Why you make me hurt?

73 7 0
                                    

Masih ku ingat senyum itu, diantara bibir merekah, namun hanya menyisakan luka yang berdarah.

Matanya adalah kesedihan yang selalu menghantuiku, Mulutnya adalah Racun yang mematikanku, dan Tangannya adalah pisau yang menusukku.

Dia rela membiarkan ku dalam jurang kesunyian, Dia rela meninggalkanku tanpa alasan.
Ya, itulah Dia Aldy.

Entah mengapa siang itu dia mengirim chat padaku yang bertuliskan

"kita udahan ya?"

aku kaget bahkan tak sangka, mencoba berfikir dengan kepala dingin sambil menanyakan padanya,

"Maksudnya dy?",

ia hanya membaca dan tak menjawab whatsapku, akupun pergi keluar kelas memanggilnya, namun tak di hiraukan.
Mataku terus menatap arah jarum jam, menunggu bel sekolah berbunyi, 'tet tet' bel itu sudah berbunyi, tak sabar inginku pulang merebahkan diri sambil menanyakan kejelasan dari Aldy.

"Dy, maksud kamu apaan?"

hanya itu yang mampu jemariku ketikkan, aku mendengarkan lagu sembari ku menunggu balasan chat darinya.

'Tuning' handpone ku berbunyi, ini adalah pesan dari Aldy,

"Ra, kamu terlalu baik untukku, ku rasa aku tak pantas dapatkan wanita seperti dirimu"
ujarnya,

"maksud kamu dy, apaan? Lantas hal itu yang buat kamu ingin putus dariku?"
tanyaku kembali,

"iya ra, maaf ya ra",

ahh dengan alasan yang tak jelas ia meninggalkanku, alasan seperti itu? Sangat tak masuk di akal?
Mengapa tidak dari awal?
Entah mengapa sore kala senja itu mulai pergi tawakupun usai, aku sangat terluka akan kepergiannya, tapi bukankah aku terpaksa menerimanya saat itu?
Lalu mengapa aku menangis saat ia meninggalkan ku?
Mungkinkah...?

Kamu yang kini perlahan bersembunyi di balik senja dan bersandiwara, melukai hati yang telah salah memilihmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamu yang kini perlahan bersembunyi di balik senja dan bersandiwara, melukai hati yang telah salah memilihmu. Dan dengarkanlah,Pengakuan akan ketidakmampuan dalam menjaga keutuhan rasa,bibirku yang tak mampu bercerita tentang kebenaran hati, Dan Hati yang tak pernah bisa menunjukkan kebesarannya untuk bersyair tentang Cinta,

Gumamku dalam hati sembari menghayal, apa yang terjadi pada diri dan hatiku?
Ah, rasanya aku masih tidak percaya, baru saja Dua minggu bersama dengannya lalu usai begitu saja.

Aku tahu dia sangatlah kasar, bahkan tak ada tanda atau perhatian yang berkesan saat dengannya.
Apa yang patut tuk aku sesali?
Apa pula yang patut tuk ku tangisi?
Apa kah pantas, aku membuang waktu untuk seseorang yang sama sekali tak memperdulikanku?
Ketika aku curhat padanya ia selalu bilang,
" oh gitu ya ra,"
jawabnya, dan ketika aku mengingatkannya, ia pun selalu bilang,
"bodo amat",
sakit bukan? Berpacaran tapi tampak musuhan?,

TRIGONO LOVE♥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang