Two Brothers

208 8 8
                                    

Happy Reading♡

Kembali ke masa lalu

2 hari setelah Yuda menyatakan perasaannya terhadap Zahra

"Wihhh, gokil Lo Yud. Selain ngibulin sama njailin orang, Lo bisa serius juga ya" ucap Huda, teman seper-ML annya

"Matamu, gini gini gue juga manusia kali" Yuda sadar bahwa dirinya tak pernah dianggap manusia oleh sekumpulan makhluk tak kasat mata selama ini. Lantas ia dianggap apa?

"Haha, Lo kan aliens" balas temannya, lalu ia pergi meninggalkan Yuda yang tengah menahan malu dan kesal

Zahra, dari kemarin sampai hari ini. Ia bersikap normal, tak ada yang berubah. Ia juga berbicara terhadap Yuda seperti tak ada masalah atau suatu kejadian

"Ngapain muka Lo kayak pakaian kotor? Kusut amat bang" ledek Zahra

"Gue disangka alien sama si Banjir" balas Yuda dengan wajah kesal, Zahra yang melihat wajahnya menahan rona merah dan senyumannya. Menurutnya Yuda sangat imut jika sedang kesal

"Bayu? Lo kan emang alien"

Zahra lantas langsung pergi dan diikuti oleh beberapa siswa siswi yang saat ini mengidolakannya

"Calon istri laknat!" Serunya membuat seisi lorong menengok dan mentertawakannya

666

"

Apaan sih Lo, main masuk ke kelas orang" ucap Angkasa dingin

"Suka suka gue dong. Ini kan bukan sekolah milik Lo" balas lelaki yang saat ini menjadi lawan bicaranya

Yoga, pria itu, ingin menghampiri sang calon kekasih, Clarissa. Dan sekarang dirinya menghampiri sang kekasih di kelasnya. Ia mendapat sambutan baik oleh para gadis, namun tidak dengan pria. Karena menurut kaum Adam, Yoga-lah penyebab putusnya hubungan mereka

"Emang bukan sekolahan gue. Tapi jangan duduk di bangku gue" ucap Angkasa tenang, tanpa ada sedikit emosi

"Why bro? Bangku Lo deket sama bangku calon istri gue. Gue mau duduk disini sampe istirahat selesai" balasnya, lalu ia kembali memandangi Clarissa yang sedang terlelap di mimpinya

"Pergi" ucap Angkasa penuh tekanan. Sedangkan Yoga tetap melihat Clarissa dan tersenyum seakan ia tak menghiraukan ucapan Angkasa

Angkasa geram, ia tak dihargai oleh kakak sepupunya yang super nakal itu. Ia ingin duduk dan melanjutkan main game-nya malah harus berebutan dengan kakak sepupunya yang sedang jatuh cinta

"Pergi" ucapnya kembali. Tetap saja Yoga tak menghiraukan, ia malah mengambil posisi tidur dengan kedua tangan di letakkan diatas meja sebagai penyanggah kepala

Angkasa yang mulai geram dengan sepupunya yang tak tahu diri itu. Ia langsung memegang gagang kursi dan memutar-balikkan sehingga Yoga terjatuh bersamaan dengan kursi yang jatuh

Brakk!

"Aduhh, kepala gue" Yoga mengaduh kesakitan sembari memegang kepalanya. Namun ia tak berdiri, ia merasa tak kuat untuk berdiri

Sontak seisi kelas bergidik ngeri dengan kejadian yang mereka lihat saat ini. Mereka tak menyangka bahwa Angkasa bisa sekejam itu pada orang asing

(NB : sesekolahan belum ada yang tahu bahwa Angkasa sama Yoga itu sepupuan)

Clarissa yang tadi terlelap langsung bangun saat mendengar suara Yoga sebelum terjatuh

"Apa apaan sih Lo?! Mau bikin gue jantungan terus mati apa?!" Tanya Yoga sedikit marah, ia benar benar kaget dengan peristiwa yang baru saja menimpanya

"Lah Lo sih bang. Udah gue suruh pergi malah gak ngehirauin gue sama sekali, ya gue kesel lah" balas Angkasa tenang tanpa rasa bersalah

Abang?! Mereka saudaraan?! Batin seisi kelas dan beberapa siswa siswi lain yang menyaksikan

"Bangsat Lo Sa! Kalau gue jantungan terus mati gimana?!" Tanya Yoga, ia masih marah

"Apa peduli gue?" Ia mengulurkan tangan ke Yoga sebagai tanda bahwa ia meminta maaf dan akan membantunya berdiri

Yoga menerima uluran tangan Angkasa, lalu Angkasa menarik pelan agar keseimbangan Yoga terjaga. Seisi kelas masih bingung dengan panggilan Angkasa terhadap Yoga, mereka ingin memastikan bahwa ke dua pangeran itu saudara atau bukan

"Apa?! Lo! Lo suka sama Clarissa ya?!" Tanya Yoga meninggikan suaranya. Clarissa yang sedari tadi hanya melihat langsung terkejut. Apa hubungannya dengan Angkasa yang marah? Angkasa tak akan menyukai gadis yang biasa saja sepertinya

"Iya. Makanya gue gak suka liat Lo deket dia. Puas Lo bang?" Balas Angkasa membuat Yoga geram. Sudah rival ketampanan sekarang demi mendapatkan sang gadis pun ia harus berival dengan sepupunya?

Gleen, Mila, Zahra, Yuda, dan seisi kelas terkejut dengan ucapan Angkasa

"Lo bilang Lo lagi gak naksir orang. Lo mau nyelingkuhin gue, Sa?" Tanya Yoga dengan nada wanita, layaknya drama seorang pacar yang meninggalkan pacarnya demi gadis lain

"Gue manusia bego. Gue bisa suka orang" balasnya lalu ia membenarkan posisi kursinya dan duduk dengan tenang. Sedangkan, Clarissa yang tadinya terkejut sekarang kembali seperti biasanya

"Oi Yoga, Lo gak ke kelas?" Tanya Gleen dan sebagai balasan Yoga menggelengkan kepalanya

Brak Yoga menggebrak meja Angkasa

"Lo tiap hari duduk bareng Clarissa?" Tanya Yoga antusias

Angkasa mengangguk. "Gak bisa gini. Gue nantang Lo. Siapa yang bisa ngeluluhin hati Clarissa, bisa jadi pacarnya dan yang kalah bakal jadi babu sang pemenang. Gimana Sa? Lo mau apa nolak?" Tanya Yoga dengan pandangan meremehkan lawan

"Oke. Tapi kalau gue menang. Lo harus nurutin satu permintaan gue. Gimana? Deal?" Angkasa mengulurkan tangannya dan disambut oleh Yoga sebagai simbol bahwa ia setuju dengan usulan adik sepupunya itu

Setelahnya, mereka, sang pangeran menjelaskan bahwa mereka adalah sepupu

Semenjak itulah, Angkasa belajar soal cara menggombali wanita dan 1001 cara agar menjadi pria sejati. Dan semenjak itulah, Angkasa dan Yoga saling berebutan untuk PDKT dengan Clarissa







Wah, saya gak ada referensi sama sekali:v

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang