Ep 17

2.2K 223 32
                                    

author lagi baik nih... update nya cepet kan.. hehehe... 

selamat membaca ya readers...
***

"baek"

"halo.. kau masih disana?"

"aku disini." Deg...

"sehun??"

Kenapa sehun ada di perusahaan ayah? Dan apa dia mendengar semua pembicaraanku dengan baekhyun.

"apa maksudmu kim jisoo?!" tanya sehun denga serius dan nada bicaranya begitu menyeramkan

Aku sudah kepalang basah. Aku harus segera meninggalkan sehun. Demi anak mereka, aku tidak akan menjadi penghalang. Walaupun sehun adalah suami sahku.

"aku berencana akan meninggalkan negara ini. Berada di tempat yang sama denganmu membuatku merasa begitu muak."

"apa?" ucap sehun lirih.

"kukira hubungan kita baik-baik saja. Kenapa tiba-tiba.." lanjutnya

"pernikahan kita bukan kehendak kita. Itu kehendak orang tua kita. Bunda juga pasti akan memakluminya jika kita bercerai sekarang."

"kau berhenti bicara.!! Kita bicarakan hal ini di rumah.!"

Kenapa hal ini bisa terjadi? Rencana awalnya aku akan meninggalkan sehun dengan tidak adanya masalah. Tapi belum sehari aku menyetujui kesepakatan ini dengan lisa, sudah timbul masalah yang mungkin akan membuatku semakin renggang dengan sehun.

Aku menunggu dengan cemas kedatangan sehun, aku yakin dia akan segera tiba di rumah. Tidak menutup kemungkinan aku akan diceraikan saat ini juga. Ya.. itu hal bagus, aku tidak perlu mencari alasan untuk bisa melepaskan dia lagi. Tapi... hati ini begitu tidak rela melepaskan dia, belum banyak kenangan indah yang kulalui dengan sehun. Apakah pernikahanku ini akan berakhir seperti ini?

BRAAKKKK..!! aaah suara itu cukup mengejutkanku, tapi tidak membuatku takut, yang kutakutkan adalah manusia yang menghantam pintu itu.

Aura gelap penuh kemarahan begitu terasa di dalam kamar ini. Aku mencoba setenang mungkin dengan kedua tanganku saling mengerat satu sama lain di dalam selimut.

"rencana apalagi jisoo? Tidak cukup kau kabur dan MEMBUNUH ANAK KITA?!!" intonasi sehun naik disetiap katanya. Membuatku membeku dengan kalimat membunuh anak kami... aku tidak membunuhnya, itu memang kesalahanku. Tapi..

"aku sudah cukup sabar dengan apa yang kamu lakukan selama ini." Lanjutnya dengan intonasi lebih rendah namun tidak menyurutkan amarah disetiap kalimatnya.

"aku tau kau sangat marah denganku karena telah MEMBUNUH ANAKMU.!" Balasku dengan menahan amarah serta air mata.

"SIAPA IBU YANG RELA KEHILANGAN ANAKNYA?!!" air mataku tumpah ruah. Aku tidak sanggup menahannya. Karena kalimat sehun yang begitu menyakitiku membuatku tak dapat mengontrol emosi.

Sehun menyadari ucapannya yang telah menyakitiku, ia melangkah mendekapku dalam pelukannya. Mencoba menenangkanku yang terlanjur diliputi oleh emosi.

"maafkan aku, maafkan aku jisoo. Aku hanya tidak mau kamu meninggalkanku."

"aku bukan mesin pembuat anak sehun.! Aku sungguh muak dengan hanya melihat wajahmu.!"

"disaat kita baru kehilangan dan kau tidur dengan wanita lain?" amukku pada sehun.

"itu semua hanya sebuah kecelakaan. Aku begitu frustrasi hingga membuatku hilang control dan mabuk. Lisa memanfaatkannya waktu itu, tidak ada yang terjadi di antara aku dan lisa. Percayalah.!" Aku melepaskan pelukannya dan menatapnya kosong, sehun telah mengakui semua kejahatannya. Aku tertawa hambar dengan kenyataan yang menamparku bertubi-tubi

secret weddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang