Istri Pandawa

4

Beberapa hari Azalea terlihat sibuk.

Jaka duduk sedih di teras rumah. Menunggu Azalea pulang.

"Huh... Apa non Lea lupa sama aku?"

Jaka tahu Azalea punya pacar di sekolahnya. Tapi... Siapa Jaka di mata Azalea?

Jaka adalah anak ke tiga dari lima bersaudara. Paling tampan diantara saudaranya. Memiliki nama asli Janaka. Dikabarkan bahwa Jaka adalah perwujudan dewa karena saking tampannya.

Jaka kabur dari rumah untuk menghindari perjodohan. Menyembunyikan identitas aslinya dari semua orang, termasuk Azalea. Mengubah sedikit penampilannya, agar tidak mudah dikenali keluarganya.

Dua tahun lalu, ketika ia mendapat pekerjaan sebagai supir pribadi Azalea, Jaka jatuh hati. Menggunakan segala cara untuk menjerat Azalea.

Brumm.

Deru mobil mewah berhenti di depan gerbang.

Jaka mengamati mobil yang cukup akrab. Lama berhenti dan tidak ada yang keluar. Hampir kaki Jaka melangkah, pintu mobil terbuka. Azalea keluar.

Siapa yang mengantar nona tercinta?

"Hai... Jaka, ngapain bengong di luar?"

Jaka tersenyum. Menyambut Azalea dalam pelukan. Dikecupnya kening sang gadis.

"Nungguin non Lea."

"Aku merindukanmu, Jaka." menenggelamkan seluruh tubuhnya semakin dalam ke pelukan hangat Jaka.

Sudah berapa hari mereka sibuk. Lebih tepatnya Azalea sendiri yang sibuk.

"Non sudah makan?"

Azalea mengangguk.

"Mandi ya? Non Lea pasti capek. Biar aku siapin air hangat."

"Mandiin ya?" Azalea tersenym nakal.

Jaka mengangkat tubuh Azalea dalam gendongan, seperti koala. Kaki melilit pinggang Jaka, tangan merangkul leher.

---

"Non Lea... Aku... Aku harus segera pulang ke rumahku." Jaka menyabuni tubuh Azalea. Sesekali meremas setiap jengkal tubuh Azalea.

Beberapa hari lalu, Jaka mendapat telepon dari rumah. Ibundanya sakit. Jaka menjenguk beliau. Sempat khawatir tidak diijinkan kembali. Ternyata mereka tidak lagi memaksakan kehendak perjodohan. Tapi syarat Jaka harus kembali ke rumah.

Mudah dilakukan jika itu dulu. Tapi sekarang? Jaka tidak rela meninggalkan sisi Azalea. Jaka masih bimbang.

Azalea menatap Jaka.

"Kapan?" ada genangan embun di matanya yang coba ditahan.

"Mungkin dalam beberapa minggu atau bulan, masih belum pasti."

Azalea menunduk.

Jaka memang pernah bercerita bahwa ia kabur karena dijodohkan. Jaka akan kembali. Itu berarti Jaka menerima perjodohan itu?

Sejujurnya Azalea tidak tahu persis siapa Jaka.

"Non Lea?" Jaka mengangkat dagu Azalea.

Tes.

Airmata mengalir di sudut mata Azalea. Bibirnya berdarah karena ia menggigit, menahan tangis. Dadanya terasa sesak.

Jaka panik.

"Non Lea.... Sayang.... Hey... Lepas bibir kamu. Jangan di gigit."

"Hiks... Hiks..." tangis Azalea makin menjadi. "Kamu pergi?... Hiks..."