“RARAA !!!” Teriak Lia begitu ia sampai di kelasnya
Rara yang lagi asik nontonin YouTube itu langsung kaget begitu denger teriakan Lia.
“Apasih Liaaa hobi banget teriak-teriak dari kemaren”
“MAS SEUNGYOUN TAWURAN!!”
“Jangan ngawur ah, ngga lucu bercandanya” tepis Rara ngga percaya.
“Ihh buruan sana ke ruang UKS lagi pada diobatin!!”Rara masih diem aja
“Rara buruaaann!” hingga akhirnya gadis itu milih buat mempercayai apa yang dikatakan sahabatnya itu. Rara lari menuju UKS sekolah yang letaknya bersebelahan sama ruang BK di barat lapangan basket. Lia nyusul lari di belakang Rara.
Begitu sampe di UKS, betapa kagetnya Rara waktu liat muka Mas Seungyoun bonyok berdarah sana sini, tangannya juga lecet.
"Mas Seungyoun" yang dipanggil ngga kalah kaget, mukanya seakan ngomong ‘mampus nih gue’.
“Kok bisa berantem kaya gini sih?” Tanya Rara khawatir kemudian berusaha mendekat ke arah Seungyoun.
“Gapapa” jawabnya enteng
Plakk!!
“Aww,, sakit raaa”
Rara nabok lengan kiri Mas Seungyoun kenceng bukan main. Ya abis Rara gregetan banget sama jawaban Mas Seungyoun. Badan luka semua bilangnya gapapa.
“Mbak Dina, aku boleh minta obatnya aja ngga? Orang ini biar aku yang obatin”Kata Rara ke salah satu kakak kelas satu jurusan akuntansinya itu sembari nunjuk muka Mas Seungyoun.
Mbak Dina yang awalnya bingung akhirnya ngasih beberapa alkohol, obat merah, kapas, dan peralatan lain buat ngobatin luka ke Rara.
“Makasih ya Mbak Din”“Oke Ra”
Kemudian gadis cantik dengan rambut dikuncir kuda itu menarik tangan doi buat keluar dari UKS. Mas Seungyounnya udah pasrah banget mau diapain sama ini orang. Ternyata Rara bawa dia ke tempat andalan mereka berdua, atap. Tempat ini emang senyaman itu buat mereka berdua.
“Coba sini liat lukanya” ucap Rara begitu mereka duduk di salah satu bangku yang biasa mereka pake duduk kalo lagi di atap. Beda banget dari Rara yang di UKS tadi, Seungyoun ngerasa Rara sekarang jadi lebih lembut. Ngga marah-marah kaya tadi.
Rara narik dagu Mas Seungyoun buat di liatin lukanya, abis itu netesin alkohol di luka Mas Seungyoun biar steril, daaan melakukan langkah-langkah selanjutnya buat ngobatin luka.
Keduanya gaada ngomong sama sekali, baik Mas Seungyoun ataupun Rara. Raranya sibuk bersihin luka Mas Seungyoun, Mas Seungyounnya sibuk ngatur jantung biar ngga dag dig dug dor.
“Kenapa bisa berantem?” tanya Rara dengan tatapan sendunya ke mata Mas Seungyoun.
Tolong dong ini Mas Seungyounnya bantuin ngontrol detak jantung, kalo Rara sampe denger malu ihh.
“Gapapa Ra” Suara Mas Seungyoun kali ini terdengar 199999999x lebih lembut dari biasanya. Tadinya cuma Mas Seungyoun yang berusaha netralin detak jantung, sekarang Rara ikutan dag dig dug dong.
“Mas Seungyoun mau sampe kapan jawab ‘gapapa gapapa’ terus?”
“Ya abis mau gimana lagi?”
“Mas Seungyounn” sekali lagi Rara mohon ke Mas Seungyoun
“Aku lagi gaada yang mau dijelasin Ra”
Rara diem. Dia gabisa maksa kalo udah gini.
“Yaudah kalo gitu. Mas Seungyoun cepet sembuh. Aku turun duluan”
Dan Mas Seungyoun ngga ada niatan buat nyegah Rara pergi dari situ.
