"Oliv, lu yang bilang ya" ucap Keyla.
"Bilang ke dia?" ucap Olivia yang mendapat pukulan di tangan nya dari Keyla.
"Udah dulu lah Oliv jangan godain gue dulu napa!. Bilang kalau kita mau minjem jangka. Lu minjem ke teman ekskul kek. Ga ada yang gue kenal dikelas ini" ucap Keyla sedikit kesal.
"Ya udah, lu tunggu luar biar gue masuk terus minjem jangka nya sama teman gue oke" Olivia pun masuk ke kelas 11 IPA 4 sedangkan Keyla menunggu diluar kelas.
Alasan Keyla tak ikut masuk, ia malu dan memang tidak mengenal satupun anak dikelas tersebut dan juga ia tidak ingin melihat dia. Ia senang jika bertemu tidak sengaja daripada seperti ini.
Di dalam, Olivia menghampiri Eka teman satu ekskulnya.
"Eka, lu ada pelajaran Bu Rina kan abis istirahat?" Tanya Olivia.
"Iya, kenapa?" Jawab singkat Eka.
"Pinjem jangka dua dong. Satu buat gue, satunya lagi buat teman gue" Olivia membuat wajah nya sedikit memelas agar dipinjamkan jangka oleh Eka.
"Gue cuman ada satu. Bentar, gue pinjemin ke yang lain." Eka beranjak dari tempat duduknya dan berkeliling di kelas.
Sementara itu, Keyla berdiri diluar kelas ia mengintip apakah dia ada di kelas atau tidak. Ternyata dia tidak ada dikelas. Keyla senang dan juga sedikit sedih. Senang karena ia tidak bertemu dengan dia secara sengaja. Sedikit sedih karena dia tidak berada di kelasnya. Keyla menunduk dan melihat tali sepatu nya yang akan lepas. Keyla pun berjongkok, mengikat ulang tali sepatunya.
Seorang lelaki berjalan sambil membuka bungkus permen. Ketika ia akan membuangnya, bungkus itu terbang terbawa angin dan jatuh tepat di hadapan seorang gadis yang sedang berjongkok mengikat tali sepatu nya. Lelaki itu menghampiri gadis tersebut, berjongkok mengambil bungkus permen.
Gadis itu terkejut ada seorang yang berjongkok dihadapan nya. Gadis itu mendongak dan lelaki itu melihat kearahnya. Mata mereka bertemu saling menatap. Lelaki itu tersenyum kepada gadis itu. Gadis itu membalas senyuman lelaki tersebut. Tiba-tiba ada angin yang lumayan kencang membuat mata gadis itu terkena debu.
"Aduh" Gadis itu menutup kedua matanya. Ia hendak mengucek matanya tetapi tangannya ditahan oleh lelaki tersebut.
"Eh jangan dikucek takutnya infeksi. Sini biar gue tiupin mata lo" lelaki itu mendekat, membuka kelopak mata kanan gadis itu lalu meniup nya.
Saat lelaki itu meniup gadis itu menghirup wangi permen yang dimakan oleh lelaki itu. Permen mint rasa lemon? Batin gadis tersebut.
"Sebelahnya" lalu lelaki itu membuka kelopak mata kiri gadis itu dan meniupnya. Selesai. Gadis itu mengedipkan kedua matanya beberapa kali.
"Gimana? Udah ga sakit lagi kan?" Tanya lelaki itu.
"Engga. Makasih ya" ucap gadis itu.
"Iya sama-sama. Lain kali kalau kena debu, jangan dikucek minta tolong temen lo tiupin atau nggak basuh pakai air. Sayang kalau infeksi, mata lo cantik soalnya" lelaki itu mengucapkan kalimat terakhir sedikit dikecilkan agar tidak kedengaran oleh gadis itu.
"Hah? Lo ngomong apa?" Gadis itu bertanya. Ia kurang jelas mendengar kalimat terakhir itu tadi. Ia hanya ingin memastikan apa yang ia dengar tadi.
"Enggak" jawab lelaki itu sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kalau boleh tau, Lo makan permen apa?" Gadis itu bertanya. Ia penasaran apa yang lelaki makan itu.
"Ah, maaf ya, pas niupin mata lo gue masih makan permen. Tadi gue makan permen mint rasa lemon. Maaf kalau lo ga suka baunya" jawab lelaki itu
"Engga kok. Gue suka wangi nya karena gue sering makan permen sama kakak gue itu hehe" kekeh gadis itu.
"Kalau masih ada aja, gue kasih elo tapi gue cuman beli 1000 itu juga cuman dapet 6 biji" jelas lelaki tersebut.
"Lo ngabisin semua itu sendiri? Hebat ya lo, tapi jangan kebanyakan makan permen lho! nanti gigi lo sakit terus rusak, abis itu bolong kayak kakak gue" ceplos gadis itu.
"Cerewet juga ya lo" ucap lelaki itu.
Kriinggggg...... Kriinggggg..... Kriinggggg...
Bel tanda masuk berbunyi."Udah bel masuk, gue duluan ya" Lelaki itu beranjak dan masuk ke kelas nya.
Gadis itu masih diam ditempat nya. Ia terkejut seorang menepuk pundaknya.
"Oliv!!" Teriak Keyla langsung memeluk sahabatnya itu."Kenapa? Gua udah dapet jangka nya nih dua" Olivia menunjukkan dua jangka yang ia bawa.
"Eh, tau ga? Tadi gue minjem sama.." lanjutnya tapi terpotong karena Keyla langsung menarik tangan nya.
"Bu Rina udah keatas" singkat Keyla.
Ia berlari sambil menarik tangan Olivia. Keyla berusaha tidak memperlihatkan wajahnya yang seperti kepiting rebus itu kepada Olivia.
.
.
.
.
.Aku baper sendiri ketik part ini😭
KAMU SEDANG MEMBACA
My Diary (Slow Update)
Teen FictionGadis yang mencintai dalam diam. Ia tidak bisa menyampaikan perasaan kepada siapapun kecuali buku hariannya.