J Past 7

45 5 9
                                    


Past

Sasha dan teman-temannya istirahat di kantin sekolah.

Ketika duduk setelah memesan seporsi siomay, kaki Sasha tidak sengaja menginjak sesuatu yang keras. Ketika dilihat itu adalah sebuah jam tangan.

Setelah dilihat, ternyata itu adalah jam tangan milik Rama. Kakak kelas yang tadi pagi berkenalan dengannya. Sasha ingat betul inisial dalam jam tangan itu, disana tertulis RM.

Sasha harus mengembalikan jam itu.
Ia rasa ia harus segera mengembalikannya karena ia tahu jam itu adalah pemberian kedua orangtuanya. Dan itu pasti sangat berharga bagi Rama. Pikir Sasha.

"Loh, kamu mau kemana Sasha? Siomay kamu belum habis tuh."

"Aku mau balikin ini ke kak Rama. Ini punya dia. Kayaknya jatuh, terus tadi gak sengaja aku injak."

"Mau aku antar?." Tawar Rara, teman sekelas Sasha.

"Gak usah ra, ini aku balikin sendiri aja. Kamu temenin Nia aja, makanannya masih banyak, kasian kalau ditinggal sendiri."

---

Saat istirahat sekolah tadi Sasha tidak melihat Rama di kelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat istirahat sekolah tadi Sasha tidak melihat Rama di kelasnya. Kata teman sekelasnya, Rama sedang berada di ruang rapat Osis.

Jadi Sasha memutuskan untuk menunggu Rama pulang sekolah di depan kelas laki-laki itu yang bersebrangan dengan kelasnya.

"Kamu mau nungguin kak Rama ya, Sha?"
Tanya Nia dan Rara yang merupakan teman sekelas Sasha yang mengetahui mengenai Rama.

"Iya, kalian pulang duluan saja. Gak apa-apa kok."

"Yasudah deh, kita pulang duluan ya Sasha."

Sasha melempar senyumnya melihat temannya sudah berjalan keluar sekolah.

Ternyata, ada sedikit tambahan bagi para siswa kelas 9 sehingga Rama pulang 1 jam lebih telat.

Dan selama satu Jam itu pula Sasha menunggu Rama di depan kelasnya.

Bukannya tidak punya inisiatif untuk mengembalikannya besok pagi saja, tapi Sasha ini kan masih sangat polos. Yang ia pikirkan hanya bagaimana memberikan benda itu secepatnya pada Rama yang sedang menatapnya kaget di depan pintu ruang kelas saat ini.

"Sasha?. Kamu belum pulang? Kan kelas tujuh seharusnya sudah pulang dari tadi."
Kaget Rama

"Iya kak, aku mau ngembaliin ini. Jam tangan kak Rama tadi jatuh di kantin."

Mata Rama membola kaget ketika melihat jam tangan berharga miliknya.

"Astaga! Ya ampun. Kamu nemuin ini dimana? Aku hampir aja putus asa nyari ini tadi pagi."

"Aku nemuin ini di kantin kak. Emm--- maaf ya kak, jam tangannya jadi agak lecet gara-gara gak sengaja aku injak tadi."
Ujar Sasha sedikit murung karena merasa bersalah telah menginjak jam tangan tersebut



---

Sejemang Rama tersenyum lembut melihat Sasha yang begitu baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejemang Rama tersenyum lembut melihat Sasha yang begitu baik. Sejujurnya Rama jadi sering memikirkan gadis yang lebih muda 2 tahun dari dirinya ini semenjak pertemuan pertama mereka kemarin.

Saat ini, Sasha dan Rama sedang berada di sebuah mall yang di dalamnya terdapat toko buku yang cukup besar dan komplit.

Rama mengajak Sasha ke toko buku tersebut karena ingin membelikan sebuah buku sebagai tanda terima kasih.

"Kamu suka baca buku apa?."
Tanya Rama yang sedang memilah beberapa buku yang kebetulan ingin ia beli juga.

Bukannya menjawab, Sasha malah tersenyum pada Rama yang terlihat sangat serius melihat beberapa buju yang di pajang.

"Kak Rama suka banget baca buku ya? Kelihatan serius sekali dari tadi. Heheee."

Rama menengok salah tingkah

"E--eh..  maaf ya. Bukannya beliin kamu, malah jadi asik sendiri gini akunya."

"Gapapa kak. Lagipula kalau boleh jujur, aku gak suka baca buku selain buku pelajaran sekolah."

"Emm, kalau gitu kita beli buku pelajaran sekolah yang kamu suka aja."

"Gak usah kak. Bunda udah beli semua buku pelajaran aku."

"Yaudah deh, Kita makan aja yuk, aku yang traktir."

Kata Rama tersenyum sembari menggandeng tangan Sasha.

.......

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang