"Lo ada ngasi hadiah ke seseorang gak vin?" Tanya Alvan sembari memasukkan buku ke tas
"Ada kok"
Alvan menatap alvin kurang percaya "serius lo ada ngasi hadiah?"
Alvin membalikkan badannya "muka gue keliatan becanda?" Tanya Alvin sambil menunjuk wajahnya yang menampilkan ekspresi datar
"Muka lo kayak muka yang terdustakan" di akhiri dengan kekehan
"Lo mau gue pukul?" Alvin mengangkat kepalan tangannya
Alvan menepuk kedua sisi pipinya bergantian, seakan menyatakan tantangan
"Mending gue berangkat sekolah"
"Gak berani mukul mas bro?"
"Squisy kayak elo kalo dipukul hancur" balas alvin yang sudah melangkah pergi keluar dari kamar
⚫⚫⚫
Tidak memerlukan waktu yang lama untuk sampai ke sekolah alvin, hanya memerlukan 20 menit dari rumahnya menuju sekolah
Seperti biasanya, Alvin akan langsung menuju kelasnya dan berdiam diri sambil memainkan handphonenya berbeda dengan orang-orang lainnya yang mungkin akan duduk duduk dulu di kantin
Alvin berjalan menuju kelas sambil menghela nafas saat melihat jam tangannya, pukul 06.20 masih terlalu pagi untuk sampai disekolah, biasanya ia akan sampai 20 menit lagi atau mungkin lebih
Kini alvin sudah berada di depan pintu kelasnya, ia membuka pintu itu dan dibuat terheran-heran, ia melihat seorang perempuan yang sudah duduk di bangku disamping tempat duduknya, alvin sudah tau pasti siapa orang itu
"Kesambet apa lo?" Tanya alvin yang tidak direspon oleh orang yang dipanggil
Alvin dibuatnya semakin heran, kenapa tiba-tiba orang yang bacotnya tak tertolong bisa diam membisu seribu bahasa layaknya notifikasi WhatsApp yang selalu kosong?
"Lo kenapa?" Tanya alvin lagi setelah menaruh tasnya
"Gapapa" balas amelia cuek tanpa melihat ke arah alvin
Sudahlah alvin sudah malas bertanya lagi, ujung-ujungnya juga jawab 'gapapa' terus, alvin mengambil handphonenya dan memilih game untuk dimainkannya tanpa menghiraukan amelia yang mendadak terdiam seribu bahasa
Beberapa menit terlewati, alvin sesekali melirik kearah amelia, dia masih tetap dengan posisinya duduk, sesekali ia membuka lembaran buku pelajaran yang ia baca tanpa memperdulikan alvin
Merasa canggung dengan keadaan, Alvin mencoba bertanya sekali lagi
"Lo kenapa?"
"Udah dibilang gapapa" masih cuek 'cowo gak peka'
"Lo kalo ad...."
Belum sempat alvin menyelesaikan kalimatnya, sudah di potong dengan kedatangan temannya Riski a.k.a cowo paling heboh di kelas
"Lah, lo berdua ngapain di kelas? Dua-duaan lagi"
"Menurut lo orang di kelas buat apa?" Tanya alvin balik