10. an advice

463 59 0
                                    

Seungwoo melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi supaya bisa cepet sampe stasiun setelah sebelumnya udah izin ke temen-temennya buat balik ke Blitar. Dan mereka semua ngertiin Seungwoo, termasuk Wendy.

Untuk saat ini cuma stasiun kereta satu satunya tempat yang Seungwoo pikirin.

Adeknya itu ga tau seluk beluk kota Malang. Mau pulang pake bis juga dia ngga tau apa-apa.

Sedangkan Rara sekarang ada di musholla stasiun buat sholat Isya' sekaligus nenangin pikirannya. Dia tau apa yang dia lakuin selama ini salah. Tapi hatinya masih kekeuh buat pertahanin prinsip 'Mas Seungwoo gaboleh pacaran dulu'.

Sebenernya temen-temen Rara juga sekarang ada di stasiun, karena kereta yang mau mereka pake buat pulang ke Blitar sama. Cuma gerbong nya aja yang beda.

Sekarang jam 9 kurang 10 malem. Bertepatan sama kereta Dhoho Penataran yang udah siap bawa penumpangnya menuju stasiun tujuan, Blitar. Rara juga udah masuk kereta dan tinggal nyari tempat duduk yang sesuai sama nomor tiketnya.

Sedangkan Seungwoo terlambat, dia baru nyampe stasiun tepat waktu kereta nya Rara berangkat ke Blitar. Dan otomatis anak sulung dari Ayah Hyunbin dan Bunda Yejin itu langsung berangkat buat pulang ke Blitar juga.

Dalem kereta udah mulai sepi, ngga sebanyak penumpang waktu Rara berangkat kemaren. Mungkin juga karena ini udah otw ke stasiun tujuan, makannya penumpangnya juga sedikit.

Begitu Rara nemuin tempat duduknya di nomor 19B, ternyata ada orang yang selama beberapa hari ini belum dia temuin di sekolah. Mas Seungyoun.

"Mas Seungyoun?!"

"Rara?!"

Rara duduk di deket jendela, di sampingnya ada Seungyoun. Di depan mereka berdua kursinya kosong. Mantap banget buat berduaan.

"Mas dari mana?" Tanya Rara begitu selesai naruh tas besarnya yang dibantuin Seungyoun barusan.

"Dari Surabaya. Kamu?"

"Dari Malang"

"Ngapain di Malang? Oh iya, ketemu Mas mu?"

Seketika wajah murung itu kembali hadir. Seungyoun bingung ini anak kenapa?

"Aku abis olim di Polinema mas" jawabnya lemes.

Seungyoun juga nanyain kok sendirian? Temenmu mana? Lancar nggak lombanya? Dan semua itu udah dijawab dengan jelas sama gadis manis di samping nya itu. Hingga tiba pertanyaan Seungyoun yang kembali bikin Rara sedih.

"Kok ngga pulang bareng Mas mu aja?"

Rara nangis lagi.

Seungyoun bingung.

Salahnya dimana gitu dia gatau. Karna biasanya Rara ini seneng banget kalo lagi ngomongin Mas nya.

"Mas Seungyoun mau dengerin aku cerita ngga?"

"Of course, i'm listening"

"Hari ini Mas Seungwoo ulang tahun"

"Bagus dong, terus kenapa kamu nangis?"

Ini gatau dari mana ya Seungyoun jadi semanis ini kalo dideket Rara. Padahal dulunya cuek banget.

"Aku mau kasih surprise waktu pulang dari Polinema tadi. Tapi waktu aku sampe di kosan Mas Seungwoo dia lagi pelukan sama cewek yang juga lagi bawa kue ulang tahun"

Gadis itu masih nangis.

"Aku takut mas.."

"Takut kenapa hmm?" Kini terulur tangan Seungyoun buat elus elus kepala Rara.

Mas SeungyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang