“...Tidurlah."
TINGKERBELE BOY
BAEKHYUN X CHANYEOL
STORY BY IM
.
.
.
I'm looking
There isn't much time left
To make a wish, I wish there could be another day,
Our tomorrow.
Tring! Suara bel berbunyi saat pintu toko bunga itu terbuka."Ah Chanyeol, Ren." ujar seseorang penunggu toko itu. "Duduklah dulu."
"Apa Baekhyun bekerja disini sudah lama?." tanya Chanyeol.
"Ya seperti itu. Jadi kalian benar-benar ingin bertemu Baekhyun?."
Ya karena beberapa hari lalu Chanyeol maupun Ren menghubungi Yifan untuk bertanya dimana Baekhyun yang tiba-tiba menghilang. Hanya saja dengan alasan kerjaan Yifan baru bisa bertemu keduannya.
"Iya. Ada yang harus kita selesaikan."
"Ini." pria itu si Yifan memberi sebuah alamat dan 2 tangkai bunga tulip.
"Untuk apa?."
"Kalian akan membutuhkannya. Pergilah."
Chanyeol dan Ren menuju alamat yang dituju. Itu rumah keluarga Baekhyun.
"Tunggulah disini jika tidak ingin bertemu Baekhyun."
"Tidak. Aku ingin bertemu."
Keduanya pun turun menuju rumah itu. Yang menyambutnya adalah seorang wanita yang merupakan pembantu disana. Betapa shoknya Chanyeol saat melihat mama dan papa Baekhyun menangis.
"Tuan Baekhyun meninggal tadi malam. Tumor otaknya yang sudah parah dan insiden kecelakaan itu membuat Tuan Baekhyun tidak bisa bertahan lagi." Ujar wanita tadi saat melihat kebingungan kedua tamu itu. Ren sudah terisak dan Chanyeol mulai merasakan dunianya runtuh. "Tuan Baekhyun memang tidak mau melakukan pengobatan karena tuan Baekhyun hamil."
"Ah tidak.." Ren ingat saat Baekhyun bilang dia hamil.
"Tapi sayang anak tuan Baekhyun keguguran. Saat kecelakaan itu."
Anak.. Keguguran.. Meninggal.. Karma apa yang akan Chanyeol tanggung.
Angin bertiup pelan membuat Chanyeol beberapa kali harus menyeka air matanya didepan sosok yang mengisi hati nya."Bagaimana aku bisa membalas semua pengorbanan mu Baekhyun.."
"Kenapa kamu harus menyimpan semua sendiri.. Penyakit dan Jagoan kita.." Chanyeol terduduk mengelus kedua gundukan dimana tempat kedua hidupnya beristirahat.
"Maafkan daddy karena tidak bisa menjaga mu Jagoan. Seharusnya daddy ada disana saat papa mu kesakitan. Seharusnya Daddy lebih peka."
"Maafkan aku Baekhyun.. Hikss..." tak bisa menahan lagi Chanyeol menangis. "Harusnya aku yang pergi. Dari awal akulah yang salah. Kamu, Ren, Jagoan dan Junior.. Kalian tidak akan sesakit ini jika aku tidak bimbang dulu.." Chanyeol hanya bisa menangis digundukan itu hingga hari menjelang malam barulah Chanyeol pergi untuk pulang.
"Chanyeol.." suara Ren yang menyambutnya tapi entah kenapa rasanya itu adalah Baekhyun. Chanyeol pun segera memeluk Ren.
"Bagaimana ini Ren.. Baekhyun ku.. Jagoanku.."
"Jangan seperti ini Chanyeol..." keduanya pun menangis bersama.
"Saat aku tertidur di rumah sakit ternyata Baekhyun meninggalkan sebuah surat. Untuk mu."
"Surat.."
Chanyeol pergi menuju taman belakang dia membaca surat dari Baekhyun.
Dear Peterpan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tingkerbell Boy -ChanBaek- End
FantasyChanyeol yang tidak bisa memilih cintanya, harus kehilangan kedua belahan hatinya. "Chanyeol jika Wendy menjadi satu-satunya pemilik raga mu. Izinkan Tinkerbell menjadi pemilik hati mu satu-satunya." -Byun baekhyun. "Seharusnya aku yang mati bukan...