Setelah menempuh perjalanan hampir satu setengah jam,kami pun sampai di kediaman keluarga Agustiar.Sungguh rumah ini sangat indah dan mewah,di depan rumah ini ada taman yang lumayan besar dan di tanami bunga bunga yang indah nan segar,pasti pula dalam rumahnya indah.
"Assalamualaikum",salam kami semua saat memasuki rumah.
"Waalaikum salam"jawab beberapa orang yg memakai pakaian ya sama dan sepertinya mereka pekerja yang membantu membersihkan rumah dikiranya ada empat pekerja.
"Mahesa kamu antar Nabila kekamar kamu,sepertinya ia sudah lelah"perintah ayah.
"HM..."Mahesa pun melenggang ke kamarnya.Nabila mengikuti Mahesa yg akan menuju kamarnya.
Setelah mereka memasuki kamar Mahesa menutup pintu dengan keras.
"Darrk"(bayangin aja suara pintu:v)Nabila pun meringis mendernya,karena Sakin kerasnya pintu itu di banting.
"Lu harus inget gw GK bakal Sudi tidur seranjang Ama lu,dan jangan lupa selama lu disini jangan berani berani lu menyentuh barang-barang gw,ngerti!!!"kesal Mahesa karena dia harus sekamar lagi dengan perempuan kampungan itu.
"i...iya mas"setelah mengucapkan itu Mahesa langsung melenggang pergi keluar.
Nabila pun sekarang harus tidur di sofa yg ada di dalam kamar itu,Nabila sangat merasa sangat sedih,baru kemarin ia menikah tetapi sudah di perlakukan seperti itu oleh suaminya,setelah itu dia meletakan tas renselnya di dekat sofa tersebut.
Dan ia juga segera melenggang pergi dari kamar karena ia dipanggil oleh mamah mertuanya itu.
sampai di bawah ia langsung mendaratkan bokongnya di pojok sofa ruang tamu.
"Mahesa,Nabila nanti kalian pindah rumah,rumah itu papah belikan untuk kado pernikahan kalian,nanti akan papah kirimkan alamatnya ke hp kamu mehes,karena kalian harus mulai belajar mandiri."ujar sang papah.
"Ya udah baguslah aku pisah rumah sama kalian,kalo gitu kita pergi sekarang saja lah"
"Ko kamu ngomong gitu si mahes?."
"dan inget pesan mamah mahes kamu GK boleh sekali kalinya nyakitin nabila,nanti kamu akan tau akibatnya bila tak mendengar ucapan mamah ini"Susanti pun hanya mengelus dadanya saat melihat prilaku anaknya itu padahal ia sudah menikah tetapi tak mau merubah sikap berandal ya itu.
"Hemmm"Mahesa hanya berdehem saja membalas ucapan sang mama setelahnya dia melenggang pergi ke atas.
Susanti dan Herman hanya menggelengkan kepalanya melihat perilaku ananknya yang seperti itu.
"Nabila kamu harus sabar ya nak dalam menghadapi mehesa yang seperti itu"ucap susanti menatap Nabila iba yang nanti akan menghadapi sifat anaknya yg berandalan itu dalam serumah.
"Iya Bun Nabila akan berusaha juga agar mas Mahesa menjadi lebih baik".
"Iya bagus nak,oh ya kamu besok boleh langsung sekolah di SMA Nusantara itu.dan seragam kamu sudah mamah siapkan di rumah baru kalian, ya sayang".
"Iya Bun makasih ya,kalo gitu Nabila kekamar dulu ya Bun".
"Iya sayang"ucap Susanti.
Nabila melihat Mahesa yg sudah membawa koper keluar kamarnya.
"Cepet lu bawa barang lu keluar,kita pindah sekarang"ucap Mahesa sambil membawa kopernya ke bawah.
"Iya mas"Nabila pun segera mengambil tasnya dan turun menuju ruang tamu untuk berpamitan kepada mertuanya.
"Mas Mahesa di mana Bun?"ucap Nabila bingung karena tak melihat Mahesa di sana.
"Mahesa sudah di mobil sayang"jawab papah sambil menunjuk keluar.
"Oh iya pah,kalo gitu Nabila pamit dulu ya mah pah"pamit Nabila.
"Iya sayang,inget ya kalo kalian ada masalah maka selesaikan dengan kepala dingin,dan kamu harus sabar ya sayang dengan perilaku Mahesa itu"ucap papah.
"Iya pah Nabila akan mengingat pesan papah,assalamualaikum"Nabila menyalami keduanya dan menyusul Mahesa yg sudah ada di dalam mobil.
"Lama banget lu"kata mahesa kesal.
"Em...maaf mas"
"Udah cepet ah"
Dan mereka pun melesat pergi ke rumah baru itu.
.....
Maaf typo bertebaran.
Jan lupa likes ok
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Imamku
Non-FictionKau bukan lelaki idamanku tetapi aku akan terus berusaha untuk menjadikan mu suami idamanku walau aku harus bersabar dan bersabar :). ~Nabila masyfuftul muniroh~ Hm maaf ya kalau ceritanya kurang menarik ini tulisan pertamaku jadi mohon dimakl...