(21) Kejadian di Kamar Mandi

3.3K 226 5
                                    

~ PARENTS | 97 LINER ~

"pak, izin ke kamar mandi"

"y"

Rose mendengus mendapati jawaban singkat dari guru yang mengajar bahasa Korea

Tangannya dengan cepat membawa Mina keluar sebagai orang yang diajak ke kamar mandi. Ngomong ngomong, Mina memang paling sering diajak ke kamar mandi sama teman temannya

Teman perempuan ya, kalo teman pria kan gawat

Bisa bisa Mina yang polos malah dipolosin ( ͡° ͜ʖ ͡°)

"duhh, mules banget" keluh Rose sembari memegangi perut rampingnya. Memang pada dasarnya Rose ini sering pup di sekolah, bodoamat sama kerak kamar mandi yang tercetak jelas dan membuat jijik

Karena yang terpenting saat ini adalah membuang feses coklatnya

"ngghhhh, owhh ah ah h"

Kedua matanya terbuka lebar mendengar suara desahan dari bilik kamar mandi sebelah bagian wanita

Mina yang dipegang kencang tangannya oleh Rose hanya bisa meringis "kenapa, Rose?"

"ssttt, tadi gue denger suara desahan"

Gadis polos itu mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum ikut ikutan menempelkan daun telinganya ke depan pintu, seperti apa yang dilakukan Rose

Mereka mendengar secara seksama bagaimana desahan itu semakin keras kian waktunya

Mina yang sudah tak tahan akhirnya berteriak "kyaaaaaaa!!!"

Menepuk jidatnya, Rose melirik badan Mina yang menghilang dari pandangannya. Iya, Mina kabur

Jika sudah begini, Rose harus bertindak tegas pada wanita yang sekarang suara desahaannya tidak terdengar lagi. Pasti wanita itu sudah mengetahui keberadaan orang lain di kamar mandi ini

Klek

Satu alisnya terangkat, ternyata kamar mandi yang dipakai si wanita tidak terkunci. Rose terkekeh sebelum melunturkan senyumannya menatap seseorang didepannya "A-Arin?!"

Bagaimana mungkin sosok polos duplikat Mina bisa melakukan hal tak senonoh didepan matanya

Vibrator. Benda yang masih berada di lubang Arin terlihat jelas di mata Rose

Bahkan Rose sudah lupa akan tujuannya kemari karena terlalu syok "k-kau.. "

"huhuuuu, eonnie. Jangan bilang siapa siapa, ku mohon"

Rose mendekat lalu memberikan pelukan pada Arin. Entahlah apa yang dilakukannya sekarang. Rose hanya merasa kasihan pada wajah adik kelasnya itu yang memelas

Telinga sensitifnya kini mendengar derap langkah cepat dari puluhan kaki yang mendekat ke kamar mandi

"WOI KALIAN NGAP-- KALIAN LESBI?!"

PARENTS - 97 LinerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang