welcome healer heart♥

62 7 2
                                    

Candamu terlanjur menjadi Candu, Yang ingin terus ku lahap. Hari terindahku adalah ketika engkau bersamaku.
Ada masa hujan mendinginkan udara, Kau datang hangatkan aku dengan pelukmu,
saat kemarau terik membakarku,
Kau sejukan aku lewat senyummu.

 Ada masa hujan mendinginkan udara, Kau datang hangatkan aku dengan pelukmu, saat kemarau terik membakarku, Kau sejukan aku lewat senyummu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hey,"
dengan tiba-tiba datang mengagetkanku,

"Ah, Daf bisa tidak sekali aja kalau datang g usah ngagetin gitu?",
ujarku dengan nada kesal,

Daffin selalu datang ke kelasku, duduk di sampingku, dan seperti biasa membuat lelucon kuno.
Aku senang, sebab ia selalu tampil apa adanya dan tidak berusaha menjadi sempurna dihadapanku,

"Hey ra, tau tidak?" sambil mengangkat daguku,

" Ya mana aku tahu lah, kamu aja belum kasih tahu!"
ujarku masih dengan nada kesal sambil memalingkan wajahku darinya,

"hahaha, iya juga ya? Udah dong ngambeknya peseg",

"kamu nih ya ngejek lagi, Dasar pinokio!" balasku

"aku tuh kesini dengan tujuan bahagiain kamu, bukan lihat pipi bakpao dan mulut manyun itu"

Oh Tuhan, sumpah rasanya aku pengen tabok Daffin, bukannya ngebujuk, ngerayu, atau apa gitu?

"oh",
jawabku singkat

"yank aku mau kasih tau kamu nih, mack up kamu udh sampe lohh", katanya dengan nada menggoda,

"oh ya? Kapan? Terus mana?" tanyaku tak sabar,

"hahahhaha ada-ada yank, sabar donk:) giliran mack up aja semangat 45",

"Kamu ihh..."
kataku sambil melangkah menjauhinya, dan dengan sigap ia menarik tanganku,

" kataku sambil melangkah menjauhinya, dan dengan sigap ia menarik tanganku,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hingga aku terdampar di pelukkannya.
Sontak aku merasa kaget, dan tak menyangka sedari tadi kita sudah menjadi sorotan di dalam kelas.

"mau pergi kemana yank",
tanya Daffin yang menyadarkan lamunanku,

"ishhh"
kataku sambil mendorongnya,

Tuhan, aku selalu dibuat semakin mencintainya,Kala waktu aku jatuh di peluknya, aku ingin waktu itu terhenti,Sembari menikmati senyum indah yang menyipitkan matanya,Boleh kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuhan, aku selalu dibuat semakin mencintainya,
Kala waktu aku jatuh di peluknya,
aku ingin waktu itu terhenti,
Sembari menikmati senyum indah yang menyipitkan matanya,
Boleh kan?

Kataku dalam hati, saat membelakangi daffin.

"kamu tuh apaan sih, kan malu dilihatin tadi?"
ujarku padanya.

"Malu? Ngapain?:), aku bersyukur malah, tadi bisa lihat wajahmu yang kaget, hahah lucu yank. Makin sayang deh"
katanya sambil mengedipkan mata.

Aku hanya diam dan tersipu malu, tak sadar bel masuk telah berbunyi, masa aku bersamanya pun telah usai, seperti biasa sebelum pergi ia selalu menarik hidungku dan mencubit pipiku. Sambil mengingkatkan,

"Jangan macam-macam ya" :)

Kelas kami berbeda, aku di kelas IPA2 dan dia dikelas IPS1, sebenarnya aku kesal sebab ia selalu mengagetkanku, namun rasa kesal itu pasti akan hilang dan digantikan tawa riang. Siapa yang tak jatuh Cinta padanya, secara Daffin begitu humoris dan Romantis, sampai banyak wanita yang mendekatinya, bahkan meminta nomor wanya, namun selalu ia abaikan. Katanya,

"cukup kamu dan tidak ingin yang lain",

Kasihnya begitu tulus, namun aku? Akupun tulus menyayanginya, hanya saja memoriku tentangnya belum terhapus total, ada saat dimana aku mengingat Aldy, hingga..
Kala itu, Aldy menyapaku di Wa.

"Hy ra:v"
dengan emot yang masih sama,

"Iya Dy?"
jawabku, hingga tanpa sadar chat itu terus berlanjut sampai pada Aldy mengatakan,

"Ra jujur, gua belum bisa move on dari lu:v gua nyesal dulu udah sia-siain lu",

Apa yang hendak aku balas? Tidak mungkin aku menjawab sama sepertinya, sebab ada Hati yang tak pantas tuk dilukai,

"hahah:v ngacok!"
jawabku singkat

"wkwkwk gua jujur, btw jangan kasih tau Daffin ya? Gua tau dia sayang banget sama lu"
pintanya

"iyah Dy, tapi mau gimana? Semua ini kamu yang awali jadi mau g mau, sanggup tidak sanggup, kamu harus belajar mengihlaskan"

"iya gua coba:v Doain yah ra?" jawabnya

Chat itupun berakhir kesokkannya, Aku hanya merebahkan diri diatas kasur sembari mendengarkan puisi, ya itulah rutinitas ku ketika libur. Hingga ada Puisi yang kudengar persis dengan rasa hatiku kala itu, ingin aku mengirimkannya pada Aldy, tapi bagaimana? Jika di tahu Daffin, pasti Daffin akan marah besar terhadapku.

Pada Akhirnya, aku menggandakan Whatsap-ku, dan mengirimkan puisi itu pada Aldy secara diam-diam.

Ah aku bodoh, mengapa aku mengirimkannya? Bagaimana jika Daffin tahu? Pasti hatinya akan sangat teriris.

Dan benar saja Daffin sudah mengetahui, ini sebab Aldy yang menanyakan pada Daffin, siapa nomor asing yang mengirimkan puisi padanya?
Daffin tahu, sebab daffin pernah mendengar puisi itu di hpku, semua sungguh kusesali. Aku menyesal sebab telah melukai hatinya,

Jangan lupa bagi vote and follow kawan😍Berbagi itu Indah,Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa bagi vote and follow kawan😍
Berbagi itu Indah,
Happy Reading

TRIGONO LOVE♥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang