Bab 6

6.7K 295 4
                                    

Seminggu ini gue bener-bener bebas dari segala sesuatu yang disebut rapat! Ahh... leganya!!! Tapi sebagai gantinya, gue malah mendapat timbunan pertanyaan dari Lita yang ga pernah ada hentinya. Sepertinya ini akibat karena Lita bisa diseret oleh Edward, lawan sebandingnya.

"Lita, kecelakaan itu juga salah gue. Dan hubungan gue sama Cello itu Cuma temen!" ulang gue untuk entah berapa kali.

Kadang gue marah juga gara-gara Lita terus bertanya. Tapi, kalau gue jadi dia, gue juga pasti penasaran sampai dapat jawaban yang masuk akal dan memuaskan!

Seminggu ini, gue juga terus-terusan mengunjungi Cella. Entah kenapa, gue seneng aja! Entah itu ke perusahaan gue, dinner, pulang bareng... Ah.. gue jadi inget pertengkaran kecil gue dan Cella saat pulang dari kantor bareng.

Flashback

"Cel, gue ga biasa disupirin cewek!" tolak gue.

"Heh! Di sini tuh sekarang siapa yang cewek?!" balas Cella sengit.

"Lu cewek!"

"Lu tuh yang cewek!!!"

"Cella! Lu tuh cewek yang terjebak di badan gue! Lu tetep cewek!"

"Itu masalahnya! Sekarang penampilan lu cewek! Apa kata orang kalau gue malah disupirin cewek?! Lagian, ini juga keluar dari perusahaan gue!" kata Cella sambil menatap gue tajam.

"Cuekin aja! Bagi gue, lu tetep cewek dan gue ga mau disupirin cewek! And... ini perusahaan gue! BUKAN PERUSAHAAN LU!"

"Heh! Lu bawel banget sih! Ini tuh udah jadi perusahaan gue sejak gue menginjakkan kaki dan bekerja di sini sebagai CEO. Nah, lu udah pantes tuh sekarang jadi cewek. Cepet sekarang lu masuk ke mobil!" perintah Cella yang sudah masuk ke jok pengemudi.

Gue menghembuskan nafas berat dan duduk di jok samping Cella.

"Ga repot kan?"

Ini emang ga repot, tapi ini masalah harga diri! Gue kesal, tapi merasa geli juga dengan masalah cewek dan cowok ini.

Flashback end

Pertengkaran konyol! Tapi pertengkaran-pertengkaran konyol itu yang bikin gue merasa senang berada di dekat Cella. Nah, sekarang gilirannya gue dan Cella makan siang bareng. Syukurlah kali ini Lita ga mengekori gue!

Lagi bahagia-bahagianya gue dan Cella makan, tiba-tiba seorang wanita duduk di samping Cella dan bergelayut manja. Rasanya gue mau muntah melihat wanita itu merayu Cella!

"Hai tampan, daripada sama pacarnya, mending sama aku gimana?" tanya wanita itu sambil menarik-narik roknya yang emang pendek. Sengaja banget!

Gue bisa melihat muka ga suka Cella. Jelas aja ga suka!

"Maaf, sebaiknya Anda pergi. Saya dan istri saya sedang menikmati makan siang kami." Tolak Cella yang sukses membuat gue tersenyum lebar.

"I-istri??"

Saat wanita itu pergi, gue dan Cella langsung tertawa terbahak-bahak. Mau merayu kok setengah-setengah!

"Jadi suamiku, kapan kita menikah? Kok aku ga ingat ya?" sindir gue.

Ga lama setelah wanita itu pergi, datanglah penganggu lainnya!

"Hei cantik, mau ikut dengan kami?" tanya seorang cowok berambut cepak ke arah gue.

Jujur saja, gue jijik mendengarnya! Kalau aja cowok itu tau kalau gue ini berjenis kelamin sama kayak dia, gue yakin dia bakal muntah dan pingsan seketika! Gue baru mau menyemburkan kata-kata untuk mengusir, tapi ternyata Cella lebih dulu melakukannya. Dia memelototi cowok itu sampai akhirnya cowok itu mundur sendiri. Kalau gue jadi cowok itu, gue juga memilih mundur! Matanya Cella itu, eh maksudnya mata gue itu, kalau marah dan melotot itu jadi serem!!!

My DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang