2. gara gara bakso

980 85 0
                                        

"Mas, bakso depan pasar kuy" ajak Rara ke mas nya yang lagi nyemilin kuaci depan tv.

"Hmm" jawab Seungwoo acuh.

"Mas ayo iihhh, abis ujan gini pengen maem bakso"

"Hmm" lagi lagi Seungwoo cuma acuh sama ajakan adeknya.

Karena geregetan Rara langsung masuk kamar ambil jaket sama ambil kunci Scoopy merahnya.

"Bunda aku beli bakso depan pasar!" Teriaknya ke bunda yang kayaknya lagi manasin sayur di dapur.

"Mas Seungwoo gamau yaudah aku berangkat sendiri. Dikira aku gaberani apa!" Omelnya sendiri sembari menstarter motornya.

Kemudian Seungwoo tiba-tiba naik di jok belakang.

"Dibilangin jangan keluar malem sendirian ngeyel yaa" kata Seungwoo sambil narik pipi kanan adeknya.

"Ya abis diajakin dari tadi gamau, ga respon malah"

"Gitu ae maraah"

Akhirnya dua manusia bersaudara itu pergi ke pasar malem malem satunya cuma pake baby doll sama jaket satunya lagi cuma pake celana training sama hoodie. Mana adeknya suruh bonceng lagi, Seungwoo ini beneran ndak mbeneh.

"Pak Hadi baksonya yang besar dua yaa. Sama teh angetnya dua juga"

"Iya nduk siap, tunggu sebentar yaa"

.
"Mas ih itu poninya dipotong dong, nggak risih apa nutupin mata kayak gitu?"
Kata Rara yang risih banget ngeliat poni Mas nya yang nyolokin mata.

"Iya deh besok besok"

"Besok besok terus sampe ngga jadi jadi" kata Rara sambil menyunggingkan ujung bibirnya ke bawah berniat mengejek sang kakak.

"Monggo nduk, le" kata bapak tukang bakso sambil naruh mangkok isi bakso pentol besar ke depan mereka berdua.

"Makasih pak" ucap mereka serempak.

Yang bikin mereka sama sama suka bakso di sini tuh rasanya nggak pernah berubah dari dulu. Jadi dulu ceritanya bunda pernah ngajakin mereka berdua makan bakso ini tapi tempatnya bukan ditempat yang sekarang. Setelah bertahun tahun tuh ya akhirnya bunda nemuin lagi bakso ini yang ternyata udah pindah di depan pasar. Dan rasanya nggak berubah. Mana murah lagi, cocok banget buat anak sekolahan kayak Rara kalo mau makan enak tapi murah.

"Sambelnya jangan banyak banyak, sakitnya diujung nanti" omel Seungwoo yang liat adeknya naruh 3 sendok sambal ke mangkok baksonya.

"Mas kalo pedes tuh enak, ada sensasinya tau"

"Iya enak sekarang, kalo nanti sakit yang rugi siapa? Dibilangin mas jangan rewel"
Jawab Seungwoo yang cuma dibalas decihan kecil dari Rara.

Meskipun mereka deketnya pakek banget, manjanya Rara ke masnya juga pakek banget, mereka ini tetep adek kakak yang tak luput dari istilah bertengkar. Ada aja topik yang bisa bikin berantem.

Pas enak enaknya mereka makan ada suara motor banyak banget yang bikin bising sampe orang orang yang makan bakso pada nengok keluar. Seungwoo sama Rara yang juga kepo akhirnya ikutan liat dong ada apa disana.

"Apaan sih it- Mas mau kemana?!"
Tanya Rara yang sedikit teriak karena ngeliat masnya udah lari ke arah rame rame tadi.

Karna takut masnya kenapa napa yaudah deh si cantik dari keluarga Wasmad (eyangnya Seungwoo-Rara) itu nekat ngikutin Seungwoo ke arah sana.

"Hansel!!" Teriak Seungwoo yang membuat atensi para pengendara sepeda motor itu sontak melihat ke arah pemilik suara.

"Kalian bubar atau gue telfon polisi?!" Ancam Seungwoo ke beberapa anak yang diyakini sebagai musuh Hansel.

Mas SeungyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang