Bab 9

4.8K 310 3
                                    

"Cella bangun!!!" teriak Lita.

Gue dengan ogah-ogahan bangun dan menatap Lita kesal. Gue baru nyampe rumah jam satu pagi. Dan sekarang BARU JAM LIMA PAGI!

"Gue ngantukkk!" teriak gue.

"TAPI INI HARI PERNIKAHAN LU!!!" teriak Lita.

Gue langsung kaget terbelalak. Astaga, gue sampai lupa kalau ini hari pernikahan gue! Oke.. bukan pernikahan gue. Pernikahan Cella dan James. Tapi sekarang gue ada di badannya Cella, jadi bisa dibilang ini juga pernikahan gue kan?

Gue dengan malas berjalan ke arah kamar mandi. Menyalakan shower , dan menikmati air sedingin mungkin mengguyur badan gue. Ini bakal jadi hari yang gila buat gue!

Mau sesemangat apapun, gue tetep ga bisa! Ini konyol dan gue merasa konyol!

Saat gue keluar dari kamar mandi, gue langsung berhadapan dengan beberapa orang wanita yang bersiap dengan segala macam. Jujur gue merasa ngeri, saat Lita berteriak dengan lantang untuk menyerbu gue! Gue berusaha lari, tapi terlambat.

Para penata rias, pengurus baju, penata rambut dan entah siapa lagi itu, langsung bergerak cepat! Gue hanya bisa diam dan menatap ke cermin.

Muka Cella.

Kulitnya putih, hidungnya mancung, bibirnya merah... Cella cantik. Apalagi ditambah dengan gaun pengantin dan rambut bergelombang yang dibiarkan tergerai begitu saja. Gue pun akhirnya tersenyum, dan itu juga yang terpantul di cermin.

Senyum Cella yang cantik.

Andai saja gue yang menikah dengan Cella hari ini....

Tunggu!

Kayaknya otak gue udah geser deh! Pikiran gue semakin hari semakin kacau! Bahkan semakin ga jelas memikirkan Cella terus! Ayolah, dia bakal jadi milik orang sebentar lagi! Beberapa jam lagi!

"Lita.. gue cantik ga?" tanya gue sekedar basa basi.

"Cantik banget!!!" puji Lita jujur.

Gue tersenyum melihat Lita yang berdiri tepat di belakang gue melalui cermin. Lita terus memperhatikan gue dari awal gue pakai gaun, sampai sekarang rambut gue masih ditata.

"Secantik siapa?" tanya gue iseng.

Lita malah kelihatan bingung dan menoleh ke sana ke mari. Dalam hati gue malah tertawa karena aksinya itu.

"Om Tommy?!"

Ha?

Masa Lita bilang gue secantik 'Om Tommy'? Lagipula, siapa itu Om Tommy???

Gue terus memperhatikan Lita yang menatap ke arah pintu dengan muka kaget. Gue penasaran, jadi gue pun langsung memutar badan gue untuk melihat arah pintu.

OM TOMMY ITU AYAHNYA CELLA???!

Gue membeku di tempat. Gue bener-bener ga menyangka kalau ayahnya Cella akan termakan umpan gue dan datang! Gue bener-bener ga menyangka kalau gue bakal ketemu lagi sama ayahnya Cella dalam keadaan seperti ini!

Astaga... jantung gue rasanya mau copot keluar karena ga kuat berdetak di dalam tempatnya!

"Sudah siap?" tanya ayahnya Cella dengan muka datar.

Hening.

"Sebentar lagi jam Sembilan. Cepatlah, nanti terlambat!" perintah ayahnya Cella lalu pergi meninggalkan ruangan.

Gue dan Lita masih membeku di tempat. Takjub dengan kejadian yang baru saja terjadi. Para penata-penata tadi pun juga diam karena atmosfer yang tercipta.

My DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang