"alvin berangkat" pamitnya sambil menyalami punggung tangan papanya
"loh, gak bareng alvan?" tanya papanya
"gak pa, males"
Papanya manggut-manggut mengerti
"hati-hati di jalan" ucap mamanya saat tangannga disalami oleh alvin
"iya maa" tanpa kata lagi alvin langsung pergi menuju sepeda motor yang bukan kesayangannya itu
"motor fav malah rusak" gumam alvin saat sudah mendekati salah satu sepeda motor
"woy vin, mau barengan gak?" alvan menepuk punggung alvin dari belakang dengan tiba-tiba
Alvin membalikkan badan dengan wajah datar yang sudah disiapkan
"hmm-_-" kek gini
"barengan yok" ajak alvan lagi
"gak lah males, ajak pacar sono" usir alvin
Alvin melanjutkan perjalanannya yang sempat terhenti gara-gara kedatangan mahluk tak keset mata yang mengganggunya, untung alvin anak yang memiliki ketakwaan tingkat internasional jadi dia tidak akan goyah jika hanya mendapat ajakan mahluk gaib :v
⚫⚫⚫
Alvin berjalan santuy memasuki kelas barunya yang sudah ribut tak karuan lagi, ia berjalan tanpa ekspresi melewati orang-orang yang tengah bercanda ria, mungkin mereka sudah saling kenal sedangkan alvin belum, ah bodoamat bentaran juga ada yang mengajaknya kenalan
"kenalan bro" sebuah tangan terulur tepat didepan alvin
Alvin mempause gamenya untuk membalas jabatan tangan dari cowo itu, alvin bukanlah orang sombong yang tidak mau membalas suatu jabatan
"gue andrea, murid baru panggil drea aja"
"alvin, gue juga tau lu murid baru" balas alvin dengan kekehan di akhir
"kantin kuy?" ajak andrea tiba-tiba
"tapi udah mau jam pelajaran"
"aelah, bolos dikit-dikit napa? Biar ga polos-polos amat"
Setelah lama memikirkannya akhirnya alvin memilih "oke yok"
Baru saja bersiap-siap untuk pergi kekantin, pergerakan alvin terhenti ketika ada yang bertanya dengannya
"mau kemana lo vin?" tanya amelia
"bukan urusan lo"
"jam pelajaran bentar lagi udah mulai" ingat amel
"gue tau, udahlah gue pergi dulu"
"tap-" kalimat amelia terpotong saat mendapati orang yang di ajak mengobrol sudah menghilang, memang laknat cowo itu _-
Kringg......
Bel berbunyi menandakan bahwa jam pelajaran siap dimulai, semua murid mengambil posisi duduk masing-masing, berbeda dengan alvin dan andrea yang asik membolos dikantin sekolah
"buk, nasi pecel pake tahu isi udang satu" ucap andrea
"siiiaap mas" balas ibu pedagang kantin dengan lantang
"lo ga makan vin?" tanya andrea
"udah bel" ujar alvin yang teringat akan bel yang sudah berbunyi tadi
"aelah, ga bakal ada guru, udah terlanjur juga lanjutin aja"
Alvin memikirkannya lagi, betul juga kata andrea, mereka kan sudah rela-relain keluar kelas pas jam pelajaran hampir dimulai. Mana mungkin sekarang mereka hanya berdiam diri?
"buk, samain kayak punya dia" ucap alvin pada ibu pedagang kantin sambil menunjuk kearah andrea
"siiiaap juga mas"
Makanan sampai dan mereka berdua memakan makanannya dengan lahap sampai habis
⚫⚫⚫
"loh, dua bangku ini kenapa kosong?" tanya pak bagas ketika baru menyadari ada bangku yang kosong setelah lamanya ia mengajar di kelas
Semua murid diam tak menjawab, toh mereka juga tidak tau kemana alvin dan andrea pergi dari tadi
"gak ada yang tau?" tanya pak bagas lagi sambil menengok kiri kanan, murid-murid mah masih terdiam, kayak ngefreeze gitu :v
Brak!...
Gebrakan meja pak bagas membuat se isi kelas terkejut bukan main, semua murid merinding ketakutan, namanya juga pak bagas hobinya pasti ngegas _-
"KALO BAPAK TANYA JAW-"
Brak!...
"whats-up gaes" sapa andrea yang belum menyadari kehadiran pak bagas, dikarenakan pakaian yang dikenakan pak bagas hampir mirip dengan murid-murid lainnya
"habis darimana kalian?!" tanya pak bagas ngegas
Andrea clingak-clinguk melihat kebelakangnya lantaran arah mata pak bagas tertuju kearah mereka berdua "lo ngomong sama siapa bro?" tanya andrea santai masih belum sadar kalau lawan bicaranya adalah gurunya sendiri
Sedangkan alvin malah mau nyelonong ke tempat duduknya
"kamu mau kemana?!" tanya pak bagas pada alvin
"mau duduklah" alvin langsung pergi ke kursinya tanpa rasa bersalah
"baik, tapi nanti kamu saya panggil lagi" alvin tidak menghiraukan ancaman dari pak bagas
"psst... Vin itu guru kita, pak bagas" bisik amelia
Seketika alvin merasa ketakutan, tubuhnya hampir gemetaran, tapi untung saja ia bisa menyembunyikannya dengan cepat "gue udah tau" jawab alvin sok tahu padahal dia belum tau kalau lawan bicaranya tadi adalah guru 'ya ampun, mati gue'
"ya sudah, kamu duduk sana" titah pak bagas kepada andrea
"woke" andrea pun berjalan kembali kebangkunya, namun langkahnya terhenti ketika pak bagas bersuara kembali
"tapi harus push-up dulu"
"what the hell man? Ga mau" tolak andrea mentah-mentah
"cepat atau gak duduk?" tantang pak bagas
"iya dah, berapa kali?" andrea lebih memilih mengiyakan, daripada harus berdiri karena orang sok ngatur didepannya ini
"sebagai awal, ga bakal banyak-banyak 50 kali"
Andrea mulai mengambil posisi push-up untuk segera menyelesaikan 50 kali push-up, andrea sudah menyelesaikannya dan dipersilahkan untuk duduk kembali ke kursinya
"kamu kesini" panggil pak bagas menatap ke arah alvin
Alvin yang sudah tahu kalau itu adalah guru hanya bisa mematuhi perintahnya
"push-up 50 kali juga" perintah pak bagas
Alvin segera mengambil ancang-ancang dan memulai perintah yang diberikan oleh pak bagas
"sudah" ujar alvin ketika menyelesaikan perintah tersebut
"duduk kembali" alvin berjalan ke kursinya dengan perasaan yang amsyong
"jadi kalian semua belum tau siapa saya?" tanya pak bagas kepada semua murid
"lah emang siapa?" tanya andrea balik
"saya guru sekaligus wali kelas kalian"
MAMPUS!
