02. Ketua Kelas

40 6 4
                                    

Pernah ngerasain punya ketua kelas rese nggak sih?

GUE PUNYA!

Rado namanya. Ketua kelas yang ini beda banget sama yang di Jogja. Dia sok cuek, sok cool, ngeselin, sombongnya kemana-mana. Seketika gue nyesel pernah nge-klaim bahwa dia manusia ter-kalem di X-B. Nyatanya dia orang pertama yang masuk di Death Note gue (aslinya gue nggak punya). Dia orang pertama yang harus gue hindari (yang kedua Revo, orang yang menelin gue itu).

Anak-anak kelas pada sebel sama dia. Ngapa juga orang julid kayak gitu kepilih jadi ketua kelas??? GUE IKHLAS GANTIIN!

Dia kadang nyeletuk juga, bikin orang-orang disekitarnya pada receh. Tapi kalo udah ngatur-ngatur yaudah males. Ati-ati kalo dijulid-in, dia itu mulutnya pedes kayak omongan tetangga. Mungkin emaknya tukang gosip kali ya, anaknya jadi ketularan.

Dia seenaknya manggil gue "he Jawa," atau nggak "he bulet," eh sori ya gue nggak bulet, lo salah orang. Cinta noh bulet nggak usah diarahin ke gue juga.

Seperti saat ini. Suasana yang bikin gue pengen banget ngumpat.

Kami berdua dipanggil Bu Sandra---wali kelas kita---ke ruang guru. Nggak tau kenapa. Yang jelas gue muak bareng anak dugong yang satu ini. Ganteng sih ganteng, tapi kalo ngeselin dan bikin darah tinggi yang cewek-cewek pada mundur duluan. Mending cari yang receh sejenis Revo aja.

Kita berdua sampai ke ruang guru---lebih tepatnya, ruangan Bu Sandra. Guru cantik yang masih muda itu jadi wali kelas X-B sekarang. Rejekinya para cowok. Most wanted banget di Star Elite. Pernah nih gue denger ya, katanya Pak Fandi yang ganteng aja pernah naksir Bu Sandra. Padahal pas itu Pak Fandi lagi ditaksir Mbak Ayu, penjaga perpustakaan.

Setdah ngapa gue jadi bahas cinta segitiga antara Mbak Ayu-Pak Fandi-Bu Sandra??? Sok tau banget anak baru.

"Permisi, Bu. Katanya Ibu manggil kita?" tanya Rado sopan. Cih, kalo gini aja senyum mulu. Giliran di kelas kayak monster.

Bu Sandra noleh, "ah, iya. Kalian duduk dulu," titahnya lembut. Gue duduk di salah satu kursi, berhadapan langsung sama Bu Sandra. Sementara Rado duduk di kursi sebelah gue. Gue agak jaga jarak, nggak mau deket sama ini orang. Dan Rado yang nyadari itu langsung diam-diam mendelik ke arah gue.

"Eum...jadi gini. Kalian tau temen kalian yang namanya Andre kan?"

Gue sama Rado kompak ngangguk.

Bu Sandra menghembuskan napas panjang sebelum mulai ngomong lagi, dan pandangan gue nggak lepas sekalipun dari guru cantik ini. Buset, cakep banget. Ini kali pertama gue bertatap muka sedeket ini sama Bu Sandra. Kalo gue cowok udah tak menelin kali ya.

"Dia bakal dipindah sama ayahnya ke luar negeri. Dan kamu, Arabella---"

"Bella aja, Bu." sahut gue cepat.

Rado melotot kecil ke arah gue, mengisyaratkan agar gue diam. Tapi gue nggak gubris sama sekali.

"Iyaiya, Bella. Kamu bakal jadi pengganti Andre selama satu tahun ini di kelas sepuluh. Soal pembelajaran lebih lanjut Ibu serahkan sama kamu ya, Rado. Ibu harap kalian bisa jadi kompak dan bisa diandalkan." kata Bu Sandra natap gue dan Rado bergantian. Gue jadi melongo, Bu Sandra ini ngomong apaan sih? Ini nggak lagi pada nge-prank gue kan???

Gue...disuruh gantiin Andre, sementara kedudukan Andre di kelas adalah wakil ketua kelas. Jadi....

Gue jadi wakil ketua kelas??? Yang kemana-mana harus bareng Rado gitu???

COBAAN APA INI YA ALLAH.

"L-loh tapi kan Bu, saya anak ba--"

"Ibu tau, tapi Ibu dapat informasi ini dari sekolah lamamu, kalo kamu punya bakat dan prestasi yang lumayan. Dan juga di kelas nggak ada yang bisa diandelin. Sebenarnya sih ada, Lia atau Rio. Tapi mereka nggak mau," sergah Bu Sandra natap gue dalam.

Bella's World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang