"Cium aku..." pinta Nakula.
Azalea bengong. Kenapa Nakula jadi aneh? Biasanya ini anak langsung nyosor tanpa permisi.
"Cantik." panggil Nakula.
Azalea menangkup kedua pipi Nakula.
Diagutnya bibir Nakula.
Bukan pertama kali mereka berciuman. Tapi ini kali pertama Azalea berinisiatif memulai.
Digigitnya bibir bawah Nakula. Lidah Azalea masuk menggoda lidah Nakula.
"Hmmm..." Nakula menggeram. Ia mencengkeram pinggul Azalea.
Huh huh huhh
Azalea melepas ciumannya. Menghirup udara dengan rakus.
Nakula masih diam. Cengkraman di pinggul Azalea dan gundukan yang menusuk perut Azalea membuktikan gairah Nakula tidak bisa ditahan.
Azalea mengendus rahang Nakula.
"Bisa kita mulai?" Azalea membawa kedua tangan Nakula untuk membuka bajunya.
Setelah mereka sama-sama polos. Azalea merebahkan diri di tengah kasur. Kedua kakinya mengangkang lebar.
Mendapat undangan. Nakula mendekat.
"Aaahhh..." bulu kuduk Azalea berdiri semua.
Nakula menelusupkan lidahnya ke vagina Azalea. Tangannya memijit klitoris sang istri.
"Na... Kula..."
Azalea berusaha merapatkan kedua kakinya hingga kepala Nakula terjepit.
Geli. Gatal. Linu. Dan ada rasa nikmat.
Tubuh Azalea terus menggelinjang.
"Aaaaaahhh..." Azalea memekik keras. Orgasmenya datang.
---
Nakula menuntun penisnya ke vagina Azalea. Istrinya masih menikmati sisa orgasmenya. Bahkan lelehan orgasme masih keluar.
Dorong.
Dorong.
Nakula mengerutkan kening. Sangat sempit. "Ughh..."
Azalea memeluk Nakula. Beberapa kukunya menggores punggung sang suami.
Ini bukan pertama kali ia melakukan seks. Tapi rasanya seolah selalu pertama setiap bermalam dengan suami yang berbeda.
"Cantik... Lea... Kau sempit sekali..."
Bahkan Nakula harus mendorong sekuat tenaga.
"Aaaaahhh...." Nakula mulai menggerakkan pinggulnya. Menyodok sang istri. Membimbing mereka untuk saling menegup nikmat.
"Aaahhh... Lea..."
"Aaahhh....ohhh... Sshhh..."
---
Tengah malam Azalea terbangun. Ia tidak mendapati Nakula di sampingnya.
Menarik selimut menutupi tubyh polosnya. Azalea bangun dari kasur, mencari Nakula.
Di balkon kamar. Nakula sedang duduk di kusri. Tangannya memegang ponsel. Ada suara berbahasa mandarin terdengar dari ponsel. Sebuah laptop di pangkuan menampilkan kode rumit yang hanya bisa dipahami oleh orang-orang ahli.
Azalea berdiri di pintu yang menghubungkan balkon dan kamar.
Memperhatikan Nakula sedang sibuk.
"Oh hai... Cantik..." Nakula menurunkan ponselnya. Ia juga menutup laptopnya.
"Kau sedang apa?"
"Hanya mengurus masalah kecil." Nakula menggendong Azalea ala bridal. Membawanya kembali ke kamar mereka.
"Istirahatlah. Kau pasti lelah." Nakula mengecup kening Azalea. Merebahkan diri di sebelah sang istri.
Azalea memeluk Nakula. Tersenyum ketika Nakula memeluk balik. Selalu pelukan Nakula yang ternyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Pandawa
Historia CortaHanya terinspirasi dari cerita Drupadi yang bersuamikan Pandawa lima. Tentu dikemas lebih berbeda. Lebih pastinya karakter juga akan berbeda. Azalea Kenedik (Drupadi) 17 tahun. Lima Pandawa Yudistira (30 tahun) Bima (28 tahun) Janaka/Jaka (26 tahun)...