▪️Vomentnya ya. Ayo belajar menghargai orang lain:)▪️
Day 17.
"Mau ke loker lagi, Soo?" tanya Jennie.
"Iyap."
"Gue gak nemenin lo, ya, Soo. Gue takut," kata Jennie.
"Iya, enggak. Siapa juga yang minta ditemenin sama lo?"
"Gak ada, sih. Yaudah sana, hati-hati."
--
"Mana, sih? Kamu gak ingkar janji, kan?" tanya Jisoo.
"Iya, aku di sini." Terdengar jawaban seseorang. Jisoo mengedarkan pandangannya. Tidak ada siapa-siapa.
Apa benar, itu suara hantu?
Masa sih, yang mengiriminya pantun selama ini bukan manusia?
"Bukan di sana, tapi di sini."
Jisoo menoleh ke belakangnya.
"Jinyoung? Lo?"
"Iya, gue. Gue yang ngirim lo pantun itu," jawabnya.
"Gue-lo?" Jisoo seperti tak yakin kalau Jinyoung yang mengiriminya pantun.
"Oh, iya. Aku-kamu, ya? Abis tadi kamu manggil aku pakai sebutan 'lo', sih."
Terdengar aneh. Bahasanya beda dengan pantun dan surat yang Jisoo terima.
"Eh iya, maaf."
Entah mengapa, Jisoo merasa tidak yakin bahwa Jinyoung adalah pengirim pantun misterius selama ini.
▪️▪️▪️
D
ay 18.
"Mau kemana, Soo?" tanya Jinyoung.
"Loker, Young. Kenapa?"
"Ngapain? Kan udah ketauan aku yang ngirim pantunnya."
"Emang gue gak boleh ke loker, ya, kalau udah tau siapa pengirim pantun itu?"
"Boleh aja, sih. Silahkan."
Jisoo menarik lengan Jennie dan membawanya ke kantin.
"Jadi yang ngirimin lo pantun itu si Jinyoung?" tanya Jennie.
"Iya, katanya sih gitu. Tapi gue gak yakin."
"Kenapa?"
"Banyak lah, alasan yang bikin gue gak yakin."
"Ya udah ke loker aja kali, siapa tau pengirim pantun itu ngirim lo pantun lagi kalau emang dia bukan si Jinyoung."
"Besok aja. Sekarang udah mau masuk."
![](https://img.wattpad.com/cover/210536704-288-k80429.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Letters | VSOO✔
Historia Corta[Completed] Apa jadinya jika kamu tiba-tiba mendapat secarik kertas berisi pantun yang tertempel di loker sekolahmu? Senang atau justru risih? Tentu Jisoo memilih opsi kedua. Namun, saat pengirim pantun itu tak mengiriminya pantun lagi, ia justr...