11. Nonton Bioskop

729 66 161
                                    

Happy Reading:>

Saat ini Adila tengah duduk di sofa. Dirinya sungguh tak mempunyai kerjaan, jadilah sekarang Adila memainkan ponsel nya sambil memakan cemilan yang baru saja di ambilnya dari dapur. Adila merasa sangat bosan, di hari libur ini dirinya ingin sekali keluar rumah dan menghabiskan waktu di luar. Namun pastinya Adila tidak mau sendirian.

Adila menghela napas dan menoleh ke arah tangga, ternyata Adira sedang berjalan santai menuju ke arahnya.

"Mama mana?" tanya Adira seraya duduk di samping Adila dan mengambil alih cemilan.

"Mama pergi ke rumah nenek," jawab Adila singkat setelah itu berbalik menghadap Adira. Adira yang di tatap seperti itu langsung mengernyitkan dahinya bingung, seolah bertanya 'kenapa?'

Dengan memasang wajah bosannya, Adila membuka suaranya. "Dir, keluar yuk," ajaknya dengan memelas. Pasalnya Adira itu sangat sulit untuk di ajak ke luar rumah. Dasar membosankan.

"Gak mau ah, aku males," balas Adira dengan memfokuskan diri pada tv yang telah di nyalakannya.

"Dira ihh, nyebelin banget! Ngapain sih hari libur cuma diem di rumah. Gak ada kerjaan banget tau! Mendingan keluar liat pemandangan, biar otak jadi fresh," gerutu Adila sambil melipat tangannya di dada.

Adira yang melihat tingkah kembarannya mencoba menahan agar tidak tertawa sejak tadi. "Yaudah sih, ajak Delvin aja kalo mau keluar. Aku gapapa kok sendiri di rumah."

Mendengar penuturan dari Adira membuat mata Adila membulat. "Ish! Gak mau ahh, gue mau sama lo. Gak mau sama si kutil kuda itu!" ujarnya dengan menggebu-gebu.

"Aku males Dil, di luar lagi panas."

Adila masih mencoba membujuk Adira. "Ayo ihh, kita nonton mau gak? Jalan-jalan beli es krim? Atau ke taman komplek mau gak? Dira ayok ihh!"

"Gak mauu ahh, kamu jalan sama Arkan aja. Aku mau jaga rumah, nanti kalo di masukin maling di marah Mama."

"Mana ada maling siang-siang!" Adila menggerutu kesal. Adira sangat banyak alasan.

"Ayok ihh kita nonton," Adila masih memaksa sampai akhirnya Adira pasrah dan mengangguk.

Adila bersorak riang, bagai anak kecil yang baru mendapatkan permen lolipop dari preman jahat.

Hampir sekitar dua puluh menit mereka bersiap-siap. Mereka menggunakan baju couple dengan Adira yang selalu mengenakan kaca matanya.

Adila mengajak Adira pergi nonton bioskop. Katanya ada Film baru yang menarik, sebenarnya Adira tidak terlalu tertarik jika menonton bioskop atau drama seperti yang di bilang kebanyakan orang. Adira merupakan tipekal orang yang suka membaca buku. Seperti komik dan novel yang bergenre fiksi remaja seperti dirinya.

Menurut Adira, lebih menyenangkan membaca novel dari pada menonton. Karena kalau membaca itu sudah pasti akan merasakan sensasi tersendiri bagi pembaca jika sudah menghayati. Dan lagi, jika membaca pasti bisa membayangkan dan menentukan aktor pemainnya dengan sesuka hati sehingga menambah kesan tersendiri bagi para pembacanya.

Kembali ke Adila. Adila saat ini tengah sibuk mengantri untuk membeli tiket masuk menonton. Setelah sekitar hampir tiga puluh menit dalam perjalanan akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.

Barulah hendak menarik tangan Adira, seseorang sudah dulu menghampiri mereka. "Kalian?" panggil Delvin yang sudah berdiri di depan Adila dan Adira.

"Ngapain lo ke sini?!" Adila menatap Delvin dengan sinis dan selalu sewot.

Delvin masih seperti biasa, santai dan tenang. Sudah biasa menghadapi Adila yang selalu sensi jika berada di dekatnya. "Gue mau nonton, emang kenapa?"

DILARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang