Azalea sebal.
Mau bahas masalah Jaka apanya?!
Empat bersaudara. Sialnya mereka adalah pacar Azalea. Pada akhirnya mereka tidak jadi membahas tentang Jaka.
Azalea berakhir menjadi rebutan. Berawal dari Nakula yang main nyosor bibir Azalea. Sadewa,Yudistira dan Bima tidak mau kalah.
"Huhh." Azalea menghela nafas. Matanya menatap pantulan dirinya di cermin.
Bibir bengkak!
"Ssstt..." Azalea meringis kesakitan untuk kesekian kalinya. Bukan hanya bibirnya yang bengkak. Tapi kedua payudaranya juga perih terutama bagian putingnya. Habis dihisap sama empat pacarnya.
Jaka?
Yudistira mengatakan kalau dia akan membantu Jaka. Dia lebih ahli mengurus masalah perusahaan.
Sedangkan Sadewa akan membujuk ayah mereka. Dia anak bungsu kesayangan ayah katanya.
Bima dan Nakula ikut membantu tentunya.
Azalea berjalan ke arah pintu. Tersenyum setelah memastikan pintu terkunci.
Mulai malam ini. Sampai Jaka kembali. Azalea akan tidur di apartemen Yudistira. Karena di rumahnya terlalu banyak kenangan bersama Jaka. Setidaknya di sini dia tidak sendiri.
"Selamat malam." ucap Azalea pada dirinya sendiri. Terlelap dalam selimut hangat.
---
Jaka berjalan diantara banyak pengawal berseragam hitam. Ayahnya bahkan tidak memberinya celah untuk melarikan diri.
Belakangan ini Jaka benar-benar disibukkan dengan kerjaan. Bahkan jam tidurnya dalam sehari hanya sekitaran 2 jam.
"Kemana lagi kita?" Jaka bertanya pada sekertarisnya.
"Pangkalan militer. Bertemu tuan Kresna."
"Paman?" ada sedikit senyum di wajah Jaka. Kresna adalah pamannya yang paling dekat dengan Jaka.
---
Suasana pangkalan militer terlihat sangat panas? Menurut Jaka.
Pantas saja paman Kresna terlihat semakin hitam.
Berkat arahan salah satu prajurit di sana. Jaka sampai tempat tujuan tanpa tersesat.
Di kejauhan banyak prajurit berseragam hijau sedang berlatih menembak.
Dari begitu banyak orang. Ada satu yang terlihat mencolok. Sayu-satunya wanita diantara puluhan lelaki.
Jaka terpaku di tempat.
Wanita itu sedang menatap sebuah target. Pistol di tangannya seolah menyatu dengan tubuhnya. Dia terlihat sangat tenang. Tidak tahu bahwa sepasang mata terus terpaku menatapnya.
Dar!
Suara letusan menarik Jaka kembali ke akalnya.
"Jaka!" Paman Kresna mendekat.
Jaka tersenyum. Matanya sempat melirik ke arah wanita tadi.
"Paman.... Apa kabar?"
"Baik baik.... Kau datang untuk membicarakan bisnis 'kan?"
Jaka mengangguk. Pamannya tidak pernah megecewakan.
"Kita bahas di ruangan paman."
Jaka terkekeh dan mengikuti paman Kresna.
---
"Jangan terlalu dipikirkan. Paman selalu siap membantu. Katakan saja berapa dana yang kamu butuhkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Pandawa
Short StoryHanya terinspirasi dari cerita Drupadi yang bersuamikan Pandawa lima. Tentu dikemas lebih berbeda. Lebih pastinya karakter juga akan berbeda. Azalea Kenedik (Drupadi) 17 tahun. Lima Pandawa Yudistira (30 tahun) Bima (28 tahun) Janaka/Jaka (26 tahun)...