17.07.19
00.00"Happy birthday to you.. happy birthday to you... happy birthday happy birthday happy birthday to you"
Mata Rara mengerjap ketika melihat kedua orang tuanya masuk ke kamar sembari membawa cake kecil beserta lilin dengan angka 17.
"Selamat ulang tahun sayang" kata ayah dan bundanya.
"Makasiih ayah bunda, aku aja lupa kalo ulang tahun.. kirain masih lusa hehe"
Gadis cantik itu kemudian meniup lilin dan menyuapkan sedikit kue ulang tahunnya ke ayah dan bunda.
"Mas Seungwoo belum pulang yah?"
"Belum, Malang kan kalo malem minggu gini suka macet meskipun tengah malem. Mungkin baru nyampe rumah pagi. Kamu tidur lagi aja"
Rara menuruti perintah ayahnya yang kemudian bergegas meninggalkan kamar beserta bundanya
"Mas Seungwoo lupa ngga ya kalo aku ulang tahun?"
Gadis itu mengecek ponselnya yang beneran ngga ada notif apapun dari Mas Seungwoo. Tapi ada notif lain, yang sedikit membuatnya senang. Dikit aja tapi.
Venus :
Barakallah fii umrik Ra
ReadRara mutusin buat ngga menggubris chat dari cowok yang pernah membuat hatinya jatuh itu.
-
03.15
"happy birthday to you.. happy birthday to you.. happy birthday happy birthday happy birthday to you"Rara udah pengen marah aja ketika enak enak tidur ada aja yang nyanyiin lagu happy birthday. Bukannya ngga seneng, Rara seneng banget malah kalo ada orang yang inget sama hari bersejarah di hidupnya ini. Tapi ya ngga gini juga. Soalnya gadis itu baru bisa tidur setelah hatinya diacak acak sama notif dari Venus.
Setelah buka mata dan liat siapa yang dateng, senengnya Rara bukan main dong. Coba tebak siapa yang dateng?
Mas Seungwoo sayang 😋
Rara langsung jingkrak bangun dari tempat tidur terus minta peluk sama Mas kandungnya itu. Persetan masalah kue atau apa yang dibawa Mas Seungwoo yang penting peluk dulu. Sesayang itu Rara sama Mas nya.
"Kangeeennnn"
"Tiup dulu dong lilinnya"
Terus Mas Seungwoo nyodorin bolu kukus yang sempet dia beli waktu di perjalanan pulang ke Blitar."Makasih, aku kira mas lupa"
"Mana mungkin mas lupa hmmm"
Seungwoo bales peluk peluk adeknya itu. Walaupun Malang-Blitar itu deket, tapi tetep aja kangen soalnya Mas Seungwoo itu ngga tiap hari pulang. Paling cuma weekend doang, itupun kalo Mas Seungwoo ngga ada jadwal ngajar les tambahan, belum lagi ngurusin skripsi.
"Doa dulu dong"
"Mas yang doain yaa"
"Yaudah deh
Allaahumma thowwil 'umuuronaa, wa shohhih ajsaadanaa, wa nawwir quluubanaa, wa sabbit iimaananaa wa ahsin a'maalanaa, wa wassi' arzaqonaa, wa ilal khoiri qorribnaa wa 'anisy-syarri ab'idnaa, waqdhi khawaa-ijanaa fiddiini waddunyaa wal aakhirati innaka 'alaa kulli syai-in qodiir""Amiinn"
"Mau tahajud dulu?"
Tanya Seungwoo yang kemudian diangguki oleh adeknya itu.Dua kakak beradik itu langsung sholat tahajud berjamaah. Abis itu cerita cerita dulu. Like 'gimana sekolah kamu?', 'ngga ada masalah kan?', 'Mas Seungwoo skripsinya gimana?'
Pertanyaan-pertanyaan wajar yang bisanya ditanyain ke orang yang lama ngga ketemu.
Bagi Rara Mas Seungwoo itu sumber kekuatan dia waktu banyak masalah, waktu dia ngerasa stress belajar, bahkan waktu Rara berantem sama Bundanya. Berantem dalam artian pertengkaran biasa antara anak dan ibunya yang menurut Rara harus banget cerita ke Mas Seungwoo.
Kadang Rara mikir, Mas Seungwoo itu anak pertama, dia lebih dewasa yang berarti mas Seungwoo punya segudang masalah yang jauh lebih berat dari Rara. Kadang kasian juga sama masnya itu.
Dan bagi Seungwoo, Rara itu hartanya yang paling berharga, yang harus dia jaga baik-baik. Itu juga hal yang selalu diingetin ayah ke Seungwoo. Seungwoo itu kakak, dia harus punya kesadaran buat jagain adeknya. Meskipun mereka jarang ketemu, tetep yang namanya komunikasi nggak pernah putus, sesibuk apapun itu.
Karna ngobrolnya lamaaaa banget fix deh ini sampe adzan subuh belum selesai. Dan dijamin abis sholat subuh mereka berdua tepar ke kamar masing masing yang berujung besoknya bangun kesiangan. Untung libur yakan.
-
"Qi, jalan yuk""Mau kemana sih mas? Aku masih ngantuk"
"Jajan yuk. Beli apa gitu. Kamu tuh ulang tahun bukannya ngapain gitu malah rebahan mulu"
"Mas Seungwooku sayang, aku mau me time aja dehh"
"Terus ngga mau nih quality time sama Mas? Besok pagi mas udah berangkat ke Malang lagi loh"
Rara langsung cengkilat bangun. Berhasil kan bujuk rayunya Seungwoo.
"Yaudah deh 1 jam lagi mas, aku bersih bersih dulu"
"Ok sip"
Rara sama Seungwoo mutusin buat muter muter nyari jajan abis itu dibawa pulang, dimakan dirumah, terus ngobrol ngobrol atau enggak sambil nonton film di rumah. Lebih enak gitu sih ketimbang nongki nongki di cafe.
Dari mulai cilot, batagor, siomay, basreng udah mereka beli. Kurang belu minumnya doang.
"Qi mau beli minum apa?"
Fyi, cuma Mas Seungwoo seorang yang manggil Rara itu Qi, Aqilla maksudnya.
"Thai Tea aja mas tuh di depan ada"
Terus mereka berhenti di kios thai tea deket pertigaan lampu merah.
Bercanda aja tuh kan mereka berdua sampe sama mbak mbak thai tea dikira orang pacaran. Terus Seungwoo nya tiba tiba ngeliatin cowo lewat gitu. Kayak anak geng motor yang naik motor gede kawanan ninja gitu gitu.
"Kenal mas? Temen?"
"Ha? Enggak kok. Bagus aja motornya"
Meanwhile batinnya Seungwoo
'Hansel bukan sih?'°fdrceyy starring°
-Mas Seungyoun-Ardiansyah Seungwoo Pratama
Jurusan Akuntansi
Universitas Brawijaya '16
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Seungyoun
Fanfiction"separuh aku ya mas seungyoun, hehe" "we took the first step together, so we have to end it together too"