4

862 67 7
                                    

"Aku sudah selesai membalut lukamu, jangan lakukan sesuatu yang membuatmu terluka itu tidak akan menyelesaikan masalah" ujar nayeon

Nayeon hendak berdiri dari posisinya dan berjalan keluar meninggalkan jinyoung

"Aku minta maaf telah melukai perasaanmu soal perkataanku kemarin dan terima kasih untuk ini" ujar jinyoung mengacak rambut belakang nayeon dan berlalu mendahului nayeon

"Heol... ada apa lagi dengan sikapnya itu, luar biasa sekali sepupumu ini sana" lirih nayeon

Nayeon pun kembali ke kelasnya.

"Sana"

"Ne eonni?" Ujar sana tanpa mengalihkan pandangannya dari papan

"Apa manusia es batu itu pernah mengucapkan terima kasih" bisik nayeon

"Maksudmu jinyoung oppa?"

"Siapa lagi manusia yang tidak memiliki ekspresi wajah selain anak itu" cibir nayeon

Jika tak ada guru mungkin sana akan tertawa sekeras-kerasnya.

"Kau fikir dia manusia yang tidak punya hati? Haha; memangnya apa yang sudah kau perbuat eonni sampai ia mengucapkan terima kasih padamu"

"Neee?! Ah sudah lupakan kau sama saja sepertinya"

Nayeon yang daritadi melihat jungyeon tersenyum-tersenyum sendiri menatap ponselnya merasa heran.

"Kau tadi makan apa dengannya" ujar nayeon menyenggol lengan sana

Sana menatap jungyeon heran.

"Hanya sandwich eonn..."

Sana dan nayeon hanya saling menatap mereka berduapun tertawa pelan

~~~

Sepulang sekolah sana pergi ke perpustakaan pusat kota, ia ingin mencari buku karna sebentar lagi mereka ujian.

Setelah mendapatkan 2 buku yang dimaksud sana kemudian mencari buku ketiga, tapi sayang buku itu terletak di rak atas yang membuatnya kesulitan mengambilnya.

"Sshhtt menyebalkan sekali, mengapa ini terletak di rak atas sih" kesal sana

Gadis ini terus saja berjinjit menggapai buku tersebut.

"Seharusnya kau meminta tolong ketika membutuhkan bantuan, bukan memaksakkan keadaanmu" ujar mark

Sana menoleh menatap pria tersebut. Tatapan mereka saling bertemu satu sama lain, dijarak yang sangat dekat ini membuat sana sulit untuk membenci mark. Ia akui ia sangat mencintai pria ini, tapi ia tak mungkin menyuruh mark bertahan disisinya. Karna sana tau konsekuensinya jika mark terus bertahan di sisinya, ayahnya pasti tak tinggal diam.

"Terima kasih oppa" ujar sana menerima bukunya

Ia pun menghindari mark lagi, lebih tepatnya menghindari tatapan mata itu.

Mark tidak bisa apa-apa ini pilihan sana karna sekeras apapun ia bertahan, jika sana sendiri yang mengusirnya maka keputusan terakhirnya ialah pergi meninggalkan gadis ini.

Mereka pun berpisah tanpa ada satu kata pun sana memilih ke mejanya dan mark keluar dari perpustakaan tersebut.

"Haa kenapa kau memilih menghindar sana, setelah sekian lama aku menunggu kenapa justru jawaban yang tidak ingin ku dengar kau berikan padaku" lirih mark

~~~

"Kenapa dengan tanganmu?" Tanya jaebum pada jinyoung

"Ah tanganku terluka hyung"

My Ice Boy || JinYeon Complete✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang