Three

910 110 0
                                    

Haruskah ia menolongnya?
Haruskah ia membiarkannya?

Taehyung melihat Jimin yang sudah terkulai lemas tak berdaya, Hati Taehyung ingin saja melawan semua anak itu dan menyelamatkan Jimin, namun dia masih marah dengan Jimin. Untuk apa dia menolong orang asing yang meminta-minta aneh dan menganggu hidupnya bukan begitu. Taehyung juga berpikir keras jika ia menolong Jimin pasti resikonya sangat besar, ia yang dibenci malah semakin dibenci.

"PERGI KAU!" Seru Anak itu pada Taehyung, Taehyung menelan ludahnya kuat-kuat.

Langkahnya mulai mundur kebelakang, namun ia dapat melihat bibir Jimin yang mengucapkan Kata "Tolong" Padanya. Dada Taehyung bergemuruh seketika. Entah Dorongan darimana dia malah semakin mundur dan menjauh keluar dari Toilet.

Dan setelah itu hanya suara pukulan keras yang ia dengar. Taehyung shock tak berani masuk entah kenapa Hatinya tak tega.

Apa yang harus kulakukan

"DASAR PENGECUT!"

"TAK TAHU DIRI!"

"PERGI SAJA! KAU TIDAK BERGUNA!"

Seketika Taehyung merasakan dadanya mulai sakit, entah kenapa penyakit aneh itu muncul kembali. Namun kali ini lebih sakit, Taehyung yang tak kuat pun terjatuh begitu saja.
Dan yang terakhir ia lihat pun hitam bersamaan dengan suara suara pukulan yang mulai menghilang di telinganya.

***

Taehyung bangun seketika, ia sudah di ranjang tidurnya.

"Mana Dia?" begitulah ucapan Taehyung ketika sudah terbangun.

"Tae, kau sudah bangun?" Tanya Eommanya yang masuk ke kamarnya.

"Mana dia Eomma?" Taehyung tetap bertanta seperti itu dengan agak linglung.

"Siapa Tae?" Tanya Eommanya bingung.

"Tidak" Jawab Taehyung baru sadar.

"Sudahlah, cepat Minum Tehnya" Kata Eommanya yang setelah itu pergi dari kamar Taehyung.

Taehyung tetap melamun. Yang hanya dipikiran Taehyung hanyalah Jimin sekarang, ia sedikit menyesal tak menolong Jimin tadi. Aneh sekali. Taehyung berpikir, bagaimana keadaan Jimin sekarang? Apa dia baik baik saja? Namun lagi lagi Taehyung menepis pertanyaan pertanyaan itu walau tidak bisa.

-

     Malam ini Taehyung kembali duduk di bangkunya, namun ia menatap pintu kamarnya. Kenapa Eommanya tidak memanggil?

Kalian tahu? Taehyung menunggu Panggilan Eommanya seperti biasanya karna setiap Jimin kemari mengajaknya melihat Rembulan, Eommanya pasti segera mengatakan ke kamarnya. Namun jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam lebih tapi tidak ada tanda tanda Jimin datang menjemputnya.

Kenapa tiba tiba Dia rindu dengan ajakan itu? Padahal biasanya dia akan malas jika diajak ke Tempat itu dengan Jimin.

Taehyung menghela nafas gusar, langsung saja ia keluar dari kamarnya.

"mau kemana Tae?" Tanya Eomanya ketika Taehyung sudah sampai dibawah.

"Aku keluar Eomma" Izin Taehyung yang langsung cepat cepat menuju pintu depan.

"Cepat Pulang, sebelum malam larut" Seru Eommanya, Taehyung mengangkat jempolnya sebagai jawaban.

Taehyung berlari kesetanan menuju tempat itu, untung saja dia hafal jalan menuju tempat itu.

Sampai disana yang Taehyung lihat adalah Kosong, tak ada sosok yang bernama Jimin disana.

Taehyung menoleh kesana kemari mencari Sosok itu, namun hasilnya nihil. Taehyung hanya dapat menghela nafas dan duduk ke hamparan rumput seperti biasanya. ia menoleh kesamping mengingat sosok yang biasanya sudah duduk disampingnya. Tak ada kehangatan yang Taehyung rasakan saat ini.

The Missing MOONLIGHT √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang