Di dalam kamar~
Detik berganti menit,menit berganti jam,jam berganti hari.tak terasa hari H nabila dan Mahesa sudah ada di depan mata walau acaranya hanya sekedar akad itu membuat hati Nabila sangat gugup dan gelisah.
Gugup karena dia akan menjadi seorang istri di usia muda dan gelisah apa dia bisa menjalankan rumah tangga di usia yang muda ini
Nabila sungguh merasa sangat gugup dan Juga sedih akan meninggalkan kedua orangtuanya.
Ia tak bisa menahan tangisnya karena dia sungguh merasa sangat sedih hingga Nabila di omelin oleh perias karena dia tak mau berhenti menangis dan membuat make up-nya berantakan.
Dan bunda Nabila pun memasuki kamar setelah mendengar anaknya sudah selesai dirias.
"Nabila sayang,kamu kenapa menangis di hari yang bahagia ini sayang?"tanya bunda Sekar bunda Nabila.
"Ila sedih aja Bun sebentar lagi ila bakal ninggalin kalian dan menjadi istri orang Bun"keluh Nabila sambil meneteskan air matanya
"Kamu jangan sedih ya sayang,bunda dan ayah akan baik baik aja ko,dan kamu harus jadi anak yang berbakti kepada suami,patuhi perintah suamimu,bila ingin keluar jangan lupa izin kepada suami suami mu juga ya sayang karna surganya istri ada di suami,dan bila ada masalah kamu selasaikan baik baik harus pakai kepala dingin kamu juga harus sering mengalah agar masalah yang kalian hadapi tidak menjadi berkepanjangan,inget ya pesan bunda tadi sayang jadilah istri solehah ya sayang"nasehat bunda kepada nabila
"Iya Bun aku bakal inget pesan bunda,makasih ya atas semuanya bunda,bunda dan ayah sudah sabar mengurus Nabila hingga Nabila sebesar ini"ucap Nabila sambil memeluk sang bunda.
"Hush kamu GK boleh ngomong begitu,kami merawat kalian dengan ikhlas sayang,bunda juga makasih ya karena kamu menjadi anak yang paling bunda sayang"ucap sang bunda
Sambil mengelus pundak anaknya."Iya Bun sama sama"
Tak lama sang Abang pun memasuki kamar Nabila dan memberitahu bahwa acara akan segera di mulai.
"Yaudah sekarang kita kebawah ya,semua sudah menunggumu sayang"ajak bunda Sekar.
"Iya Bun ayo"
Mereka pun keluar dan Nabila segera menduduki tempatnya yaitu di samping Mahesa.
"Sudah siap"tanya penghulu
"Sudah"ucap ku dan Mahesa.
Dan Mahesa pun segera memegang tangan ayah.
"Bismillahirohmanirrohim...Mahesa agustiar bin Hermansyah engkau saya nikah dan kawinkan dengan putri saya Nabila mastyfufatul muniroh bin Farhan akbar dengan uang tunai sejumlah sepuluh juta dan seperangkat alat solat tunai"ucap Farhan tegas
"Saya terima nikah dan kawinnya Nabila mastyfufatul muniroh bin Farhan Agustiar dengan mas kawin tersebut tunai"ucap Mahesa sekali tarikan napas dan mengucap ya dengan serius.
"Dan bagai mana para saksi sah"tanya pak penghulu.
"SAH"jawab para saksi
"Alhamdulillah..."ucap mereka semua
Setelah berdoa,kini giliran tukar cincin.
Mahesa segera memasangkan cincin di tangan Nabila dan diraih tangannya dan di tempelkan di mulut nabila dengan takzim,setelah Mahesa kepada nabila sekarang giliran Nabila kepada mahesa.
Dan Tidak ada kecupan yang di berikan Mahesa.
......
Jangan lupa vote dan comennya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Imamku
Non-FictionKau bukan lelaki idamanku tetapi aku akan terus berusaha untuk menjadikan mu suami idamanku walau aku harus bersabar dan bersabar :). ~Nabila masyfuftul muniroh~ Hm maaf ya kalau ceritanya kurang menarik ini tulisan pertamaku jadi mohon dimakl...