6. umi

534 63 0
                                    

"Mas naik motor ae to" ucap Rara ketika liat Mingyu ambil kunci mobil.

"Kudanan kapok we ngko, nggowo laptop pisan"
Kehujanan mampus lo, bawa laptop juga.

"Ishh"

Berakhirlah mereka berdua naik mobil Mingyu, biarin aja deh yang kotor juga mobilnya Mingyu, batin Rara.

Tempat service laptop ini deket sama terminal, dimana biasanya banyak banget laki-laki pada kumpul-kumpul di daerah situ. Makannya Rara ngga berani kesini sendirian kecuali kalo masih siang.

"Udah selesai kan mas laptopnya?" Tanya Rara begitu masuk ke kiosnya tukang service.

"Udah mbak. Biar ngga sering trouble kaya gini kalo lagi di charge jangan dipake ya mbak, terus kalo make juga narohnya di tempat yang rata, terus juga jangan sampe menghambat saluran udara biar ngga kotor juga dalemnya"

"Siap mas makasih ya"

Sehabis beres bayar mas nya tadi, Rara langsung masuk lagi ke mobil dengan Mingyu yang setia ngintilin dari tadi.

"Mas pengen tumbas jajan dulu ngga?"

"Martabak telur yuk, abis ujan gini pengen makan gorengan"

"Yaudah yuk"

Karna gabut Rara muter-muter playlist lagu Mas Mingyu tapi gajadi karna isinya cuma lagu Kartonyono Medot Janji sama Sugeng Dalu.

"Mas Mingyu berhenti!!"

Mingyu yang kaget langsung rem mobilnya .

"Apasih Ra?!"

Rara ngga ngegubris dan langsung keluar mobil.

"Mas Seungyoun?!"

Laki-laki yang dipanggil itu kini sedang terududuk lemah di pinggiran jalan sepi dengan luka memar di beberapa bagian wajahnya.

Seungyoun noleh ke arah Rara yang manggilin dia kemudian disusul Mingyu yang keluar dari mobil.

"Ya Allah Mas kenapa? Abis berantem apa jatoh? Ke rumah sakit yuk?" Tanya Rara sembari mendekat ke arah Seungyoun, mencermati luka di wajah Seungyoun, kemudian melihat-lihat adakah luka lain di badan Seungyoun.

"Mas Mingyu bantuiinn!"

Baru akhirnya Mingyu berhenti dari aksi bengongnya tadi.

Mingyu bopong Seungyoun dan dibantuin Rara di sebelah kirinya. Rara sama Seungyoun duduk di belakang sedangkan Mingyu nyetir.

"Youn, rumah sakit ya" bujuk Mingyu. Beda banget dari sore tadi, kali ini Mingyu kayak lebih care ke Seungyoun.

"Gausah, gue pulang aja"

"Serius lo?"

"Iya"

"Mas di rumah ada siapa?" Tanya Rara ke Seungyoun

"Kenapa emang?"

"Nanti yang ngobatin luka siapa?"

Setelah bertahun-tahun, Seungyoun akhirnya ngerasa kalo ada orang yang perhatian sama dia selain Umi nya. Atau memang selama ini banyak yang peduli tapi Seungyoun ngga nyadar?

"Ada umi"

"Syukur deh kalo gitu"

Kurang lebih 15 menit mereka nyampe di rumah Seungyoun. Rumah dengan ukuran sedang ber cat coklat muda dan coklat tua dengan taman bunga kecil di bagian pelataran rumahnya itu sangat cantik jika dipandang.

Seungyoun pencet bel dan keluarlah seorang wanita paruh baya dengan jilbab panjangnya.

"Seungyoun? Astaghfirullah kamu kenapa nak?" Tanya wanita itu selagi membuka pagar rumah dan mempersilahkan mereka bertiga untuk masuk.

Mas SeungyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang