ini terlambat...
TINGKERBELE BOY
BAEKHYUN X CHANYEOL
STORY BY IM
.
.
.
I'm looking
There isn't much time left
To make a wish, I wish there could be another day,
Our tomorrow.
Ting Tong! Ting Tong! Suara bel membuat Baekhyun yang terlelap sedikit terganggu."Eugh.." Baekhyun mengusap matanya dan segera terduduk. "Ishh.." Baekhyun meringis sakit saat dia mengerakkan tubuh bagian bawahnya. Seketika rona merah menghampiri pipinya. Ia ingat semalam apa yang dia lakukan bersama Chanyeol.
"Terimakasih sayang." Baekhyun menunduk dan mencium kening Chanyeol yang masih terlelap. Ini masih jam 5 tapi siapa yang dengan tidak sopannya bertamu.
Dengan jalan yang sedikit susah Baekhyun menuju pintu. Dia sudah memakai bajunya yang semalam.
Cklek.
"Siap.."
Plak! Baekhyun kaget karena sosok didepannya juga tamparan itu."Dasar jalang! Apa yang kamu lakukan dengan suami ku!." dia adalah Ren. Yang datang dengan sejuta kemarahan. Ren memang tidak ingin menyelidiki dimana Chanyeol tidur setiap malam tapi saat suruhannya mengatakan jika itu rumah Baekhyun ketakutan Ren sangat besar. Terlebih Ren sangat tau apa yang terjadi didalam melihat penampilan Baekhyun saat ini.
"Jalang kau bilang?! Apa kamu tidak memiliki kaca hah!." Baekhyun muak harus jadi Tingkerbele yang baik.
"Coba kamu pergi ke jepang pinjam kantong ajaib doraemon dan gunakan pemutar waktu. LIHAT! SIAPA JALANG YANG SEBENARNYA!." Baekhyun mendorong Ren hingga tersungkur. "Ingat Chanyeol dari awal milik siapa."
"Kamu jahat Baekhyun! Dulu kalian hanya kekasih sekarang aku dan Chanyeol sudah menikah!."
"Apa peduli ku. Jika Chanyeol nyaman dengan ku, aku tidak peduli."
"Kamu.. Arghhh.." Ren memegang perutnya tiba-tiba ada darah disana.
Bohong jika Baekhyun tidak kaget dia tidak sejahat itu. Dia hanya ingin terlihat tegar. Baru saja Baekhyun hendak membantu Ren seseorang sudah disana.
"Chan- Chanyeol.." Baekhyun nampak terkejut sejak kapan pria itu disana.
"Astaga kita harus kerumah sakit."
"Sayang perut.."
"Diamlah Ren aku akan membawa mu." Chanyeol sudah menggendong Ren kemudian menatap Baekhyun.
"Aku tidak tau jika kamu berubah terlalu banyak Baekhyun. Maaf untuk semua yang terjadi pada mu semua salahku. Dan jika kamu ingin membalasnya sakitilah aku jangan suami dan anak ku." Chanyeol segera pergi.
Rasanya Baekhyun ingin saat ini juga tuhan mengambilnya. Kenapa semua tidak adil.
Baekhyun segera masuk kedalam apartementnya. Membereskan kekacauan semalam. Dia tidak lagi bisa menangis air matanya sudah habis.
"Kamu berhasil jadi jalang Baekhyun! Jadi penjahat! Dan dibenci Chanyeol sampai kamu mati!." gumam Baekhyun. "Sekarang tinggal tunggulah sampai azal menjemput mu."
Sesuai dugaan Baekhyun, Chanyeol membencinya tak ada lagi pesan atau telefon. Baekhyun kembali pada rutinitasnya yaitu sakit kepala hanya saja dulu dia akan muntah darah beberapa kali tapi kali ini Baekhyun muntah air dan itu setiap pagi.
"Ca! Ini makanan kesukaan mu Baekhyun!." ujar mama Baekhyun. Saat ini Baekhyun kembali kerumah. Dia ingin menghabiskan sisa harinya bersama keluarga nya.
"Wah nasi goreng!." baru saja Baekhyun hendak menyendok tiba-tiba. "Hoekk!." Baekhyun segera lari menuju toilet. "Hoekk!."
"Astaga Baekhyun kamu baik-baik saja nak." sang mama nampak khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tingkerbell Boy -ChanBaek- End
FantasyChanyeol yang tidak bisa memilih cintanya, harus kehilangan kedua belahan hatinya. "Chanyeol jika Wendy menjadi satu-satunya pemilik raga mu. Izinkan Tinkerbell menjadi pemilik hati mu satu-satunya." -Byun baekhyun. "Seharusnya aku yang mati bukan...