“Kamu ngga perlu khawatir Ra”--
Nyampe kelas, Lia si kepo langsung nanya-nanya ke Rara perihal tadi. Rara ngga tau aja, kalo sebenernya ada doinya Lia yang ikut tawuran tadi bareng anak Otomotif yang lain termasuk Mas Seungyoun. Alibi aja, biar Lia ada temen ke UKS kalo mau liat keadaan doinya.
“Gimana Ra Mas Seungyounnya?”
“ Ngga papa katanya” Mendapat jawaban dingin dari Rara, Lia mutusin buat ngga nanya-nanya lagi karna tau sahabatnya itu sedang dalam mood yang tidak baik.
Btw, hari ini Rara udah bawa motor sendiri, kakinya udah cukup baik buat jalan. Ngga sesakit kemaren. Meskipun bawa motor, masih agak was-was karna kejadian kemaren rasanya bikin Rara jadi tambah deg-deg an tiap ada orang naik motor sembarangan. Jadi nyetirnya ngga ngebut, pelan-pelan aja.
Rencananya Rara abis ini mau langsung pulang aja abis itu rebahan di rumah. Dia lagi gaada temen, mau ngapain lagi juga bingung. Mas Mingyu ke TA, Mas Seungwoo ke Malang. Dua pawangnya sedang tidak berada dalam service area.
“Mas Seungyoun”panggilnya begitu melihat sosok orang yang tadi siang baru dia obatin lukanya sedang berusaha mundurin motor dari parkiran sepeda motor di sekolah.
“Kenapa?” Tanya Seungyoun sembari nge gas motornya mendekati Rara.
“Mas Seungyoun suka rawon ngga?” tanyanya random karena tiba-tiba Rara pengen makan rawon
Seungyoun terlihat berpikir sebentar, kemudian berkata “Kapan-kapan aja ya, aku capek”
Dan Rara Cuma bisa ngehembusin nafas pelan. “Mas Seungyoun kenapa ya?”
Sesampainya di rumah Rara gabisa diem aja kaya gini. Dia harus ngelakuin sesuatu. Usahanya buat bikin Mas Seungyoun berubah jadi lebih baik gaboleh berhenti di tengah jalan cuma karna Mas Seungyounnya ngga ngasih feed back yang baik.
“Bunda, aku boleh ke rumah Mas Seungyoun ngga?” tanyanya ke bundanya yang baru selesai sholat asar.
“Mas Seungyoun? Mau ngapain kamu kesana?”
“Mau main aja, ada yang perlu diomongin. Pengen ketemu sama Uminya juga”
“Boleh sih, coba izin sama ayah dulu”
Nah ini nih yang bikin Rara takut. Dia ga pernah sama sekali izin ke rumah temen cowoknya kecuali mau kerja kelompok. Kali ini dia mau main men, bukan kerja kelompok
“Udah, adek pergi aja sana. Ayah izinin” belum sempat Rara izin sama ayahnya, ayah udah ngasih izin duluan yang bikin Rara seneng bukan main
“Serius yah? Aku belum ngomong loh ini padahal”
“Udah sana pergi. Sebelum maghrib harus udah nyampe rumah pokoknya”
Untungnya Rara udah mandi, udah cantik dengan rok jeans sampai bawah lutut sama kaos lengan pendeknya yang dimasukin ke rok.
“Siap yah, aku berangkat dulu. Assalamualaikum “
“Waalaikumsalam. Kalo ke sana jangan lupa bawa buah tangan Ra!”teriak bunda ke anaknya yang udah siap lagi make helm
“Oke bun”
Sesuai sama apa yang dia pengen tadi. Rara mutusin buat beli rawon dibungkus 30rb. Abis itu dia bawa ke rumah Mas Seungyoun.
Begitu sampai di sana, Rara markirin motornya rapi, abis itu mencet bel rumah. Ngga lama dari itu seorang wanita lengkap dengan mukena putihnya keluar rumah kemudian terkejut melihat siapa yang datang.
“Rara ya??!” tanyanya antusias begitu melihat gadis cantik dengan rambut panjang terurainya itu.
“Assalamualaikum Umi. Rara mau numpang makan boleh? Hehe” Tanyanya sembari menunjukkan sesuatu dalam kantong plastik di tangannya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Seungyoun
Fanfiction"separuh aku ya mas seungyoun, hehe" "we took the first step together, so we have to end it together too"