah semenjak pertemuan pertama mereka selain hubungan keduanya yang semakin dekat.Tedi masih belum mengetahui jika Sasha sebenarnya sudah memiliki kekasih atau lebih tepatnya calon suami yang dijodohkan oleh kedua orangtua.
Tedi semakin terbuka dengan Sasha bahkan mengenai masalah pribadi pria itu sendiri.
Malah, Minggu lalu keduanya menghabiskan liburan natal bersama selama tiga hari hanya berdua.
Benar-benar berdua, karena Jeka beralasan sibuk dan tak bisa menemani Sasha menghabiskan liburannya. Yang kemudian menjadi kesempatan berlian bagi Tedi untuk menghabiskan waktu berdua dengan Sasha. Walau hanya berlibur ke Bandung."Kamu tahu Sha? Ayu Geniea sekarang sudah keluar dari BrightHits dan buat perusahaan baru."
"Loh, memangnya kenapa? Apa habis kontrak dengan perusahaan kak Tedi?"
"Bukan, dia buat label perusahaan baru. Perusahaan label music milik dia sendiri, dengan pacarnya kurasa."
"Pacar? Memangnya Ayu Geniea punya pacar?."
"Aku juga gak tahu, tapi sepertinya dia dimanfaatkan oleh pacarnya itu."
"Yang benar?."
"Iya, buktinya pacarnyalah yang jadi direktur di perusahaan yang baru dia buat setelah keluar dari perusahaanku."
"Kak Tedi jangan berburuk sangka dulu. Mungkin kak Tedi hanya sensi dengan kenyataan kalau penyanyi terbaik yang kak Tedi punya keluar dari perusahaan kakak. Hihii."
Ujar Sasha bercanda, namun ditanggapi serius oleh Tedi.
"Tapi itu benar Sasha. Aku bahkan sedang menyelidiki mereka atas kemungkinan manipulasi yang mereka lakukan."
"Apa separah itu?"
"Hmm. Yang jelas kurasa Ayu berubah akhir-akhir ini. Lalu tiba-tiba saja dia minta keluar dari BrightHits dan laki-laki itu yang menjadi direkturnya. Sial, aku ingin sekali menghajar wajah si Jeka-Jeka itu.!"
"Uhukk uhukk."
Sasha tersedak ketika mendengar Tedi mengumpat dan menyebut nama Jeka di depannya.
"Ya ampun, Sasha hati-hati dong. Jadi keselek begini."
Tedi ikut panik dan mengelus punggung Sasha setelah memberikan minum."Kak..uhukk...tadi..uhukkk.. Jeka? Jeka siapa yang kakak maksud..?"
"Jeka----Jeka Putra.." ujar Tedi mengingat-ingat nama lengkapnya.
"Aah, Jeka Radjasa Putra. Ini kartu namanya."
Tedi mengeluarkan kartu nama dan disana tertera nama Jeka, iya Jeka calon suami Sasha. Laki-laki yang dijodohkan dengannya sejak 12 tahun silam.
'Mas...'
Lirih Sasha.---

"Dek, ada Jeka tuh dibawah. Nungguin kamu dari tadi bunda panggil kamu gak keluar-keluar."
Ujar Hobi yang menemui Sasha di kamarnya."Kak... aku capek pulang kerja. Tolong bilang sama mas Jeka, aku mau tidur."
Hobi menghela nafas dalam, menghampiri sang adik yang berbaring memunggungi dirinya lalu mengusap rambutnya dengan lembut.
"Kalau kamu punya masalah sama Jeka, tolong selesain ya dek. Jujur, selama kalian bareng, mas gak pernah ngerasa kalian punya masalah sampai berlarut-larut kayak gini. Udah berapa hari kamu gak mau nemuin Jeka? Apapun masalah kalian, kakak harap--"
Belum Hobi selesai bicara, Sasha langsung menubruk dada sang kakak dan menghambur kedalam pelukannya.
"Kak... Sasha mohon, Sasha juga perlu waktu kak. Sasha gak mau ketemu dulu sama mas Jeka sekarang. Cuma kak Hobi yang ngerti Sasha untuk sekarang, ya mas...please.."
"Okay okay, kakak turutin mau kamu. Tapi janji ya jangan lama-lama diem-dieman nya?."
"Iya kak."
"Cium dulu!"
Aishh
Dasar Hobi Wijaya.
Dengan kilat Sasha mencium pipi sang kakak yang sudah tak lagi muda itu.
Cup
"Ck. Makanya sana cari pacar! Biar ada yang cium kakak tiap hari, jangan modusin adeknya terus!."
"Eyyy.. kan jodoh kakak masih di langit. Belum diturunin sama tuhan. Kkkkk."
Sasha dan Hobi terkikik bersama.
"Udah kak. Sana kakak temuin mas Jeka."
Hobi tersenyum lalu melepaskan pelukannya dan keluar dari kamar sang adik tercinta.
Sebelumnya memastikan jika Sasha benar-benar beristirahat diatas kasurnya.---
"Sasha-nya udah tidur Je, kecapean banget kayanya gak bisa dibangunin."
Ujar Hobi berusaha yang menutupinya.
"Kak--"
"Kalian ada masalah apa sih sebenarnya?."
"Kita gak ada masalah kok."
Hobi menghela nafas.
"Aku percayain Sasha ke kamu untuk kamu buat dia bahagia ya, Je. Jadi tolong inget selalu pesanku itu."
Hobi beranjak meninggalkan Jeka yang masih duduk terdiam di ruangan tamu sendirian.
.......

KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh
General Fiction'Intinya Jeka itu jodohnya Sasha atau bukan?' -Jodoh itu bukan ditangan manusia yang merencanakan, tapi ditangan Tuhan yang berkehendak.-