Keyla berjalan kearah kelas, sepi, ia orang pertama yang datang. Naufal belum bangun jadi Keyla diantar oleh ayahnya dan juga Olivia menyuruhnya datang pagi-pagi dengan alasan Olivia meminta bantuan untuk membersihkan kelas karena ia piket dihari itu. Kondisinya belum sehat seutuhnya jadi Keyla menerima permintaan sahabatnya.
Keyla menaruh tasnya di tempat duduknya. Keadaan kelas sedikit kacau, mungkin karena kemarin sedang ada seleksi dan banyak anggota OSIS yang keluar, guru tidak ada yang mengajar atau bisa dibilang free class.
Keyla menghapus coretan di papan tulis yang dibuat oleh teman-temannya. Keyla mengambil penghapus yang berada di meja murid pasti mereka bermain dengan penghapus itu. Tiba-tiba ada suara ketokan pintu membuat Keyla menoleh.
"Misi kak, boleh minjam sapu nya enggak?" Tanya seorang perempuan memakai nametag dilehernya yang diyakini sebagai anggota OSIS.
"Boleh, itu ambil aja di belakang" tunjuk Keyla. Anggota OSIS itu masuk mengambil sapu yang berada dibelakang. "Nanti balikin lagi ya dek" ucap Keyla mendapatkan anggukan dari anggota OSIS itu.
Keyla mulai menghapus coretan itu dari bawah. Mereka menggambar hal yang tak jelas, gambar pemandangan, sawah legend, batik saat SD, nama-nama panggilan mereka, idol yang mereka sukai, lirik lagu dan lainnya. Sepertinya kemarin mereka benar-benar bosan.
Saat Keyla menghapus bagian atas, ia sedikit kesulitan "kenapa sih papan tulisnya tinggi banget" oceh Keyla sambil melompat-lompat untuk menghapus coretan bagian atas. Keyla berusaha menghapus nya tapi apa dayanya tingginya tidak sampai untuk menghapus bagian atas.
Penghapus yang Keyla pegang tiba-tiba direbut oleh seorang lalu menghapus bagian atas.
🌸🌸🌸
"Saya udah dapet sapu nya kak" ucap Mitha membawa sapu.
"Kamu sapu bagian sana ya" perintah ketos. Revan.
Seluruh anggota OSIS dan panitia datang pagi-pagi mempersiapkan untuk seleksi selanjutnya. Seorang lelaki berlari terburu-buru sambil mengalungkan nametag nya ke leher dan berlari kearah Revan lalu dia duduk sejenak, berdiri lagi.
"Kenapa telat Lo?" Tanya Revan kepada Brian dengan tatapan datar.
"Sorry bro, gue lupa kalo gue ini jadi panitia"
"Push up 10 kali" Revan memberi hukuman kepada Brian.
"Jangan dong Van, kasih toleransi lah" mohon Brian kepada Revan
"Enggak. Push up 20 kali kalo lo masih ngebantah"
"Iya iya, gue lakuin 10 kali kan" Brian mengambil posisi push up lalu melakukan nya 10 kali.
"Udah" ucap Brian menepuk-nepuk tangan nya membersihkan dari debu.
"Kak, sudah selesai" Revan melihat keseluruhan ruangan. Ia mengangguk lalu mengambil sapu yang di pegang Mitha.
"Kamu minjam kelas mana?"
"Kelas 11 IPA 2 kak"
"Ini biar saya aja, kamu tolong bantu yang lain" Mitha mengangguk lalu pamit pergi.
Revan menghampiri Brian lalu memberikan sapu yang ia ambil dari Mitha.
"Balikin ke kelas 11 IPA 2"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Diary (Slow Update)
Teen FictionGadis yang mencintai dalam diam. Ia tidak bisa menyampaikan perasaan kepada siapapun kecuali buku hariannya.