Kemana kemana kemana🎶 ku harus.. mencari kemana🎶 kekasih tercinta... tak tau rimbanya... lama tak datang ke rumah🎶 kesana kemari mencari alamat oy oy🎶" lanjut Yoga
Angkasa yang kesal langsung memukul punggung Yoga. Dan sang empu hanya mengaduh kesakitan, ia tahu ia salah namun tak harus dipukul juga
"Lo ini, hidup cuma penuh canda tawa aja" ucap Angkasa dengan mata tajam
Yoga bergidik ngeri langsung menampilkan cengiran kudanya yang memperlihatkan gigi putihnya. "Gue kan anak yang super duper ceria sepanjang masa hingga akhir hayat" ucapnya
Lalu Clarissa yang sedari tadi melihat kedua teman abstraknya itu langsung menghampiri mereka
"Kalian ngapain ke sini?" Clarissa menghampiri mereka, diikuti oleh Zahra yang sebenarnya menginap di rumah sahabatnya malam ini
"Mau ketemu lu lah. Ya kali gue mau ngapel ke nyokap lo" ujar Yoga, sedangkan Angkasa hanya terdiam tanpa mau menjawab. Ia sedang tenggelam oleh pikirannya yang saat ini sedang memikirkan Bagaimana bisa dia ke rumah Clarissa beneran? Padahal ia tau bahwa Gleen hanya mengada ngada soal ulang tahun Clarissa
Clarissa terdiam, ia tak menanggapi lelucon Yoga. "Nih buat lo, Happy Milad ya calon pacar" ujar Yoga sembari memberikan kado darinya. Gleen yang mengamati mereka berempat bersama Mila dan Yudha tertawa terbahak bahak. Ia beranggapan bahwa sebenarnya Yoga itu terlalu polos serta terlalu mudah untuk dibohongi, alhasil Yoga terjebak oleh ucapan Gleen
"Hah? Gue gak ultah tuh. Lo dapet info dari mana? Lo lagi di alam bawah sadar ya?" Tanya Clarissa, membuat Yoga bingung.
'Gleen bilang sama gue kalau hari ini cbs_calon bebebs_ ku ultah. Apa gue dibohongi ya?' Tanya Yoga dalam hati. Ia hanya bisa tertawa renyah dihadapan Clarissa sembari menggaruk tekuk lehernya"Nih buat lo juga. Anggep aja sebagai tanda terima kasih gue sama abang karena mau nampung gue di bangku lo" ujar Angkasa, memberikan hadiahnya. Clarissa berterima kasih lalu mengajak mereka berdua ke dalam rumah. Sedangkan Zahra hanya tersenyum melihat sahabatnya ini akhirnya lunak secara perlahan
*
*
*
"Hahah, bego lu, gitu aja percaya sama Gleen. Mau aja dibohongi" ujar Ustad Dadakan, Alias Yudha"Diem lu, jan kebanyakan ngebac-" belum selesai ucapan Yoga, mereka berdua mendapatkan tatapan tajam dari Clarissa serta ayahnya. Mereka tersadar karena ucapan mereka sedikit kotor, mereka lalu minta maaf dan beranjak ke kamar kosong di lantai dua.
"Wah kalian. Punya nyali aja bicara kotor di rumah Rara" ujar Zahra. Saat melihat kedatangan sahabat serta teman baru mereka
"Cih, si Yoga yg mulai. Gue mah anak baik baik. Calon ustad serta calon suami idaman" ujar Yudha membangkan diri, sontak ia mendapatkan pukulan dari Gleen yang jijik akan ke-PD-annya itu
"Ha?! Calon suami idaman? Mimpi lu Yud, mana ada cewek yang mau sama manusia kek lu" ujar Yoga menatap tajam Yudha. Karena ia tak suka dipersalahkan seperti yang Yufha lakukan
"Hah?! Lo bilang apa?! Gak ada yang mau? Heh kotoran kambing. Gue cuma perlu satu cewek aja, gak perlu sebanyak itu. Lagian gue mah udah cukup setia sama Zahra" ujar Yuda membuat Zahra tersipu malu akan harapan yang diberikan oleh sahabatnya itu
Setelah itu, Gleen yang tidak sengaja melihat raut wajah kesal Mila langsung menyuruh kedua makhluk itu untuk berhenti berucap, agar mereka tidak menganggu Mila yang sedang membaca Novel kesukaannya
Hola~ saya gak bisa lanjut lagi keknya>.< soalnya saya takut akan apa yg saya pikurkan tidak nyampe ke pembaca huhuT.T saya emang lemah kalau masalah beginian
Gomenne>~<

KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa
Jugendliteraturmenggapai cita dan cinta di angkasa. bertemu seseorang yang akan membantumu dalam menggapai nya "Lo tau gak kenapa matematika lebih menonjol dibanding fisika sama kimia?" - Angkasa "Gak tau" - Clarissa "Karena matematika mengajarkan bagaimana carany...