10 (Night with Yudistira)

6.3K 130 0
                                    


Azalea gugup.

"Kemari, sayang. Ini malam pertama kita." suara Yudistira terdengar berat dan serak.

Malam pertama juga sudah kami bahas. Mereka akan bergiliran. Dan malam ini, jatahnya Yudistira.

Azalea ditarik duduk dalam pangkuan Yudistira.

"Aku mencintaimu, Lea." tangan Yudistira membelai paha Azalea. Merambat sampai pangkal paha.

Jantung Azalea berdegup sangat kencang. Ia mulai menggigil. Tubuhnya meremang.

Yudistira menciumi sepanjang leher Azalea.

"Ahhh... Yudis..."

"Yahh... Scream my name."

Yudistira meloloskan gaun tidur Azalea. Mengangkat tubuhnya yang hanya tersisa celana dalam.

Tubuh Azalea terbaring di kasur. Kedua payudaranya memantul indah.

Yudistira berdiri mengagumi kecantikan sang istri. Sangat cantik, panas dan seksi.

Azalea mengangkat sedikit pantatnya ketika Yudistira menarik turun celana dalam milik Azalea.

Tubuhnya polos.

Yudistira merangkak ke atas tubuh polos Azalea.

"Hmmmhhh..." Azalea merespon setiap sentuhan Yudistira.

"Aaahhh..." klitoris Azalea dipijit gemas lalu dipelintir. "Tidak.... Ahhh."

Yudistira memasukkan dua jari ke vagina Azalea. Mengocok dengan tempo cepat. Tangan satunya masih memijit klitoris.

"Aaaahhh...." cairan orgasme meleleh keluar.

Azalea tersengal.

"Menu utama kita, sayang."

Jleb!

Penis Yudistira melesat mulus. Terkubur dalam.

Plok plok plok....

Azalea meremas apa saja yang bisa ia raih. Desahan terus keluar dari bibirnya.

"Aahhh.... Lebihh... Cepathh..."

"Yahh..."

Saling tarik. Dorong. Tubuh melekat seolah ingin menyatu. Peluh bercucuran. Tak menyurutkan mereka. Bergerak semakin cepat menjemput puncak. Geraman dan desahan seakan menjadi melodi mencicit.

"Aahh/Arrghh...."

Mata mereka terkunci. Malam bergairah berakhir dengan ciuman dalam.

---

"Pagi, sayang."

Azalea menatap lima suaminya yang sudah duduk di ruang makan.

Mereka satu per satu mendekat. Memberi Azalea ciuman.

Cup.

Cup.

Cup.

Cup.

Cup.

"Kita akan berkeliling setelah sarapan." Yudistira mengingatkan.

"Aku harap kau tidak kelelahan." Bima menatap Azalea.

Azalea tersipu. Ia menunduk dan lebih memilih makan.

Istri PandawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang