Part 11

13.2K 1.4K 128
                                    

Setelah kemarin Jungkook yang meraung karena Seokjin akan pergi, justru hari ini berbeda.

Jiminlah yang terus tidak ingin lepas dari Seokjin, mendapat tatapan tak suka dari Namjoon, Taehyung, Yoongi dan Hoseok.

Semua koper Seokjin sudah beralih pada mobil Seokjung.

"Hyung, janji akan terus menghubungi kalian." Tulis Seokjin pada Jungkook dan Jimin.

"Seokjin-ah kajja!!" Seokjung berteriak dari dalam mobil saat semua sudah selesai.

Seokjin mengangguk. Lalu ia beralih menatap adik adiknya satu persatu. Setelah itu ia masuk ke dalam mobil dan Seokjung melajukan mobilnya.

"Annyeong hyung! Cepat kembali!!" Teriak Jimin meskipun ia tahu Seokjin tidak akan bisa mendengarnya.

Setelah selesai dengan acara perpisahannya, Jimin dan Jungkook bermaksud untuk kembali masuk ke dalam, namun mereka di buat terheran.

Pasalnya, kini hanya tinggal mereka berdua yang masih berada di luar.

"Hyungdeul sudah masuk?" Tanya Jungkook.

"Molla, mungkin sudah dari tadi. Kajja kita masuk!"

Jungkook mengangguk lalu mengikuti Jimin yang sudah masuk lebih dulu.

"Loh hyung mau kemana?" Jimin bertanya pada Yoongi yang sepertinya sudah siap untuk pergi. Sepertinya bersama member lain juga.

"Ke restoran! Minggir!" Sarkas Yoongi menepis Jimin.

"Kita sudah di masakan Jin hyung sebelum Jin hyung berangkat, kenapa hyung semua harus pergi ke restoran?" Kini Jungkook yang bertanya.

"Kami tidak sudi memakan makanan itu, kalau mau kalian saja yang makan!" Itu Taehyung yang menjawab.

"Tidakkah kalian merasa kehilangan setelah Jin hyung pergi dari sini?" Lirih Jungkook.

"Justru kami akan merayakan kepergiannya." Sinis Taehyung.

"Sungguh hyung, kalian akan menyesal nanti! Jangan harap kalau kalian akan mendapat maaf dari Jin hyung suatu saat nanti! Aku peringatkan itu!" Teriak Jungkook yang kini sudah habis kesabarannya. Sungguh Jungkook tidak terima jika Seokjin di perlakukan seperti itu.

Mereka seakan lupa dengan apa yang sudah terjadi beberapa tahun kebelakang. Waktu yang mereka lewati bersama Seokjin.

"Sudah Kook, Tak ada gunanya juga. Kau berteriak sekeras apapun, mau sampai berbusa pun mereka tidak akan pernah mengerti." Jimin meremas bahu Jungkook. Namun tatapannya memberikan tatapan tajam pada hyung, dan juga teman sebayanya, Taehyung.

Jimin membawa Jungkook masuk ke kamarnya. Karena Jimin tahu, bagaimana Jungkook jika sedang tersulut emosi. Mau umur berapapun, Jungkook pasti akan menghajar orang itu jika menurutnya sudah keterlaluan.

"Hiks!"

Setelah menutup pintu kamar, Jimin terkejut dengan suara isakan. Ia memutar tubuhya lalu melihat Jungkook yang menangis.

"Hey, kenapa menangis?"

"Aku benar-benar membenci hyungdeul, Hyung!"

"Berarti kau juga membenciku?"

"Kecuali hyung!"

Jimin tersenyum.

"Sudahlah Kook, bukankah ini tujuan kita? Bukankah tujuan kita akan memperbaiki rumah yang rusak seperti katamu kan?"

Jungkook mengangguk.

"Perbaikan itu membutuhkan proses Kook. Ada yang lama, dan ada yang sebentar. Kita hanya harus berusaha memperbaikinya setiap hari. Mungkin untuk sekarang, kita perlu mengecek dulu bagian mana yang rusak. Sebelum memperbaikinya."

Hold Me Tight - Kim Seokjin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang