Ep 16

2K 185 22
                                    

Pertama kali aku membuka mata, aku merasakan kepalaku sangat sakit. Aku tidak sanggup untuk bangun dan badanku terasa sangat kaku.

Aku mulai mengumpulkan kesadaranku, dan mencoba melihat sekeliling, ini di rumah sehun, terdengar bunyi alat medis yang sangat menyeramkan, dan begitu banyak alat yang terpasang di tubuhkku. Aaah aku baru ingat, kecelakaan itu hampir merenggut nyawaku. Bayiku?!! Bagaimana dengan bayiku??

Tidak lama terdengar suara pintu terbuka, sehun masuk dengan membawa tas kerjanya, dia baru pulang kerja. Ya, itu terlihat dari penampilannya yang terlihat kelelahan dan cukup berantakan.

Aku memejamkan mataku berpura-pura belum sadar, aku masih belum tau apa yang harus kukatakan padanya.

Aku mendengar derap langkah mendekat, sehun mencium keningku "aku pulang" bisiknya di telingaku. Aku merasakan dia menggenggam tanganku dan mengusapnya pelan. Tidak lama aku mendengar suara jaehyun menginterupsi

"bos, sudah hampir sebulan, tapi belum ditemukan siapa pelakunya."

"tetap usahakan, aku tidak akan mengampuninya."

"baik. Hari ini teman nyonya sudah pulang dari rumah sakit"

"eumh.."

"apa nyonya belum juga sadar?"

"perkembangannya cukup baik, tapi dia masih belum mau membuka matanya."

"saya piker nyonya akan sangat terpukul"

"aku tau.."

"baiklah bos, saya akan melanjutkan pekerjaan saya."

"eumh.."

Aku hanya menyimak pembicaraan mereka, tidak ada yang dapat kumengerti selain suho oppa sudah bisa pulang kerumah.

"jisoo-ya.. kau harus bangun." Tanganku digenggam olehnya, dan menempel pada wajahnya. Aku merasakan ada air hangat yang mengalir di punggung tanganku. Apa sehun menangis? Menangisiku?

"dia sudah meninggalkan kita, kamu jangan ikut meninggalkanku." Ucap sehun sambil memegang perutku. Jadi... bayiku..

Tanpa sadar air mataku mengalir.. aku tidak bisa melanjutkan sandiwara konyol ini. Aku melihat sehun yang tertunduk dengan memeluk tanganku.

Aku tetap tidak bisa menggerakkan seluruh tubuhku, aku hanya menangis dalam diam, hingga sehun menyadari mataku telah terbuka dengan air mata yang telah tumpah ruah.

"jisoo.. kau sadar?" sehun segera memanggil dokter dengan menekan sebuah tombol di atas ranjang rawatku.

Dokter segera muncul dan memeriksaku. Aku mencoba untuk mengatakan sepatah kata, namun sangat sulit kulakukan.

"ba...ba..."

"jangan dipaksakan nyonya, kondisi tubuh nyonya belum sepenuhnya stabil. Jika merasakan kram dan sulit menggerakkan anggota tubuh itu wajar, nyonya sudah tidak sadar selama sebulan lebih." Jelas dokter. Aku tidak menyangka aku tidak sadar selama itu.

"ba... baa.." aku masih berusaha mengatakannya.

"istirahatlah dulu. Jangan memaksakan dirimu." Ujar sehun, air mataku semakin deras, aku ingin segera mengetahui kebenarannya.

"ba... yi.. ba.. ba....ii" setelah tetap mencoba menggerakkan bibirku, akhirnya aku mampu mengucapkannya walaupun kurang jelas.

Dokter menyadari apa yang ku katakan, ia memandang sehun yang tengah kebingungan. "kami sudah berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkannya nyonya"

Aku memejamkan mata, mencoba untuk menahan air mata yang terus terusan keluar.

Sehun memeluk tanganku, sepertinya dia baru tersadar dengan kata-kataku. "maafkan aku, maaf karena tidak bisa menjaga kalian" ucapnya ikut menangis.

secret weddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang