Minta Maaf

88 9 1
                                    

Jangan lupa bagi vote and follow kawan😍
Berbagi itu Indah,
Happy Reading

Dalam kegersangan hati dan damai yang aku nanti, aku ingin semua ini cepat terhenti, aku tak ingin ada benci atau luka lagi. Daffin benar, salah tidak salah terkadang manusia lebih mengedepankan ego dan enggan untuk meminta maaf.

Malam itu di temani oleh degup jantung aku mulai membuka kunci layar hpku, dan membuka whatsapku, ku buka kontak bertuliskan Clara dan mengetik sepatah demi patah kata sebelum menjadi rangkaian kata,

"Hy, sebelumnya maaf jika chat ku mengganggumu, mungkin kamu anggap chat ku dengan Alif berlebihan, tapi sungguh aku tak bermaksud seperti itu, jika itu menyakitimu maafkanlah aku, dan jika berkenan aku mohon berdaimailah",

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hy, sebelumnya maaf jika chat ku mengganggumu, mungkin kamu anggap chat ku dengan Alif berlebihan, tapi sungguh aku tak bermaksud seperti itu, jika itu menyakitimu maafkanlah aku, dan jika berkenan aku mohon berdaimailah",

hanya itu yang dapat ku ketik, sungguh aku tak tahu ingin bicara apa dengannya?
Aku hanya menunggu balasan chat darinya, sembari berharap dia memaafkanku. Terus saja aku menggenggam hpku, menunggu dan menunggu akhirnya hpku berbunyi 'tuning' ku pejamkan mata kemudian aku melihatnya, Tuhan.. Sontak aku kaget

"hahhaa g bermaksud kata loh? Terus maksud chat loh dengan pacar gw tuh apaan? Dasar cewek ganjen! Kalau suka bilang dong! Ambil sekalian!",

Aku menarik nafas dalam-dalam sembari menahan buliran bening di mataku, dengan bergetar aku membalas chat Clara..

"Apapun yang kamu katakan padaku terserah, aku paham itu pasti sangat menyakitkan bagimu, tapi jika bisa maafkan aku", dengan cepat ia membalas chat ku.

"Sudahlah gw maafin, tapi tolong jan gini lagi, ini juga sepenuhnya bukan salah loh tapi pacar gw",

tak dapat ku balas lagi sebab akupun tak tahu ingin membalas apa?
Yang terfikirkan hanyalah menelfon Daffin,.
Belum sempat aku menelfon, hpku berdering, takku duga Aldy menelfonku

"Hy ra, apa kabar?",

hatiku geram, untuk apa ia menanyakan kabarku? Sedangkan saat aku membutuhkannya ia pergi tanpa permisi, kemudian datang tanpa ku nanti.

"Baik", jawabku dengan nada judes,

"kog gitu jawabnya?, kamu marah ya sama aku?, maaf ya ra saat itu aku benar-benar emosi, sebab kau pun tak pernah bercanda seriang itu padaku, lalu aku dapat percakapanmu dengan alif, wajar aku cemburu, dan wajar aku membutuhkan waktu",
jelasnya,

" g kog dy, aku gpp. Lagi pula semua sudah selesai, hanya tinggal menunggu waktu untuk kembali seperti semula",
jawabku dengan terpaksa.

" ah syukurlah, itu yang ku nanti,"
tak ingin berbicara lama aku pun mencari alasan untuk mengakhiri percakapan,

" mmm dy maaf ya, ada yang ingin aku kerjakan nanti telfon lagi deh", alasanku

" oh gitu, ya udah ya dah.."
Telfon itu pun berakhir,

Di bawah cahaya rembulan seadanya aku amati kembali kemana jejak yang melenyapkan-mu pergi, kemana kamu saat aku sangat butuhkan, mengapa datang saat tak ku nantikan?
bulan begitu pelit menyimpan cahayanya untuk dinikmati sendiri, sebab aku tersiksa dalam lamunanku, higga aku kaget oleh cahaya hp yang menyentuh wajahku, ternyata telfonku berdering, kali ini bukan Aldy melainkan Daffin

"iya fin,?" kataku,

" Ra, gimana? Udah minta maaf?",
tanyanya, sembari mengusap air yang terlanjur jatuh dari mataku, aku menjawab

"Udah fin, semua sudah selesai, btw makasih ya atas saran kamu fin,?"

"gpp ra, wajar aja sih tapi lain kali jangan gitu lagi ya? Karena g semua orang akan berfikir yang positif, kamu faham kan ra? Eh maaf ya aku g bisa nelfon lama-lama ra?"
ujarnya, " iya fin gpp",

Sama seperti Aldy telfon itupun berakhir dengan cepat,
Itulah alasan mengapa aku menerima Aldy, hanya agar tak ada lagi kesalah pahaman, aku tak ingin terus menerus menjadi sorotan,

Jangan lupa bagi vote and follow kawan😍
Berbagi itu Indah,
Happy Reading

TRIGONO LOVE♥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang