cerita 3 (Singto Krist)

5.9K 394 47
                                    

"Phi Sing!!!" Panggilku mencoba mengalihkan perhatiannya dari game.

"Sebentar lagi Kit..." Keluhnya

Cukup, aku sudah 10 menit disini dan dia mengabaikan ku. Aku berdiri dan meninggalkan ruangan Phi Jane. Pagi ini aku ada janji dengan Phi Gun dan yang lain. Kami berencana makan di restoran phi Toptap.

"Ah! Itu dia!" Batinku melihat Phi Gun dengan santainya melingkarkan lengan pada leher Phi Off.

"Euuuyyy!!! Kau selalu mencium lehernya!!!" Protes Phi Yui, manajerku.

"Sesekali ciumlah bibirnya..." Godaku saat sudah dekat.

"Aku akan mencium semuanya, tapi tidak akan aku tunjukkan pada kalian..." Phi Gun menjulurkan lidahnya, membuat ia mendapatkan sentilan di keningnya.

"Krist? Kita pergi sekarang?" Tanya Phi Off padaku. Aku mengangguk setuju sebagai jawaban.

"Aow! Bukannya Phi mu ada di ruangan Phi Jane?" Tanya Phi Yui.

"Dia sibuk bermain game... Aku pergi sekarang, jangan katakan kemana aku pergi..." Peringatnya pada Phi Yui.

"Kau ingin mengerjainya?" Goda Phi Off.

"Sesekali ia harus digoda..."

"Tapi kau setiap bertemu selalu menggodanya, bukan sesekali lagi..." Protes Phi Gun dengan jawabanku.

"Sudahlah, ayo pergi...." Sebelum disudutkan lebih jauh oleh sepasang orang ini, lebih baik aku menggiring mereka untuk segera keluar gedung dan menuju restoran Phi Toptap.

Hari ini adalah pembukaan restoran barunya, jadi kami akan bersenang senang disini. Banyak makanan, minuman, dan artis satu manajemen yang hadir.

"Kemana Phi mu Krist?" Entah siapa yang bertanya, aku sibuk memilih makanan.

"Ada pengambilan gambar..." Dia memang ada pengambilan gambar, makanya menunggu Phi Jane di ruangan sembari bermain game tadi.

"Mereka bertengkar?" Suara yang berbeda bertanya pada entah siapa.

"Dia merajuk karena Phi nya bermain game saat menunggu Phi Jane. Dia merasa di abaikan..." Itu suara Phi Gun yang membuatku mengangkat kepala.

"Yakk!! Phi Gun!!! Menyebalkan!!" Protesku! Sebaiknya aku lekas makan dan pulang.
.
.

Aku pulang ke apartemen saat jam menunjukkan pukul 1 dini hari? Aku tidak salah jam? Aku kira tadi masih jam 10 atau jam 11.

Aku langsung masuk ke kamar dan mengecek ponsel yang aku matikan seharian ini. Namun saat aku masuk ke kamar, seseorang sudah duduk disana.

"Kau pulang terlalu malam..." ujarnya saat melihatku

Aku hanya tersenyum kecil dan pergi menuju kamar mandi. Aku ingin mandi sebelum tidur. Ia diam tak lagi berkomentar. Bahkan, saat aku keluar dari kamar mandi, ia hanya diam memperhatikan setiap pergerakanku yang tengah bersiap tidur.
.
.
.

Keesokan harinya, aku menemukan Phi Sing berbaring disampingku saat aku baru membuka mata pagi ini. Ia selalu seperti ini, tampan dalam setiap detiknya. Aku tersenyum, dan aku menyadari itu. Tapi sesuatu membuat senyumku luntur. Sebuah fakta yang membuatku harus menahan perasaanku sendiri. Fakta jika dia menganggap ku sebagai nong, disaat aku sudah menganggap dia lebih dari Phi.

Ia bergerak, mungkin hendak bangun, jadi dengan segera aku langsung menutup mataku. Berpura-pura baru saja bangun bersamaan dengan dia.

"Oh Kit... Aku membangunkan mu? Maaf..." Ujarnya dengan suara seraknya. Oh tidak, itu sangat menggangu detak jantungku.

Pemikiran Peraya (Oneshoot Nya SingKrist)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang