▪️Vomentnya ya. Ayo belajar menghargai orang lain:)▪️
Day 7.
Seperti biasanya, Jisoo akan pergi ke loker saat istirahat.
Namun, sekarang seperti tidak seperti biasanya.
Ya, Jisoo merasa ada sesuatu yang hilang.
Rasanya sepi bila tak ada pantun-pantun yang membuat Jisoo jengkel tiap hari. Kemana pengirim pantun itu?
Ia benar-benar pergi.
Apa doa Jisoo selama ini dikabulkan?
Lalu, mengapa Jisoo merasa menyesal pernah berdoa kepada Tuhan untuk menghilangkan si pengirim pantun itu?
Jisoo menuliskan sesuatu pada secarik kertas berwarna biru.
Hai pembuat pantun!
Sudah lelah?
Atau kehabisan kata-kata?Setelah selesai, ia melipatnya, lalu menaruhnya di selipan pintu lokernya.
Ia tak mengira, ia akan merindukan sosok yang selalu membuatnya jengkel di hari yang lalu.
▪️▪️▪️
Day 8."Jen, anterin ke loker, ayo!"
"Rindu sang pengirim pantun?"
"Udah, ayo!" Jisoo menarik tangan Jennie dan membawanya keluar kelas.
———
"Tuh, ada!" Jennie menarik kertas itu, lalu membacanya."Hah? Ini mah tulisan lo! Gila, lo sampe nulis kertas balik?" tanya Jennie.
Jisoo tersenyum malu.
"Ahh, sukurin! Kemakan omongan kan, lo?" ujar Jennie.
"Udah ah." Jisoo meninggalkan loker dan sahabatnya, dan juga meninggalkan kekecewaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Letters | VSOO✔
Historia Corta[Completed] Apa jadinya jika kamu tiba-tiba mendapat secarik kertas berisi pantun yang tertempel di loker sekolahmu? Senang atau justru risih? Tentu Jisoo memilih opsi kedua. Namun, saat pengirim pantun itu tak mengiriminya pantun lagi, ia justr...