Bab 4

6.2K 356 6
                                    

Gue ... benci novel, tapi mungkin diary Cella adalah pengecualian. Gue membaca semua halamannya, tapi beberapa gue hanya melihat sekilas. Biasa, gue ga suka baca cerita tentang hal-hal berbau cewek seperti tas branded atau sepatu. Gue bener-bener ga peduli dengan barang-barang itu! Jadi, gue membaca bagian-bagian penting.

26 Juni

Dear diary,

Hari ini gue dan keluarga gue kumpul bersama lagi. Makan bersama, nonton bersama, mengobrol dan bermain bersama! I love my family more than anything!!!

Ryan, adik gue tercinta, sekarang mulai bandel! Dia bisa berlari ke sana ke mari tapi mudah sekali terjatuh. Ugh! Gue harus bekerja ekstra untuk menjaganya. Walau mungkin umur kami terpaut jauh, tapi gue berjanji ga akan bikin pertengkaran apapun dan menjaga dia selalu!

Gue berharap, kebahagiaan ini akan berlangsung selamanyaaaa! Amin.

25 Desember

Dear diary,

It's christmas! Salju dimana-mana... karena kami sekarang ada di Amerika! Di rumah yang selalu Papa tempati saat dia bekerja di sini! Wow... white Christmas!!!

Papa cuti, Mama memasak, Ryan tertawa... gue merasa sangat bahagia dengan semua ini! Ga ada lagi hal yang gue inginkan selain mereka semua bersama gue...

Sampai satu tahun berlalu, kesimpulan gue Cuma satu. Cella mencintai keluarganya lebih dari nyawanya! Gue salut. Tapi, kenapa saat gue temui ayahnya di Amrik, ga bersahabat gitu? Kok beda banget sama yang gue baca??? Emang sih, kharismanya ga mungkin tertutupi. Tapi, mananya yang hangat dan peduli? Mananya yang suka memeluk dengan sayang?

Jujur saja, gue ga berani bertanya pada Lita soal keluarga Cella. Karena Lita pun hanya menyinggung tentang Ryan, adik yang disayangi Cella. Gue juga bingung, tapi gue biarkan saja. Mana tau Lita memang sengaja menyembunyikannya.

1 Maret

Dear diary,

Hurt... really hurt and sad...

Mama never wake up anymore.

Hanya satu harapan gue saat ini. Semoga Mama tenang di alam sana...

What??? Maksudnya.... Ibunya Cella meninggal???

5 April

Dear diary,

Sudah sebulan, tapi kesedihan masih menetap di hati setiap dari kami. Tapi gue tau, Papa yang paling merasa sedih. Bahkan Papa ga mau bicara sepatah kata lagi dengan gue ataupun Ryan. Papa seakan orang asing... gue mencoba.. mencoba untuk bicara! Tapi Papa menghindar...

Gue butuh Mama... Ma, kenapa harus pergi secepat ini...

10 April

Dear diary,

Rasanya sakit sekali saat Papa berdiam diri, tapi lebih sakit lagi saat Papa memutuskan untuk pergi dari rumah. Meninggalkan gue dan Ryan...

Gue ga butuh rumah mewah, besar beserta fasilitas lengkap! Gue ga butuh uang yang dikirim setiap minggunya dalam jumlah jutaan! Gue ga butuh bodyguard ataupun pengasuh! Gue ga butuh semua itu... karena yang gue butuhkan hanya keluarga gue! Gue butuh Papa!!!

My DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang