▪️Vomentnya ya. Ayo belajar menghargai orang lain:)▪️
Day 9.
Jisoo segera bergegas ke loker. Apakah pengirim pantun tersebut akan kembali lagi?
Saat telah sampai di loker, Jisoo tak menemukan secarik kertas pun. Ia frustasi. Kenapa ia rindu diberi pantun seperti ini?
Suasana loker sangat sepi.
"Hei? Kalau lo ada di sini. Keluar sekarang! Jujur, gue kangen sama pantun buatan lo. Kalau lo gak mau nunjukin diri, kasih clue buat besok siapa diri lo sebenarnya?" ujar Jisoo sedikit lantang, berbicara sendiri di tengah kosong nya lorong loker.
Ia menunggu sebuah jawaban. Namun, hasilnya nihil. Jisoo lalu kembali ke kelas dengan muka sedikit ditekuk.
▪️▪️▪️
Day 10.
Jisoo lelah. Ia lelah menunggu si pengirim pantun mengiriminya pantun lagi.
Jikalau kemarin-kemarin ia semangat pergi ke loker. Untuk kali ini tidak. Mungkin, si pengirim pantun rahasia itu memang sudah lelah.
"Soo?" panggil seseorang yang sontak membuat Jisoo menoleh.
"Ya?"
"Tumben istirahat gini masih di kelas. Biasanya langsung ke loker, terus ke kantin," kata Jinyoung, teman sekelasnya.
Jinyoung tau Jisoo sering pergi ke loker?
Jinyoung?
"Lo yang sering ngirimin gue pantun, ya?" tanya Jisoo tiba-tiba.
"Hah? Haha." Jinyoung sedikit tertawa. "Gue gak pandai bikin pantun, Soo. Lo kenapa tiba-tiba nanya kayak gitu?"
"Eh, sorry. Gak kok, gak pa-pa."
Apa bener, Jinyoung yang selama ini mengiriminya pantun? Batin Jisoo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Letters | VSOO✔
Historia Corta[Completed] Apa jadinya jika kamu tiba-tiba mendapat secarik kertas berisi pantun yang tertempel di loker sekolahmu? Senang atau justru risih? Tentu Jisoo memilih opsi kedua. Namun, saat pengirim pantun itu tak mengiriminya pantun lagi, ia justr...