Ketindihan setan
dr Ferdhi Adha SpS
Malam itu sangat hectic, banyak pasien bermasalah di ruangan. Letih. Begitu selesai, aku pergi ke kamar jaga, kucoba berbaring dan memejamkan mata.
Sepertinya belum lama mata ini terpejam, tiba-tiba terdengar pintu digedor-gedor. Terdengar teriakan keras dan tangisan dari kamar sebelah di kamar jaga.
"Ayah, jangan tinggalkan kami! Ayah jangan tinggalkan aku, anak kita masih kecil, Ayah." Seperti itulah terdengar suarayang agak melengking dan menyayat hati dari ruangan sebelah.
Ku coba berfikir sejenak dan berkata dalam hati, "Bukankah kamar sebelah kosong? Sepertinya pasien nya pulang tadi pagi?".
Bulu kudukku mulai berdiri, ini mimpi atau nyata, ya?
Aku coba membuka mata dan bangkit dari tidur. Tetapi ternyata tidak bisa. Dan tiba-tiba terasa ada beban berat yang menindih sekujur tubuhku. Untuk membuka mata, bernafas panjang ataupun menggerakkan jari saja tidak bisa. Ada apa ini?
Aku ketakutan, aku berfikir, " Apakah aku sudah mati, atau apakah aku bermimpi?"
Segala doa yang teringat aku baca; ta'awudz, istighfar, takbir, tahlil, tasbih, ayat kursi, dll.
Tapi mata ini tetap tak mau dibuka, seluruh tangan dan kaki tidak mau bergerak. Dan serasa seperti ada batu besar yang menindih dadaku.
Suara tangisan, teriakan minta tolong serta gedoran pintu yang tadinya sangat keras mulai menjauh.
Aku tetap berdoa sambil terus mengira-ngira apakah ini. Ada kejadian apa? Apa ada pasien yang harus kutolong?
Alhamdulillah, akhirnya dengan menghembuskan nafas panjang, aku bisa mengucap "A'udzubillahi minas syaithonnirrojim".
Dan kubuka mata perlahan, begitu kubuka mata tampak sepertinya ada sebuah sosok hitam besar menimpaku.
Tetapi sosok hitam tersebut langsung kabur ke bawah tempat tidurku. Sepertinya sosok hitam itu tahu aku sudah terjaga.
Aku langsung bangun dan mencari ke bawah tempat tidur, benda apa itu. Seraya terus mengucap ta'awudz berkali-kali.
Alhamdulillah, aku bisa menggerakkan tangan dan kaki yang tadinya tidak bisa bergerak.
Beberapa menit kemudian, setelah bisa bernafas dengan tenang. Aku keluar dari kamar jaga. Aku mengobservasi sekeliling dan mengecek kamar sebelah. Ternyata kosong.
Tak ada pasien yang dirawat disana. Jadi suara siapa yang aku dengar tadi? Semilir angin dingin membuat bulu kudukku berdiri. Sepi. Sunyi.
=====
Aku cepat-cepat kembali ke kamar jaga. Kucoba berbaring dan mencoba tidur. Kubaca doa tidur yang sebelumnya lupa kulakukan.
Tetap tak bisa tidur, karena pikiranku berkecamuk, " Tadi ada kejadian apa ya?".
Penasaran. Kuputuskan untuk bangun dan membuka laptop. Kugoogling "ketindihan setan".
Baru kutahu bahwa yang aku alami tadi adalah sleep paralysis, yaitu ketidakseimbangan antara waktu bangun otak dengan waktu bangun otot, yang harusnya bersamaaan.
"Alhamdulillah, aku bukan mengalami halusinasi. Kalau iya, besok tentu aku harus ke Spesialis Kedokteran Jiwa" pikirku.
Alhamdulillah kubisa tidur kembali sampai besok pagi tanpa serangan sleep paralysis lagiKatakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia.
Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia. QS 114: 1-5